SKOR.id - Flare atau suar menjadi salah satu yang benda yang sering dibawa suporter ketika menyaksikan pertandingan sepak bola. Menyalakan flare menjadi salah satu bentuk ekspresi dari suporter, dalam memberikan dukungan terhadap klub kesayangan.
Tapi, saat ini banyak kompetisi yang melarang suporternya untuk menyalakan suar. Bahkan, bagi yang tetap bandel melakukannya, klub yang bersangkutan dari suporter tersebut dikenakan sanksi denda oleh Komite Disiplin Federasi Sepak Bola setempat. Itu seperti yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Maka itu, imbauan terus dilakukan oleh klub-klub di Indonesia untuk mengedukasi para suporter mereka agar tidak menyalakan flare. Apalagi, ini juga menyangkut kesehatan.
Hal itu yang juga dilakukan Persib Bandung. Klub berjulukan Maung Bandung itu kembali mengimbau Bobotoh, sebutan pendukung Persib, untuk tidak membawa atau menyalakan flare pada laga kandang terakhir mereka di Liga 1 2022-2023.
Pada pertandingan itu, Persib akan menjamu Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu (15/4/2023).
"Ini pertandingan yang sangat baik karena mempertemukan dua tim yang punya kualitas setara. Untuk itu, kita semua butuh kenyamanan dan keamanan selama menyaksikan pertandingan dan itu hanya bisa terwujud dengan mengikuti peraturan," kata Teddy Tjahjono, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat.
Dokter tim Persib, Rafi Ghani, pun mengungkapkan deretan bahaya yang bisa ditimbulkan dari menyalakan benda yang juga disebut cerawat itu dalam pertandingan sepak bola. Secara umum, Suar menghasilkan cahaya yang dihasilkan dari pembakaran logam magnesium, terkadang dicampur dengan logam lain untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.
"Suporter dan Bobotoh diimbau untuk tidak menyalakan flare karena akan membahayakan kesehatan. Apalagi di dalam stadion, karena Bobotoh sangat membutuhkan oksigen lebih karena sedang berada di tengah kerumunan," kata Rafi, seperti dikutip laman resmi Persib.
Tidak hanya membahayakan kesehatan pernapasan, cahaya dan suara ledakan yang ditimbulkan dari menyalakan flare pun bisa menimbulkan kepanikan, sehingga kenyamanan menyaksikan pertandingan menjadi terganggu.
"Bahaya flare lainnya bisa membuat luka bakar, gangguan penglihatan dan pendengaran dari ledakan dan cahaya yang dihasilkan. Jadi, mari sama-sama saling menjaga dan mencegah. Mari datang ke stadion dengan sehat dan pulang dengan sehat pula," Rafi Ghani menjelaskan.
Pada sisi lain, Persib sangat membutuhkan kemenangan dalam laga terakhir ini untuk menjaga kans mereka menempati posisi kedua di akhir klasemen Liga 1 musim ini. Mengingat, jatah terakhir untuk berlaga di kompetisi antarklub Asia musim depan hanya sampai runner-up musim ini. Sedangkan dua jatah lainnya sudah pasti didapatkan oleh juara Liga 1 musim ini (PSM Makassar) dan Liga 1 2019 (Bali United).
Sementara ini, Persib masih berada di peringkat ketiga dengan 62 poin, terpaut satu poin dari Persija Jakarta yang menduduki posisi kedua.