- Marco Bezzecchi menyebut Casey Stoner bukanlah pembalap terbaik Ducati.
- Anak didik Valentino Rossi tersebut menyebut Troy Bayliss sebagai pembalap terbaik Ducati sepanjang masa.
- Pembalap Mooney VR46 Racing Team itu bahkan menyebut Bayliss sebagai "dewa" Ducati.
SKOR.id - Baru-baru ini, para pembalap Ducati dari berbagai kejuaraan balap motor beraksi dalam World Ducati Week.
Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Marcco Bezzecchi, finis tiga besar atau di bawah Francesco Bagnaia dan Luca Marini.
"World Ducati Week sangat menyenangkan," ujar Bezzecchi mengutarakan perasaannya, dikutip dari Motorsport.
"Saya selalu menikmatinya sebagai penggemar, tetapi berada dalam event itu (rasanya) luar biasa."
"Kehangatan dari fans sangat bagus, ada banyak orang, penggemar dan motor. Saya juga berjalan-jalan di sekitar paddock untuk melihat beberapa motor," imbuhnya.
Satu trek bersama seluruh pembalap Ducati, pemuda yang akrab disapa Bezz ini merasa sangat senang karena bisa berbagi tentang pengalaman masing-masing.
Tapi, anak didik Valentino Rossi tersebut belum menemukan sosok seperti yang bisa mengimbangi Troy Bayliss dalam mengendarai motor Ducati.
Ia bahkan menyebut Bayliss sebagai pembalap yang lebih hebat ketimbang Casey Stoner yang sukses mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP 2007.
"Bayliss telah menjadi dewa bagi para pembalap Ducati. Saya cukup beruntung bertemu dengannya dan dia juga sangat hebat secara pribadi," ujar Bezzecchi.
"Namun, ada juga Stoner, yang membuat sejarah di Ducati. Sayang sekali dia tidak ada di sini. Saya pernah bertemu dengannya dan dia pria yang baik."
"Yang paling membuat saya terkesan adalah Bayliss. Dia benar-benar fantastis, salah satu yang terhebat dalam sejarah," ia menambahkan.
Memasuki paruh kedua MotoGP 2022, Bezzecchi meyakini dapat melanjutkan tren positif. Apalagi, beberapa balapan akan digelar di luar Eropa, favoritnya.
"Saya sangat menyukai sirkuit di luar Eropa, sebenarnya saya suka semua sirkuit antara sekarang dan akhir tahun," ucapnya.
"Saya berharap membuat awal yang baik sejak Silverstone dan terus berkembang. Jadi, mungkin di akhir tahun saya ingin memperjuangkan sesuatu yang besar," kata Bezz memungkasi.
Artikel ini telah tayang di Motorsport Indonesia dengan judul "Bezzecchi Sebut Stoner Bukan Pembalap Terbaik Ducati".
Berita MotoGP lainnya:
Skor 5: Teka-teki yang Menanti Terjawab pada Paruh Kedua MotoGP 2022
Evolusi Kamera di Motor MotoGP, 13 Kamera Dipasang pada Setiap Balapan