- Pihak BAM telah mengirim surat untuk BWF terkait bantuan dana yang akan digunakan untuk menggelar Malaysia Open 2020.
- Bantuan dana dibutuhkan para penyelenggara turnamen bulu tangkis apalagi di tengah situasi sulit karena pandemi Covid-19.
- BWF berencana membahas soal pemberian bantuan finansial untuk anggota mereka dalam pertemuan rutin yang digelar pertengahan Juli nanti.
SKOR.id - Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dikabarkan telah mengirim surat kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait bantuan dana untuk menggelar Malaysia Open 2020.
Menurut rencana, Negeri Jiran bakal menggelar Malaysia Open 2020 di Axiata Arena, Bukit Jalil, pada 24-29 November nanti.
Untuk menggelar turnamen bulu tangkis kategori BWF World Tour Super 750 itu, pihak BAM pada tahun ini mengaku butuh dana lebih dari 4 juta ringgit (sekitar Rp13,2 miliar).
Berita Bulu Tangkis Lainnya: BAM Menjamin Hadiah Uang Malaysia Open 2020 Tak Berkurang
Sebagian besar dari dana itu, 3,2 juta ringgit (sekitar Rp10,5 miliar), akan digunakan untuk uang hadiah alias prize money sedangkan sisanya untuk keperluan persiapan kompetisi.
Masalahnya, Malaysia Open 2020 tampaknya masih akan berlangsung dalam keadaan terdampak situasi pandemi virus corona (Covid-19).
Kondisi itu membuat pihak panitia harus melakukan persiapan lebih, terutama terkait protokol kesehatan, dan secara otomatis membuat biaya operasional turnamen bakal membengkak.
Maka dari itu, BAM secara resmi telah mengirim surat ke BWF terkait kemungkinan kesulitan finansial yang bakal mereka hadapi saat menggelar Malaysia Open 2020 nanti.
"Pengeluaran kami akan melonjak karena pandemi. Saya telah bersurat dengan Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, terkait hal ini," kata Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh.
"BWF belum menawarkan bantuan dana kepada penyelenggara turnamen. Pada saat ini, badan dunia seharusnya mempertimbangkan tawaran bantuan kepada anggotanya."
Menurut Kenny Goh, bantuan dana dari BWF akan sangat berarti bagi para penyelenggara turnamen di tengah situasi pandemi Covid-19.
Sebab, pihak penyelenggara harus merekrut lebih banyak orang dan tenaga untuk membersihkan semua tempat dan peralatan yang digunakan selama turnamen.
Berita Bulu Tangkis Lainnya: Goh Liu Ying Ingin BWF Adil soal Kualifikasi Olimpiade 2020
Bantuan dana makin dibutuhkan mengingat pandemi Covid-19 kemungkinan besar bakal mengancam pemasukan penyelenggara turnamen dari uang tiket.
Apalagi, untuk menghindari risiko penularan Covid-19, panitia harus mengurangi jumlah penonton atau bahkan tidak sama sekali melibatkan penonton di venue arena pertandingan.
"Kami juga belum yakin apakah kami harus membatasi penjualan tiket untuk mematuhi protokol keamanan (terkait Covid-19)," kata Kenny Goh.
"Kami belum mendapat tanggapan dari BWF. Saya harap keberatan kami akan menjadi bahan pertimbangan," ia memungkasi.
Menurut rencana, BWF telah mengagendakan pertemuan untuk membahas pemberian bantuan finansial untuk para penyelenggara turnamen bulu tangkis.
Hal itu akan dibahas dalam pertemuan umum tahunan BWF yang kali ini digelar secara daring pada 18 Juli 2020 nanti.
Baca Juga: Revisi Lagi, BWF Batalkan 3 Kejuaraan Bulu Tangkis Musim 2020