- Christian Horner, Prinsipal Red Bull Racing, masih kecewa dengan keputusan FIA terhadap legalitas mesin Ferrari.
- Christian Horner yakin performa Ferrari saat ini adalah dampak pembangunan mesin yang salah di tahun-tahun sebelumnya.
- Christian Horner meyakini seharusnya Red Bull bisa meraih kemenangan di beberapa balapan pada tahun lalu
SKOR.id – Prinsipal Red Bull Racing Christian Horner mengklaim bahwa penurunan performa Scuderia Ferrari Mission Winnow pada musim ini disebabkan oleh hilangnya kekuatan mesin yang ada pada tahun lalu.
Ya, Red Bull Racing menjadi salah satu tim yang memprotes kelegalan mesin Ferrari pada mobil SF90.
Pasalnya, Ferrari memiliki kecepatan yang tidak pernah mereka miliki di tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu tentu saja membuat para rivalnya curiga dengan mesin yang digunakan Ferrari.
Sayangnya, protes itu ditolak dan Federasi Automobil Internasional (FIA) menyatakan bahwa mesin yang digunakan Ferrari pada tahun lalu sesuai aturan.
Tetapi, selama masa penyelesaian antara Ferrari dan FIA mengenai legalitas mesin, performa pabrikan asal Italia itu mengalami penurunan.
Christian Horner yang meyakini ada pelanggaran aturan mesin yang dilakukan Ferrari pada tahun lalu, masih memiliki rasa kecewa, meski Ferrari tak bersaing di barisan depan lagi pada tahun ini.
“Semuanya masih meninggalkan rasa yang cukup asam. Tentu Anda bisa menarik kesimpulan sendiri dari performa Ferrari saat ini,” kata Horner seperti dikutip dari Motorsport.com.
“Seharusnya ada beberapa balapan yang kami menangkan pada tahun lalu, jika mereka berlomba dengan mesin yang tampaknya sangat berbeda dengan performa yang mereka miliki pada tahun lalu,” ujar Horner.
Pada tahun lalu, Ferrari memang tampil kuat di beberapa trek yang biasanya tak bersahabat dengan mereka.
Tetapi, pada tahun ini dua pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc, gagal tampil cepat di semua trek.
Bahkan pada balapan terakhir di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, mereka gagal mendapatkan poin dan kalah dari tim yang berada di papan tengah.
Itu sangat kontras dengan pencapaian Ferrari di tahun lalu, yang mana Charles Leclerc berhasil mendapatkan pole position dan meraih kemenangan.
“Jelas ini momen yang sangat sulit bagi mereka, tapi saya pikir mereka fokus pada area yang salah pada tahun-tahun sebelumnya,” ujar Horner.
“Itulah sebabnya mereka terlihat sedikit berjuang lebih keras dengan apa pun yang ada dalam perjanjian dengan FIA,” kata Christian Horner.
Ferrari memang harus bekerja lebih keras untuk membuat mobil mereka tampil lebih cepat di balapan berikutnya.
Pengembangan juga perlu dilakukan mengingat mobil saat ini juga akan digunakan untuk tahun depan karena Formula 1 (F1) menerapkan aturan pembekuan mesin.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Ducati Tak Konsisten di Austria, Andrea Dovizioso Mulai Raguhttps://t.co/nfwpJ3OTZb— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 1, 2020
Berita F1 Lainnya:
F1 GP Belgia 2020 Membosankan, Lewis Hamilton Salahkan Para Pembesar
F1 GP Belgia 2020: Ferrari Jeblok, Bos Mercedes Ikut Prihatin