- KONI Papua bakal gelar training center sentralisasi dan desentralisasi, mulai akhir Juli 2020.
- Kenius Kogoya berharap pelatih dapat mempersipakan atlet baik dari segi fisik maupun mental.
- Secara keseluruhan terdapat 1.028 atlet yang akan menjalani TC sentralisasi dan desentralisasi.
SKOR.id - Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 terus melakukan persiapan.
Selain soal penyelenggaraan, Bumi Cenderawasih, julukan Papua, juga ingin meraih kesuksesan dari segi prestasi.
Papua menargetkan dapat menembus lima besar dalam pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua bakal gelar training center (TC) sentralisasi dan desentralisasi, mulai akhir Juli 2020.
Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, mengatakan atlet Papua bakal mengikuti program TC sentralisasi dan desentralisasi selama enam bulan.
Program ini pun telah mendapatkan persetujuan dari Gubernur Papua Lukas Enembe.
"Bapak Gubernur Lukas Enembe selaku Ketua KONI Papua sudah menyetujui program kerja KONI terkait dengan TC Sentralisasai dan Desentralisasi persiapan PON 2021," ujar Kenius Kogoya.
Kenius Kogoya berharap pelatih dapat mempersipakan para atlet, baik dari segi fisik maupun mental.
PP Pelti Harap Turnamen Internal Bisa Jadi Bahan Evaluasi Pelatihhttps://t.co/lGg3uBEVen— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 16, 2020
Sehingga proses TC selama enam bulan tersebut dapat menghasilkan atlet yang berprestasi dengan menyumbang medali pada PON 2021 nanti.
Secara keseluruhan terdapat 1.028 atlet Papua yang akan menjalani TC sentralisasi dan desentralisasi.
Dari jumlah tersebut, 445 di antaranya masuk kategori atlet utama yang akan melakukan TC sentralisasi.
Sedangkan 583 atlet masuk kategori madya akan tetap melakukan latihan desentralisasi di rumah masing-masing.
KONI Papua memastikan akan menyalurkan semua hak atlet baik yang melakukan TC sentralisasi dan desentralisasi.
Ketua Binpres KONI Papua, Freddy Sokoy, meminta pelatih agar menyusun rencana periodisasi latihan dengan baik, jelang program TC sentralisasi dan desentralisasi.
Ia juga memastikan, KONI Papua akan melakukan evaluasi terhadap pelatih dan asistennya untuk meningkatkan mutu dan kualitas para atlet.
“Artinya jika dalam evaluasi asisten pelatih memiliki kemampuan lebih baik, maka pelatih kepala bisa (digantikan),” kata Freddy Sokoy.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PON 2021 Lainnya:
Kemenko PMK Pastikan Persiapan PON 2021 Bakal Optimal
PB PON Dorong Pemprov Papua Bangun Gudang Peralatan Olahraga