- Zahra Muzdalifah tercatat sebagai pemain putri pertama yang bermain di Liga TopSkor.
- Zahra mengenang kembali masa-masanya bermain di kompetisi usia dini tersebut di program Head To Head (H2H) Liga TopSkor.
- Andalan timnas putri Indonesia dan Persija Jakarta ini mengaku sempat malu saat pertama kali berkompetisi.
SKOR.id – Zahra Muzdalifah merupakan andalan di timnas putri Indonesia. Kemampuannya mengolah si kulit bundar tak usah diragukan lagi. Tapi siapa sangka, Zahra Muzdalifah awalnya malu-malu saat menekuni sepak bola.
Zahra Muzdalifah tercatat sebagai pemain putri pertama yang berlaga di kompetisi usia dini, Liga TopSkor. Ia berlaga di Liga Topskor pada tahun 2014.
Minimnya kompetisi sepak bola putri saat itu membuat Zahra harus berada dalam satu lapangan bersama laki-laki. Hal itulah yang membuatnya sempat merasa malu.
Berita Liga 1 Putri: Striker Persib Putri, Rizqiyanti, Menjaga Tradisi Tadarus di Kampungnya
"Dulu saya malu-malu banget, apalagi kan mainnya sama laki-laki, saya seperti gugup begitu," tutur Zahra mengawali ceritanya saat menjadi bintang tamu dalam program Head To Head (H2H) Liga TopSkor, Kamis (23/4/2020).
"Yang bikin saya lebih gugup lagi karena Liga TopSkor kompetisi besar buat saya. Tapi Papa dan Mama selalu ingatkan saya, 'Apa sih yang ditakutin? Apa sih yang kamu maluin?' Pada akhirnya saya berani berjuang dan turun ke lapangan,” Zahara menambahkan.
Bahkan, Rendy Juliansyah yang juga menjadi bintang tamu, mengungkapkan bahwa pemain yang kini memperkuat tim putri Persija Jakarta itu kerap menangis jika disuruh bermain.
"Serius, saya dulu nangis karena malu, karena merasa berbeda, karena saya perempuan sendiri. Cuma, ya, balik lagi, karena 'cubitan' dari Mama dan Papa akhirnya saya punya mental yang kuat," Zahra menjelaskan.
Modal berkompetisi di Liga TopSkor menjadikan Zahra sebagai pemain putri yang kuat dan berkarakter. Terbukti, pemudi berusia 19 tahun ini sekarang menjadi andalan di klub dan timnas senior.
Selain itu, Zahra juga sempat menjalani trial di Eropa bersama tim asal Norwegia dan Swedia.
Berita Timnas Putri Indonesia: PSSI Seleksi Tiga Kandidat Pelatih Timnas Putri Indonesia
Dijadwalkan kembali ke benua biru tahun ini, mimpi untuk meniti karier di Eropa pun harus ia tahan sejenak karena pandemi virus corona.
"Sebenarnya kelanjutannya saya akan balik lagi ke sana (Eropa). Tapi tidak jadi karena corona," ujar pemain jebolan ASIOP tersebut.