- UEFA membuka investigasi atas keonaran yang melibatkan suporter Inggris di final Euro 2020.
- FA Inggris didakwa karena mencemooh lagu Italia dan perilaku buruk lainnya.
- Inggris kemungkinan akan dihukum tanpa penonton atas 4 pelanggaran di partai final Euro 2020.
SKOR.id - Federasi Sepak Bola Inggris (FA) menghadapi empat dakwaan dari UEFA terkait keonaran di final Euro 2020.
UEFA telah menunjuk seorang inspektur etika dan disiplin untuk menyelidiki kekacauan yang melibatkan suporter saat Inggris melawan Italia.
"Proses disiplin telah dibuka setelah pertandingan final UEFA Euro 2020 antara tim nasional Italia dan Inggris, yang dimainkan pada 11 Juli di Stadion Wembley, London," begitu pernyataan UEFA.
"Kasus ini akan ditangani oleh badan kontrol, etika, dan disiplin UEFA [CEDB] pada waktunya," tambah pernyataan tersebut.
FA kemungkinan akan mendapat sanksi atas empat pelanggaran di partai final. Pelanggaran tersebut yakni invasi lapangan, pelemparan benda, mencemooh lagu kebangsaan Italia, dan menyalakan kembang api.
Inggris dikalahkan Italia di partai puncak Piala Eropa 2020 melalui adu penalti, setelah 120 menit laga berakhir dengan skor 1-1.
Sebelum duel tersebut, sejumlah pendukung Inggris yang tidak memiliki tiket mencoba menerobos masuk ke Stadion Wembley.
UEFA sebelumnya juga telah mendakwa Inggris atas insiden di semifinal, setelah laser pointer diarahkan ke kiper Denmark Kasper Schmeichel sebelum penalti.
Atas dakwaan tersebut, Inggris didenda 30 ribu pounds (sekitar Rp603 juta) untuk tiga pelanggaran yang terjadi di partai tersebut.
Untuk insiden di final, Inggris kemungkinan dihukum tanpa penonton, yang berarti satu atau lebih pertandingan di UEFA Nations League tahun depan bisa dimainkan secara tertutup.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Joan Laporta Bersikeras Bahasan Kontrak Lionel Messi Berjalan Baik https://t.co/Xn2tpaS5Ys— SKOR.id (@skorindonesia) July 13, 2021
Berita Timnas Inggris Lainnya:
Lewis Hamilton Kecam Aksi Rasisme terhadap 3 Pemain Timnas Inggris
UEFA Kutuk Keras Rasialisme terhadap 3 Pemain Inggris di Media Sosial