- Perjuangan Andreas Nico Lukifala menjadi juara IOXC Kemenpora pada 2016 dan 2017 tidak mudah.
- Sukses tersebut bermakna penting dalam karier pria 21 tahun itu di dunia freestyle basket.
- Pada masa pandemi, Nico tetap berlatih sebagai persiapan untuk kejuaraan berikutnya.
SKOR.id - Kejuaraan Indonesia X-Treme Open Championship (IOXC) yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi Andreas Nico Lukifala.
Sebab, Andreas Nico Lukifala mampu menorehkan catatan apik pada ajang freestyle basket tersebut. Ia sukses menjadi kampiun dua tahun berturut-turut pada 2016 dan 2017.
Namun pencapaian itu digapai Nico, sapaan Andreas Nico Lukifala, dengan perjuangan yang berat. Dia harus berlatih keras dan sempat mengalami kegagalan.
Evaluasi yang dilakukan Nico akhirnya berbuah manis. Dia mampu menjadi yang terbaik dan berhasil menjadi juara 1ON1 freestyle basket.
“Saya belum tahu sama sekali kalau IOXC itu ajang gede banget. Jadinya pas 2015, saya tak dapat juara sama sekali," Andreas Nico Lukifala mengungkapkan.
"Saya bertanya kepada teman, tahun depan ada lagi tidak? Kemudian dia bilang ada. Terus saya latihan setahun full. Akhirnya menang di tahun 2016."
Tahun berikutnya, Nico kembali mencoba peruntungannya. Ia nekat mengikuti IOCX meski dengan modal finansial pas-pasan.
"Pada 2017 saya ikut lagi. Padahal cuma bawa uang Rp500 ribu. Saya tetap berangkat ke Manado, karena tidak mau ketinggalan IOXC. Itu acara gede banget,” kata pria 21 tahun itu.
Gelar juara IOXC yang didapatkan Nico dalam dua tahun beruntun ini ternyata memiliki peran penting pada perkembangan kariernya.
Nico berhasil tampil di pentas internasional setelah melalui serangkaian seleksi nasional yang diselenggarakan Asosiasi Bola Basket Seni Indonesia (ABSI).
Ia pun berangkat ke Taiwan pada 2018 untuk mengikuti ajang Baller Time. Bersama rekannya Surajie, mereka hanya bisa mencapai babak delapan besar.
Meski begitu, penampilan keduanya menuai pujian. Pencapaian tersebut tetap disyukurinya walaupun gagal mencapai final.
Andreas Nico Lukifala terus bertekad untuk meningkatkan kualitasnya demi kejuaraan-kejuaraan yang akan datang.
Sebab, freestyle basket sudah menjadi passion terbesarnya. Apalagi, Nico sudah mulai berlatih sejak 2007 silam. Ia tak ingin kerja kerasnya sia-sia.
Rekor Keren Arema FC di Liga 1, Persija Bersama Persebaya dan Persib Tak Masuk Daftarhttps://t.co/AKXadG9VvA— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 2, 2020
“Kalau ditanya kenapa saya suka banget (freestyle basket), karena dari hati. Kalau bisa digambarkan dengan satu kalimat, buat saya passion dan lifestyle," katanya.
"Kayaknya saya tidak akan berhenti selagi masih fisik kuat. Saya bertahan sampai belasan tahun karena ini keinginan saya, nggak ada larangan atau paksaan siapa-siapa.” ia menuturkan.
Nico mengawali karier dengan bergabung di Masa Depan Freestyle (MDF), sebuah komunitas binaan Richard Insane, salah satu legenda street ball Indonesia yang masih aktif hingga sekarang.
Debut Nico sebagai profesional freestyler diawali dengan mengikuti ajang Thanks God I'm Freestyler (TGIF) pada 2012 dan alngsung menjadi juara.
Kini, pada masa pandemi Covid-19, Andreas Nico Lukifala tetap berlatih untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Ini dilakukannya untuk menghadapi kejuaraan yang akan datang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Soal Penonton di Piala Dunia U-20 2021, Menpora Serahkan ke FIFAhttps://t.co/9EoPbZ1XHz— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 2, 2020
Berita Basket Lainnya: