SKOR.id – Menjadi satu dari enam wakil Indonesia yang berhasil lolos dari babak pertama Badminton Asia Championships (BAC) 2024, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus terhenti di fase 16 besar.
Ganda campuran Merah Putih tersebut gagal melewati adangan juara dunia 2023 Seo Seung-jae/Chae Yu-jung. Rinov/Pitha takluk dua gim langsung, 18-21, 14-21, melawan pasangan Korea Selatan (Korsel) itu.
Wakil Indonesia sebenarnya bermain baik, terutama di gim pertama. Rinov/Pitha sempat memimpin 3-0, lalu 9-5 sebelum balik tertinggal 10-11 saat memasuki interval.
Selepas jeda, Seo/Chae memperlebar keunggulannya, 15-11. Rinov/Pitha mencoba mengejar dan mampu memangkas ketertinggalan menjadi satu angka berkat raihan tiga poin beruntun.
Bahkan, pasangan yang berstatus juara Spain Masters 2024, akhir Maret lalu ini bisa menyamakan skor di poin-poin kritis. Mencetak empat angka berturut-turut, Rinov/Pitha membuat kedudukan imbang 18-18.
Tetapi, Seo/Chae tidak tinggal diam. Unggulan keempat BAC 2024 tersebut berhasil memutus rentetan angka Rinov/Pitha dengan membukukan tiga poin secara beruntun untuk merebut gim pertama.
Pada gim kedua, pertarungan berlangsung lebih sengit. Saling kejar poin terjadi. Rinov/Pitha dan Seo/Chae silih berganti memimpin, hingga ganda campuran Korsel unggul 11-9 saat interval.
Rinov/Pitha sempat mampu menyamakan skor menjadi 11-11. Namun setelah itu kesulitan membendung permainan solid rivalnya. Alhasil, mereka hanya bisa mendulang tambahan tiga poin hingga laga berakhir.
Kekalahan ini tentu saja mengecewakan bagi Rinov/Pitha. Mereka mengakui konsistensi dan terlalu banyak melakukan kesalahan menjadi problem yang membuat mereka kalah dari Seo/Chae.
“Hasil ini memang tidak seperti yang kami harapkan. Sebenarnya di gim pertama, sampai poin 9, kami bisa bermain baik. Setelah itu, kami malah banyak melakukan kesalahan. Banyak mati sendiri,” kata Rinov via PBSI.
“Sebenarnya ada kesempatan untuk bisa meraih kemenangan di gim pertama. Cuma kami masih kurang konsisten dibanding lawan. Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri di poin-poin kritis.”
“Di gim kedua, kejadiannya hampir mirip. Sempat memimpin di awal-awal gim. Tetapi karena kurang konsisten, kami kalah. Masih kerap melakukan kesalahan. Intinya, dibanding lawan, kami kalah konsisten.”