SKOR.id – Kabar duka datang dari cabang olahraga atletik. Atlet lari maraton Uganda Rebecca Cheptegei tewas pada Kamis (5/9/2024) akibat dibakar oleh kekasihnya.
Cheptegei sepat dirawat di Rumah Sakit Moi Teaching and Referral, Eldoret, Kenya. Namun nyawanya tidak tertolong setelah mengalami luka bakar 80 persen di sekujur tubuh.
Kematian atlet yang mewakili Uganda pada nomor lari jarak jauh Olimpiade Paris 2024 tersebut telah dikonfirmasi oleh pihak rumah sakit. Keluarga pun sudah membuat pernyataan terkait tragedi ini.
“Dengan berat hati kami menulis unggahan ini. Rebecca meninggal hari ini, di pagi hari, saat menjalani perawatan di rumah sakit. Dia benar-benar sudah berjuang dan berusaha untuk tetap kuat dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya dikelilingi oleh anak-anak dan keluarganya,” demikian bunyi pernyataan juru bicara keluarga, Anna Cheptegei.
“Kata-kata tidak dapat menggambarkan betapa kami akan merindukannya. Dia menerangi setiap ruangan dengan senyumnya yang cerah dan selalu tahu cara membuat orang tertawa. Kami tahu bahwa Rebecca telah menyentuh banyak orang, dan kami sangat sedih harus menyampaikan berita ini. Dia sangat dicintai dan bakal dirindukan banyak orang.”
Ucapan belasungkawa atas kematian tragis Rebecca Cheptegei berdatangan dari berbagai pihak, yang mengutuk perbuatan kejam pacarnya, termasuk Presiden Komite Olimpiade Uganda Donald Rukare.
“Kami sudah mendengar tentang meninggalnya atlet Olimpiade kami, Rebecca Cheptegei setelah serangan kejam oleh kekasihnya. Semoga jiwanya yang lembut beristirahat dengan tenang,” tulir Rukare via X.
“Kami benar-benar mengutuk kekerasan terhadap wanita. Ini merupakan tindakan pengecut serta tidak masuk akal yang telah menyebabkan kematian seorang atlet hebat. Legasinya bakal terus bertahan.”
Senin (2/9/2024), Komandan Polisi Daerah Trans Nzoia, Jeremiah ole Kosiom, mengatakan pacar korban, Dickson Ndiema, membeli satu kontainer bensin, menyiram ke tubuh Cheptegei lalu membakarnya.
“Pasangan tersebut bertengkar di luar rumah. Selama perselisihan itu, kekasihnya terlihat menyiram cairan ke tubuh sang wanita sebelum membakarnya. Tersangka juga terbakar dan mengalami luka bakar serius,” kata Kosiom kepada suratkabar Kenya, The Standard.
Berdasarkan keterangan ayah Rebecca, Joseph Cheptegei, pertikaian putrinya dan Ndiame dipicu masalah kepemilikan properti. Konfrontasi yang berubah mematikan terjadi di rumah mereka di Trans Nzoia.
“Mereka hanya berteman dan saya heran mengapa dia (Ndiame) ingin mengambil barang-barang milik putri saya,” tutur Joseph seperti dikutip dari The Star.
Rebecca Cheptegei merupakan atlet luar biasa yang bulan lalu baru berkompetisi dalam Olimpiade Paris. Ia finis di urutan ke-44 dalam nomor maraton putri.
Musim lalu, Cheptegei menempati urutan ke-14 dalam kejuaraan dunia di Budapest, sedangkan musim 2022 memenangi Kejuaraan Lari Gunung dan Lintasan Dunia di Thailand. Ia meninggal pada usia 33 tahun.