- Satu jawaban mengenai jebloknya performa Repsol Honda pada MotoGP 2020 terungkap.
- Pabrikan asal Jepang tersebut mengaku belum bisa beradaptasi dengan ban baru keluaran Michelin.
- Pihak Honda juga mengungkap bahwa mereka baru mampu memanfaatkan 60 persen potensi ban Michelin sepanjang musim lalu.
SKOR.id - Repsol Honda menilai kegagalan beradaptasi dengan ban baru Michelin menjadi penyebab buruknya performa mereka musim lalu.
Tak dapat dimungkiri bahwa musim 2020 menjadi salah satu musim terburuk sepanjang sejarah partisipasi Honda pada ajang MotoGP.
Honda, yang menyapu bersih titel pembalap, konstruktor, dan tim pada MotoGP 2019 harus mengakhiri MotoGP 2020 dengan tangan hampa.
Faktor absennya Marc Marquez ditengarai menjadi penyebab utama melempemnya performa Honda musim lalu.
Marquez sendiri sudah sejak lama dianggap sebagai satu-satunya pembalap yang mampu menjinakkan motor andalan Honda, RC213V.
Kini, satu jawaban lagi atas bobroknya performa Honda diungkap oleh kepala departemen manajemen balapan HRC, Tetsuhiro Kawata.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh Motorsport, petinggi Honda tersebut menuding ban Michelin sebagai biang kerok.
"Kami kalah telak tahun lalu. Itu bukan hasil dari kesalahan, tapi karena kami tak mampu mengeksploitasi potensi kami," ujar Kuwata.
"Dengan rendah hati, kami harus berpikir apa yang bisa dipelajari untuk kembali menang di masa depan.
"Jujur, kami belum mengeksploitasi kelebihan ban secara penuh, jadi kami harus segera mencari solusi baru," Kuwata melanjutkan.
Pernyataan Kuwata ini didukung penuh oleh kepala divisi pengembangan RC213V, Takehiro Koyasu.
"Kami berulang-ulang melakukan percobaan seputar topik itu (ban Michelin)," kata Koyasu mengungkap.
"Saya kira hasilnya sudah dapat dilihat pada paruh kedua musim kemarin lewat performa Takaaki Nakagami dan Alex Marquez."
"Memperhitungkan hasil yang meningkat di paruh kedua tahun lalu, saya punya kesan bahwa kami baru mencapai 60 persen dalam penggunaan ban," ujarnya.
View this post on Instagram
Karakter ban belakang baru keluaran Michelin memang mengharuskan tim kontestan MotoGP berimprovisasi.
Menurut pihak Michelin, ban yang pertama kali dipakai secara penuh pada MotoGP 2020 tersebut punya cengkeraman lebih baik dan sulit aus.
Michelin juga mengklaim produknya tersebut lebih bagus di tikungan karena memiliki karakter yang lebih linear.
Koyasu mengungkapkan bahwa hingga saat ini hanya ada satu tim yang sukses mengeksploitasi potensi ban baru Michelin.
"Yamaha adalah satu-satuny yang dapat memaksimalkan ban dalam kualifikasi," ujar Koyasu.
"Melihat hasil mereka saat kualifikasi, kecepatan mereka luar biasa."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Repsol Honda lainnya:
Sinyal Marc Marquez Kembali ke MotoGP, Ikuti Pemotretan bersama Repsol Honda
Marc Marquez Temani Pol Espargaro di Presentasi Repsol Honda 2021
Stefan Bradl Percaya Potensi Pol Espargaro bersama Repsol Honda di MotoGP 2021