- Indonesia akan mengawali Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 dengan menghadapi Korea Selatan.
- Susy Susanti selaku manajer tim, mengingatkan skuad Merah Putih untuk tetap waspada.
- Indonesia dan Korea Selatan dipastikan lolos karena Grup A hanya diisi dua negara peserta.
SKOR.id - Tim putra Indonesia bakal mengawali babak penyisihan Grup A Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 dengan menghadapi Korea Selatan (Korsel) di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Rabu (12/2/2020).
Sebagai informasi, Grup A BATC hanya dihuni oleh dua negara peserta. Dengan kata lain, Merah Putih dipastikan lolos ke babak berikutnya.
Namun, manajer tim nasional (timnas) Indonesia untuk BATC 2020, Susy Susanti, meminta Jonatan Christie dan kawan-kawan tetap waspada.
"Fokus saja, jangan anggap remeh. Kami harus lebih konsentrasi karena Korea Selatan bisa dikatakan bukan tim yang mudah," kata Susy Susanti.
Baca Juga: Undian Grup BATC 2020 Diulang, Tim Putra Indonesia Kena Dampak
Berbicara soal materi pemain timnas putra Korsel, Susy Susanty menyebut Negeri Ginseng punya kekuatan di sektor ganda.
"Mereka cukup baik tapi ganda putra kita juga bagus meski secara head to head memang menang kalah," Susy Susanti menuturkan.
"Kami akan mengatur strategi siapa yang akan diturunkan berdasarkan siapa yang lebih siap," wanita 49 tahun itu menambahkan.
Untuk sektor ganda, Indonesia sejatinya lebih diunggulkan karena memiliki pasangan terbaik dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Selain itu, ada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menghuni posisi kedua dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di peringkat kelima.
Baca Juga: Pele Malu Keluar Rumah dan Sang Anak Ungkap Penyebabnya
Indonesia punya banyak opsi untuk sektor ini karena Korsel akan mengandalkan Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae yang kini ada di urutan kesembilan.
Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 mengalami perubahan, menyusul mundurnya Cina dan Hong Kong terkait virus corona.
Alhasil, penyelenggara melakukan pengundian ulang. Indonesia yang sebelumnya ada di Grup A sebelumnya bergabung dengan India dan Filipina.
"Kalau ada tiga tim dalam satu grup, pemain kita memiliki kesempatan untuk bermain dan dapat poin untuk Olimpiade," kata Susy Susanti.
"Tapi, positifnya adalah tim putra kita sudah pasti lolos. Dengan situasi seperti ini, kami harus melihat sisi positifnya," ia menuturkan.