SKOR.id - Judi dan sepak bola modern kini tampaknya sulit terpisahkan, meski bukan tidak mungkin. Sebenarnya, seberapa erat hubungan keduanya?
Judi! Menjanjikan kemenangan.
Judi! Menjanjikan kekayaan.
Bohong! Kalaupun kau menang, itu awal dari kekalahan.
Bohong! Kalaupun kau kaya, itu awal dari kemiskinan.
Begitu potongan lirik lagu "Judi" karya legenda musik Indonesia, Rhoma Irama.
Memang, judi dilarang di Indonesia, tetapi tak begitu dengan di luar sana.
Akan tetapi, efek negatif yang terjadi karena judi juga pasti dirasakan oleh setiap orang yang melakukannya.
Meski begitu, hal ini tak menghentikan perusahaan-perusahaan judi untuk terus mengiklankan apa yang mereka tawarkan.
Di sisi lain, hal ini tak menghentikan klub-klub besar Eropa khususnya di Premier League dan semua pihak yang terkait di dalamnya untuk mengambil dana segar nan melimpah dari iklan judi.
Lalu sebenarnya seberapa banyak iklan judi di Premier League saat ini? Artikel Skor Special kali ini akan membahas tentang hal tersebut.
(Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).
Berapa Banyak? Terlalu Banyak!
Kira-kira, berapa banyak iklan judi yang ada dalam satu pekan Liga Inggris?
Puluhan? Ratusan? Ribuan? Belasan ribu? Jawabannya lebih dari itu.
Ada total 29.000 iklan judi yang terjadi sepanjang pekan pertama Liga Inggris 2024-2025.
Ini adalah hasil dari penelitian Fakultas Bisnis Universitas Bristol yang didukung oleh Gamble Aware, badan yang bertujuan untuk membuat orang-orang sadar akan bahayanya judi.
Jumlah 29 ribu iklan judi ini meningkat 165 persen dibandingkan pekan pembuka Premier League musim lalu.
Penelitian ini menganalisa semua siaran Premier League mulai di stadion, TV, radio, dan media sosial.
Laga West Ham United melawan Aston Villa contohnya, ada 6.500 iklan judi dalam laga ini, atau rata-rata 30 iklan judi yang terpampang setiap menitnya.
Laporan ini mengatakan bahwa fans, khususnya anak-anak, ada dalam bahaya besar terpapar iklan judi sejak dini dengan menonton sepak bola.
"Beberapa bulan lalu, industri judi membuat aturan mereka sendiri untuk menekan angka iklan judi dalam laga sepak bola, tetapi aturan ini tak memiliki dampak apapun," ujar Dr Raffaello Rossi, salah satu ketua peneliti penelitian ini.
"Sudah jelas bahwa upaya industri judi untuk mengatur diri mereka sendiri sangat tidak memadai. Meski memiliki waktu yang banyak untuk melindungi konsumen, industri judi terus memprioritaskan keuntungan di atas keamanan."
Tidak Terkontrol
Dua musim lalu, ada delapan tim Premier League yang memiliki iklan judi sebagai sponsor utama di jersi mereka. Kontraknya total mencapai 60 juta poundsterling per tahun.
Musim ini, total ada 11 tim yang mengiklankan perusahaan judi di bagian depan jersi mereka.
Hal ini belum menghitung iklan judi di seragam lain seperti seragam latihan, papan iklan pinggir lapangan, hingga iklan di media seosial.
Apa yang dilakukan oleh perusahaan judi di Premier League ini seperti sudah tidak terkontrol.
Hal ini diamini oleh Peter Shilton (75 tahun), pria yang punya caps terbanyak sepanjang masa Timnas Inggris.
Mantan kiper yang tampil 125 kali untuk Tim Tiga Singa tersebut adalah pecandu judi selama 45 tahun sebelum kemudian mencari bantuan dan mencoba untuk sembuh mulai 10 tahun lalu.
"Penelitian ini menunjukkan bagaimana industri judi sudah tak terkontrol. Mereka tak bisa meregulasi diri mereka sendiri dan tampaknya tak ada pihak lain yang mencoba mengontrol mereka," ujar Shilton.
"Ini saatnya pemerintah turun tangan dan melakukan sesuatu tentang hal ini karena hal ini sudah terjadi begitu lama."
Ada Harapan?
Ada beberapa sinar harapan yang bisa terlihat dari masalah ini.
Pemerintah Inggris sendiri sudah mengakui soal bahayanya judi dan akan coba melakukan sesuatu.
"Kami mengetahui dampak buruk judi yang bisa terjadi terhadap seseorang dan keluarga mereka, dan kini kami berkomitmen untuk menguatkan proteksi terhadap mereka yang mungkin riskan terdampak," ujar juru bicara pemerintahan.
"Kementerian kini sedang mempertimbangkan aturan judi yang menyeluruh, termasuk soal iklan dan sponsor, dan akan diumumkan secepatnya."
Selain dari pemerintah, klub-klub Liga Inggris itu sendiri juga suka rela untuk mengurangi iklan judi dalam diri mereka.
Musim ini Premier League bekerja sama dengan semua klub mengimplementasikan kesepakatan tentang iklan judi yang harus sesuai standar aturan iklan dan aturan judi di Inggris.
Puncaknya, pada musim 2026-2027, Premier League akan melarang adanya perusahaan judi jadi sponsor utama di jersi klub, hal yang disepakati semua klub pada pertengahan 2023 lalu.
Meksi begitu, tak ada yang bisa menghentikan klub untuk mendapatkan sponsor judi musim ini maupun musim depan, dengan kontrak jangka pendek.