SKOR.id – Hasil pahit didapat tim bulu tangkis Indonesia. Untuk pertama kalinya sepanjang partisipasi di Asian Games, salah satu cabang olahraga (cabor) andalan Merah Putih gagal menyumbangkan medali.
Kepastian tersebut didapat setelah langkah tiga wakil Indonesia yang tampil terhenti di babak perempat final nomor perorangan Asian Games 2022 Hangzhou, di Binjiang Gymnasium, Cina, Kamis (5/10/2023).
Pada sesi pagi, ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, menelan kekalahan dua gim langsung dari pasangan Taiwan Lee Yang/Wang Chi-lin, 19-21, 18-21.
Kemudian dalam sesi sore, unggulan pertama tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting taklum menghadapi wakil tuan rumah, Li Shi Feng, dua gim langsung, 13-21, 17-21.
Setelah itu, tunggal putri andalan Merah Putih Gregoria Mariska Tunjung, yang menjadi harapan terakhir untuk bisa mendulang medali, juga tumbang di tangan pebulu tangkis Jepang, Aya Ohori, 10-21, 19-21.
Obyektif Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pun tak terpenuhi, yang menargetkan tiga medali dari total tujuh emas, tujuh perak, dan 14 perunggu yang diperebutkan di nomor beregu dan perorangan.
Tentunya ini merupakan catatan hitam bagi bulu tangkis Indonesia. Pasalnya, sepanjang sejarah multievent olahraga empat tahunan Asian Games digelar sejak 1962, belum pernah Merah Putih gagal meraih medali.
Namun, pada edisi ke-19 tahun 2023 ini, untuk pertama kalinya tradisi medali Indonesia terhenti. Setelah kegagalan dalam nomor beregu pekan lalu, hasil mengecewakan berlanjut di nomor perorangan.
Para pemain meminta maaf kepada masyarakat Indonesia menyusul ketidakmampuan mereka memenuhi harapan di Asian Games kali ini. Mereka sangat kecewa karena gagal mempersembahkan medali.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali untuk Indonesia. Semoga ke depannya kami bisa lebih baik lagi dan harapannya pelan-pelan kami bisa kembali ke trek yang semestinya,” ujar Muhammad Rian Ardianto setelah pertandingan seperti dikutip dari rilis PBSI.
Anthony Ginting, yang menyumbang perunggu pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, mengakui kesulitan melawan Li Shi Feng, yang tampil sangat percaya diri di depan publik Cina.
“Salah satu pertandingan yang berat sepanjang minggu ini di Asian Games. Kami sering bertemu sebelumnya, jadi secara garis besar sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing,” kata Ginting.
“Hanya mungkin di minggu ini, lawan sedang percaya diri. Saya sudah coba segala cara, dari main menyerang di gim pertama sampai mengubah pola permainan di gim kedua dan cukup berhasil sebenarnya sampai poin 16-16. Setelah itu, Shi Feng kembali banyak mengubah tempo dan permainan.”
“Pasti ekspektasinya, targetnya, dan keinginan pribadi ingin menyamai hasil di Asian Games 2018 atau bahkan melebihi, hanya memang mungkin rezekinya sampai di sini saja,” tambahnya.
Sementara itu, Gregoria Mariska tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Tunggal putri yang jadi unggulan kelima tersebut. Jorji bahkan tak kuasa menahan air mata saat memberi keterangan usai laga.
“Kuncinya di gim pertama, saya tidak seharusnya tertinggal begitu jauh di pembukaan sampai interval. Itu membuat lawan lebih percaya diri sedangkan saya harus bekerja lebih keras. Hal itu sangat memengaruhi mental saya,” ungkap Gregoria.
“Sebetulnya saya tidak terlalu memikirkan saya menjadi satu-satunya harapan terakhir Indonesia untuk meraih medali. Tapi lebih mikir ke target pribadi, mungkin bagi saya semua lawan berat, tapi saya rasa saya punya kemampuan yang lebih untuk bisa melawan dia hari ini.”