SKOR.id – Ada yang berbeda saat digelarnya putaran kelima Kejuaraan Dunia Formula 1 2024 di Shanghai International Circuit, Cina, akhir pekan lalu (19-21/4/2024).
Formula 1 telah memberikan tontonan olahraga dalam perjalanannya keliling dunia. Namun, selama empat musim terakhir, Cina absen dalam perjalanan tersebut akibat – sebuah pandemi global bernama Covid-19.
Dengan salah satu populasi terbesar dan budaya menawan, dapatkah satu kejuaraan dianggap sebagai kejuaraan dunia tanpa mengunjungi negara yang mempesona ini?
Aston Martin Aramco F1 Team pun memanfaatkan kembalinya Grand Prix Cina yang telah lama ditunggu-tunggu ini dengan mengusung kampanye yang mereka sebut No Ordinary Game (Bukan Permainan Biasa).
Sebagai negara yang sangat tergila-gila dengan olahraga, sama seperti negara lainnya, Cina telah merangkai kisah-kisah olahraga yang kaya dan tersebar jauh melampaui kemegahan Sirkuit Internasional Shanghai.
Juara snooker yang memukau, bintang super speed skater, perenang ulung, raksasa bola basket, raksasa tenis meja, hingga tenis lapangan, Cina telah mampu melahirkan beberapa bintang olahraga paling cemerlang.
Sembari mengarahkan perhatian pada Grand Prix Cina, Aston Martin coba menggabungkan berbagai budaya melalui olahraga – memanfaatkan kekuatannya untuk menggairahkan, menginspirasi, dan menghubungkan para penggemar.
Kecemerlangan. Pengorbanan. Sebuah kompetisi. Keberanian untuk melampaui batas kemungkinan dan melangkah lebih jauh daripada sebelumnya.
Kecintaan Aston Martin terhadap olahraga – persahabatan yang terbentang lebih dari sekedar paddock dan lapangan hingga tribune dan tempat duduk – adalah hal-hal yang menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang maupun budaya.
Akhir pekan lalu, Aston Martin beruntung kedatangan tamu istimewa di garasi mereka, Yao Ming. Legenda bola basket NBA asal Cina tersebut terlihat berada bersama sejumlah kru tim Aston Martin yang tengah bersiap menghadapi GP Cina.
Tak pelak, kedatangan mantan center Houston Rockets (2002-2011) itu ke garasi Aston Martin benar-benar menarik perhatian.
Dengan tinggi tubuh 2,29 meter, Yao Ming seperti raksasa saat berpose dengan sejumlah kru Tim Aston Martin. Kursi yang ia duduki di garasi juga terlihat sangat kecil. Belum lagi dirinya yang harus membungkuk hingga pundak, ketika memasuki garasi Aston Martin.
Tidak ada keterangan resmi soal atas kapasitas apa Yao Ming bisa berada di garasi Tim Aston Martin di GP Cina. Ada kabar, kedatangan Yao Ming tidak lepas dari posisinya sebagai Ketua Asosiasi Bola Basket Cina (CBA). Di sisi lain, Aramco, perusahaan minyak Arab Saudi, juga merupakan sponsor CBA.
Yang pasti, Aston Martin paham benar bila kesuksesan Yao Ming di NBA, dan popularitasnya di kalangan penggemar, telah menjadikannya simbol Cina baru yang lebih modern dan lebih percaya diri.
Dari sudut pandang kompetisi, Aston Martin mungkin kecewa karena hanya mampu membawa pulang tujuh poin hasil finis P7 Fernando Alonso di GP Cina.
Namun di luar lintasan, tujuan lain mereka datang ke Cina, yakni berkolaborasi dengan atlet-atlet ternama di seluruh spektrum olahraga untuk menciptakan konten yang tidak dapat dilewatkan – salah satunya dengan kehadiran Yao Ming di garasi – sekaligus menginspirasi, jelas patut diacungi jempol.