- Manajemen PSKC Cimahi tak ingin ditunjuk menjadi tuan rumah lanjutan Liga 2 2020.
- Alasan PSKC Cimahi, tak punya stadion refresentatif dan lebih galak saat main tandang.
- Akan tetapi, jika PSSI mengambil alih seluruh kepanitiaan, PSKC siap saja jadi tuan rumah.
SKOR.id - PSKC Cimahi tidak berniat menjadi tuan rumah kelanjutan Liga 2 2020 yang akan dimulai pada Oktober dan dipusatkan di Pulau Jawa.
Tim yang baru beredar musim ini di kompetisi kasta kedua Indonesia ini lebih nyaman menjadi tamu atau peserta, bukan tuan rumah.
"Karena kami tidak punya stadion sendiri. Selama ini kami bermain di Stadion Siliwangi yang bukan home base kami," kata CEO PSKC, Eddy Moelyo.
Berita PSKC Lainnya: PSKC Kumpul Lagi Agustus, Robby Darwis Siapkan Berbagai Program
Stadion Siliwangi pun pasti dianggap kurang layak untuk menggelar lanjutan Liga 2 2020. Apalagi formatnya home turnament.
"Liga 2 2020 kan beda dengan Liga 3. Stadion yang digunakan harus representatif agar kualitas tim terangkat," Eddy menuturkan.
Dengan alasan itu, PSKC tidak bersedia ditunjuk jadi tuan rumah. Mereka memilih menjadi tamu bagi rival-rivalnya.
"Kami pun tidak punya pendukung karena Cimahi tim kecamatan. Jadi lebih baik jadi tamu," ungkap Eddy kepada Skor.id, Selasa (9/6/2020).
Selain itu, berdasarkan pengalaman selama mengarungi Liga 3 2019, PSKC lebih kompetitif jika tampil di laga kandang.
"Permainan anak-anak lebih berkembang jika kami main tandang. Makanya kami nyaman jadi tim tamu," Eddy menceritakan.
Tapi, jika PSSI yang mengambil alih semua kepanitiaan dan melaksakan semua urusan kepanitiaan, termasuk pendanaan, PSKC bersedia.
Karena semua protokol ksehehatan dan kepentingan medis disiapkan PSSI. Tim hanya tinggal bermain dan menyiapkan tim.
Berita PSKC Lainnya: PSKC Akan Lepas Mayoritas Pemain Muda dalam Lanjutan Liga 2
"Pastinya PSSI pasti akan pilih bermain di Stadion Si Jalak Harupat atau GBLA yang jauh lebih refresentatif," kata Eddy.
"Dua stadion itu sangat representatif dan membuat nyaman tim peserta mengeksplorasi semua kemampuan tekniknya," Eddy menambahkan.