- Asprov PSSI Jawa Timur menunda pelaksanaan Liga 3 PSSI Jatim 2020.
- Status Jawa Timur sebagai kota epidemi virus corona jati alasan utama.
- Liga 3 PSSI Jatim 2020 kemungkinan digelar seusai Idul Fitri pada Juni.
SKOR.id - Asprov PSSI Jawa Timur (Jatim) akhirnya memutuskan menunda jadwal kick-off penyelenggaraan Liga 3 PSSI Jatim 2020 sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Itu menyusul Jawa Timur masuk level darurat atau red zone epidemi virus corona atau Covid-19 per 20 Maret 2020.
Praktis, 61 tim yang telah mendaftar harus bersabar untuk bersaing memperebutkan juara Jawa Timur dan 11 tempat ke Zona Jawa.
Hal itu tertulis dalam Surat Nomor 196/B/PSSI-Jatim/2020 tertanggal 23 Maret 2020 yang ditandatangani Sekum Asprov PSSI Jatim, Amir Burhannudin.
Diserbutkan, semua laga atau penyelenggaraan Liga 3 PSSI Jatim 2020 ditunda sampai dengan pemeritahuan dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Persita Tangerang Pesta Gol ke Gawang Tim Liga 3
Besar kemungkinan, kompetisi ini akan berlangsung pada Juni 2020 atau setelah Idul Fitri, mengingat korban virus corona makin tinggi dan meluas.
“Zona merah epidemi virus corona atau Covid-19 telah diberlakukan di kawasan Surabaya dan Malang Raya dan kini Jawa Timur dalam status darurat," kata Amir kepada Skor.id.
"Menindaklanjuti arahan dari Ketua Umum Asprov PSSI Jatim, adanya kondisi force majeure untuk menunda seluruh kegiatan atau aktivitas kompetisi," ia menambahkan.
Seluruh peserta yang telah mendaftar, yakni 61 tim, pun bisa menerima keputusan ini dengan baik, sebab ini merupakan keputusan terbaik.
Baca Juga: Malang United Bicara Target Sederhana Mereka pada Liga 3 2020
Surat resmi pun langsung dilayangkan, agar klub bisa mengambil langkah strategis. Asprov PSSI Jatim tak ingin klub mengalami kerugian makin besar.
"Liga 3 PSSI Jatim 2020 ditunda sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Ini sesuai himbauan Pemerintah Jawa Timur dalam hal ini gubernur," kata Amir.
"Ini juga permintaan kepolisian. Kami tak ingin dipersalahkan karena memaksakan kehendak sebab kesehatan dan keselamatan masyarakat lebih utama," ia memungkasi.