- ATP berencana meningkatkan level hukuman bagi para petenis yang melakukan pelanggaran di tengah pertandingan.
- Keputusan ini menyusul insiden yang melibatkan Nick Kyrgios dan Alexander Zverev pada tiga turnamen ATP.
- Presiden ATP, Andrea Gaudenzi, meminta pemain menjaga sportifitas agar tak mencoreng citra olahraga tenis.
SKOR.id - Asosiasi Petenis Profesional (ATP) berencana meningkatkan level hukuman bagi para pemain yang melakukan pelanggaran saat bertanding.
Keputusan tersebut menjadi pertimbangan, menyusul insiden oleh Nick Kyrgios maupun Alexander Zverev pada tiga turnamen di bawah ATP.
Nick Kyrgios kehilangan kendali usai tersingkir pada babak 16 besar Miami Open 2022. Kala itu, dia kalah dari Jannik Sinner, 6-7(3), 3-6.
Tak terima kalah, petenis yang memang dikenal kontroversial itu melontarkan kata-kata kasar kepada wasit hingga membanting raketnya.
Nick Kyrgios kembali berulah di Indian Wells atau BNP Paribas Open 2022. Usai kalah dari Rafael Nadal, ia membanting raket dan hampir melukai ballboy.
Aksi serupa juga dilakukan oleh Alexander Zverev yang kini menempati peringkat ketiga dunia putra. Momen itu terjadi pada Meksiko Terbuka.
Tak terima lantaran tersingkir pada babak pertama, dia mengamuk kepada wasit dengan cara memukul kursi dengan raketnya.
Akibat pelanggaran demi pelanggaran itu pula, kedua petenis putra dunia tersebut diharuskan membayar denda oleh ATP hingga skorsing.
Nick Kyrgios didenda 60 ribu dolar AS (setara Rp 860 juta), sedangkan Alexander Zverev diwajibkan membayar 40 ribu dolar AS (setara Rp 575 juta).
Bahkan, untuk Alexander Zverev, ATP juga memberinya hukuman larangan berpartisipasi dalam turnamen internasional selama delapan pekan.
"I was talking to my friend!"
Nick Kyrgios received a game penalty in his match with Jannik Sinner for this... pic.twitter.com/UE1byQdpqo— Amazon Prime Video Sport (@primevideosport) March 29, 2022
Gina meminimalisir kejadian serupa, ATP akan meninjau ulang Kode Etik yang saat ini berlaku soal perilaku indisipliner sekaligus sanksi yang harus diberikan.
Selain itu, ATP juga meminta para wasit untuk bersikap lebih tegas kepada para pemain jika terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik saat di lapangan.
"Saat menuju lapangan tanah liat (French Open), tim wasit ATP diarahkan mengambil sikap lebih tegas dalam menilai pelanggaran Kode Etik," kata Andrea Gaudenzi.
"Selain itu, kami juga melakukan peninjauan kode, serta proses disipliner, untuk memastikan pemberian hukuman terkait pelanggaran serius dan berulang."
ATP sempat mendapat kecaman dari pengamat dan penggemar, menyusul sanksi yang mereka berikan kepada Nick Kyrgios, karena dianggap tak sepadan.
Publik menilai, petenis asal Australia tersebut layak mendapatkan skorsing karena ini bukan kali pertama. Ya, Nick Kyrgios memang dikenal banyak ulah.
Di sisi lain, Andrea Gaudenzi meminta para pemain untuk benar-benar menjaga sportifitas di lapangan demi menjaga citra olahraga tenis.
"Kita semua memiliki peran untuk dimainkan demi menegakkan reputasi dan integritas olahraga ini," Gaudenzi menuturkan.
"Tiga bulan pertama musim ini (kita) melihat frekuensi insiden yang tidak biasa dari para bintang yang melibatkan perilaku tidak sportif (di lapangan)."
"Insiden-insiden ini menyorot tenis karena (bisa) memengaruhi semua orang, menjadi pesan yang salah kepada penggemar, terutama anak muda."
Berita Tenis Lainnya:
Juara Miami Open 2022, Carloz Alcaraz Dapat Ucapan Selamat dari Raja Spanyol
Juara Miami Open 2022, Iga Swiatek Jadi Petenis Keempat dengan Titel Sunshine Double