SKOR.id – Tim bulu tangkis putri Indonesia dipastikan gagal menyumbang medali di nomor beregu Asian Games 2022 setelah kalah telak dari tuan rumah Cina. Srikandi Merah Putih takluk 0-3 di perempat final.
Ini membuat Indonesia gagal mengulangi pencapaian edisi sebelumnya. Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, tim putri mampu mencapai semifinal dan mempersembahkan medali perunggu.
Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan memang mendapatkan hasil undian yang sulit karena harus langsung menghadapi lawan berat.
Seperti diketahui, Cina merupakan salah satu kekuatan bulu tangkis dunia, khususnya di sektor putri. Dan tampil di kandang sendiri tentu saja menjadi motivasi tambahan bagi Chen Yu Fei dan kolega.
Hal itu terbukti di Binjiang Gymnasium, Jumat (29/9/2023) pagi. Tim bulu tangkis putri Cina tampak masih terlalu tangguh bagi skuad Indonesia.
Pada partai pertama, Gregoria Mariska dipasang untuk meladeni ujung tombak tunggal putri Negeri Tirai Bambu, Chen Yu Fei. Namun sang kapten tim bulu tangkis putri Indonesia mengalami kesulitan.
Gregoria kalah dua set langsung, 14-21, 12-21. Ia kewalahan mengatasi tekanan yang dilancarkan sang rival. Jorji, sapaan akrab Gregoria Mariska Tunjung, juga mengaku tegang selama bertanding.
“Chen Yu Fei hari ini sangat mengontrol reli-reli. Di beberapa momen, saya bisa mengambil kesempatan, tapi di momen lain hilang lagi,” ujar Jorji dilansir dari keterangan PBSI.
Saya tidak bisa mengatasi ketegangan sepanjang pertandingan, tapi sebenarnya itu bukan alasan karena ini bukan pertama kali saya ikut turnamen beregu.”
“Saya kecewa dengan penampilan saya hari ini. Saya minta maaf kepada rekan-rekan di tim karena belum bisa membuka jalan,” imbuh tunggal putri ranking tujuh dunia tersebut.
Di partai kedua, ganda putri andalan Merah Putih, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, bertemu pasangan nomor satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Mereka juga gagal menyumbang poin.
Apriyani/Fadia sebenarnya tampil sangat baik, bahkan punya peluang bagus mencuri kemenangan. Tetapi ketenangan Chen/Jia menjadi pembeda dalam pertarungan yang berlangsung tiga gim itu.
Setelah bermain selama 100 menit, duo Indonesia pada akhirnya harus mengakui keunggulan sang rival dengan kedudukan 12-21, 21-19, 20-22.
“Kami bersyukur dengan permainan kami hari ini. Kami bisa bermain dengan lepas dan bisa menerapkan permainan yang baik. Memang, hanya saja di poin-poin terakhirnya tadi tidak pas penerapan bolanya,” tutur Apriyani.
“Kami belajar, terutama saya, harus lebih cerdik lagi di poin-poin akhir. Atmosfer beregu juga berbeda dari nomor perorangan, jadi ini pengalaman terbaik saya,” Fadia menambahkan.
Kemudian, pada laga ketiga atau penentuan, tunggal putri Putri Kusuma Wardani (KW) juga tidak berhasil memberikan kemenangan. Ia takluk melawan He Bing Jiao dua gim langsung, 15-21, 19-21.
“Cukup menyayangkan undiannya kenapa harus langsung bertemu Cina, tapi itulah undian, jadi kami di tim beregu putri sudah bertekad untuk sama-sama menghadapi dan berjuang,” kata Putri KW.
“Tadi lawan benar-benar membatasi permainan saya dari bola atasnya. Berbeda dengan di pertemuan terakhir, hari ini He Bing Jiao sabar sekali untuk tidak terpancing permainan saya sehingga jarang sekali saya bisa menyerang dia.”
Kekalahan Putri KW pun membuat dua pertandingan tersisa tak perlu dimainkan karena Indonesia sudah tidak mungkin mengejar keunggulan 3-0 Cina.
Seharusnya, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dijadwalkan menghadapi Zhang Shu Xian/Zheng Yu dan tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo menghadapi Han Yue.