SKOR.id - Jika ada pertanyaan di mana tim-tim terbaik di dunia skena esports Mobile Legends: Bang Bang berada, Indonesia bukanlah jawabannya.
Dulu, Indonesia merupakan rajanya. MPL Indonesia jadi satu dari tiga turnamen MPL (MLBB Professional League) pertama yang diadakan, selain di Malaysia dan Filipina.
Hal ini membuat MPL Indonesia menjadi salah satu kiblat dunia soal turnamen profesional Mobile Legends, ditambah turnamen ini menjadi turnamen regional terbesar yang ada di skena MLBB.
Jika kita melihat data turnamen terakhir, MPL Indonesia Season 13 musim lalu punya jam tonton 110 juta jam dengan peak viewers alias penonton tertinggi dalam satu waktu mencapai 2,2 juta penonton.
Jumlah ini hampir menyamai MSC 2024 yang merupakan kompetisi tingkat dunia dengan peak viewers 2,3 juta penonton.
Jika dibandingkan dengan turnamen regional lain, MPL Indonesia tak tertandingi.
MPL PH Season 13 hanya punya 17 juta jam tonton dengan peak viewers 824 ribu penonton. Begitu juga dengan MPL Malaysia Season 13 dengan 10 juta jam tonton dan peak viewers 631 ribu penonton.
Akan tetapi, terpopuler bukan berarti terbaik. Begitu juga tim-tim di dalamnya, ada bukti sahih yang mengatakan MPL Indonesia kini tak lagi berisi tim-tim terbaik di dunia.
Salah satu indikator tim-tim terbaik dunia adalah soal catatan prestasi yang mereka torehkan di turnamen-turnamen internasional. Skor special kali ini akan coba membedah soal hal itu.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Bukti Lewat Prestasi
Dulu, tim-tim Indonesia menguasai jalannya skena esports dunia Mobile Legends.
Di turnamen dunia pertama, M1 World Championship, tahun 2019, dua wakil Indonesia lolos ke Grand Final tanpa halangan berarti.
Saat itu, EVOS Legends mampu menang melawan RRQ Hoshi di laga puncak.
Ini jadi pertama kali dan satu-satunya gelar M-Series tim Indonesia hingga sekarang.
Selain M-Series, Moonton juga punya satu kompetisi Internasional lain bernama MSC.
Dulu, MSC adalah kompetisi tingkat Asia Tenggara (MLBB Southeast Asia Cup) yang mulai tahun ini berubah menjadi MLBB Mid-Season Cup dan jadi turnamen tingkat dunia.
Di MSC, Indonesia juga menguasai turnamen tahun 2019. ONIC Esports saat itu jadi juara usai mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Louvre Esports, di partai puncak.
Akan tetapi, setelah itu, prestasi tim-tim Indonesia meredup.
Jika hanya menghitung M-Series dan MSC yang merupakan dua turnamen internasional resmi dari Moonton, tim Indonesia hanya pernah tiga kali juara: sekali di M-Series, dua kali di MSC.
Jumlah ini jauh tertinggal dari Filipina yang sudah tujuh kali juara dari total 12 turnamen yang sudah terselenggara.
Tim Indonesia terakhir kali juara M-Series pada 2019 (EVOS Legends/M1 World Championship), dan terakhir juara MSC pada 2023 (ONIC Esports/MSC 2023).
Jika ditilik lebih dalam, hanya tujuh kali tim Indonesia lolos ke final M-Series atau MSC dari total 24 tim yang lolos ke laga Grand Final.
Bahkan bukan hanya tertinggal dari Filipina, Malaysia juga coba mulai menyusul.
Selangor Red Giants tanpa diduga mampu jadi juara MSC 2024, mengalahkan unggulan asal Filipina, Falcons AP.Bren, di partai puncak.
Tim Indonesia? Semua gugur di babak grup, padahal EVOS Glory dan Fnatic ONIC Esports merupakan tim unggulan dan diharapkan dengan mudah lolos ke fase playoff.
Prestasi Tim Indonesia
Di M2 World Championship, Alter Ego gugur di lower bracket semifinal, sedangkan RRQ Hoshi kalah di lower bracket final. Keduanya gagal masuk Grand Final
M3 World Championship, ONIC Esports jadi juru kunci grup B lalu kalah di ronde 2 lower bracket. RRQ Hoshi kalah di perempat final lower bracket.
Di M4 World Championship, ONIC kalah di lower bracket semifinal dan RRQ Hoshi kalah di lower bracket final, menjadi peringkat tiga dan empat turnamen.
Terakhir di M5 World Championship, Geek Fam ID tersingkir dini di perempat final lower bracket, sedangkan ONIC Esports kalah di final oleh AP.Bren.
Lolosnya ONIC ke final ini jadi kali pertama tim Indonesia lolos ke final M-Series sejak M1, sebuah catatan buruk untuk tim-tim asal Indonesia.
ONIC jadi penyelamat muka Indonesia dengan berhasil jadi juara MSC 2023 lalu, mengalahkan Blacklist International di partai puncak, gelar pertama MSC atau M-Series pertama Indonesia sejak 2019.
Meski begitu, buruknya penampilan ONIC Esports dan EVOS Glory di MSC 2024 seperti memberikan alarm peringatan bahwa tim-tim Indonesia perlu berjuang lebih ekstra lagi untuk kembali jadi yang terbaik di dunia.
Turnamen Lain
Tak hanya di MSC dan M-Series, pretasi tim-tim Indonesia juga seret di turnamen-turnamen lain.
Di Games of the Future 2024 misalnya, RRQ Hoshi jadi tim peringkat empat usai kalah dari wakil Turki, Fire Flux Esports.
Sedangkan ONIC kalah di final lagi-lagi dari wakil Filipina, AP.Bren.
Di ESL SPS Season 5 APAC, Geek Fam gugur di babak grup dengan Fnatic ONIC tersingkir dini di semifinal lower bracket.
Di MPL Invitational 2023 yang dihelat oleh One Esports, tim Indonesia tak ada yang lolos ke grand final padahal Indonesia mengirimkan wakil terbanyak dengan enam tim.
Kini, tinggal melihat, apakah tim-tim Indonesia akan mampu memperbaiki diri dan bangkit di turnamen-turnamen internasional berikutnya atau tidak.