SKOR.id - Jose Mourinho masuk radar Paris Saint-Germain, sementara para pemain AS Roma mulai khawatir kehilangan pelatih asal Portugal ini di akhir musim.
Mourinho memimpin AS Roma ke final Liga Europa, setahun setelah memenangkan Europa Conference League edisi pertama.
Prestasi ini membuat pelatih berjuluk the Special One tersebut menjadi kesayangan fans setia I Giallorossi.
Sementara itu, di Paris Saint-Germain (PSG), kabarnya akan ada perpisahan dengan Christophe Galtier.
Jadi dapat dipahami bahwa Jose Mourinho berada di urutan terdepan untuk menggantikannya. Paris Saint-Germain memang selalu mencari pelatih yang tepat untuk menangani Kylian Mbappe dan kawan-kawan.
Tak seperti PSG, AS Roma tidak memiliki dana transfer yang dapat membebaskan Jose Mourinho memilih pemain idamannya.
Artinya, akan ada ruang terbatas untuk meningkatkan skuad bahkan jika mereka lolos ke Liga Champions musim depan.
Hubungannya dengan kompatriotnya, Tiago Pinto, yang merupakan manajer umum Roma, dikabarkan sedang tak baik-baik saja belakangan ini.
Jose Mourinho sendiri masih memiliki sisa kontrak satu tahun di Roma. Seperti yang terjadi di banyak klubnya, Mourinho menciptakan ikatan yang kuat dengan kelompok pemain senior.
Banyak dari mereka mengantisipasi perpisahan saat musim berakhir. Jika Roma kalahkan Sevilla pada 31 Mei di Budapest, mereka akan secara otomaris lolos ke Liga Champions.
“Saya tidak bicara tentang masa depan dengan siapa pun kepada publik,” kata Jose Mourinho setelah pertemuan dengan Sampdoria.
“Situasinya jelas, dari sudut pandang kontrak saya masih memiliki sisa satu tahun. Sepak bola adalah sepak bola, kadang kontrak bukan hal terpenting."
Setelah kemenangan atas Feyenoord di Liga Europa pada April lalu, dia mengatakan: “Saya bahagia di sini, kadang saya mengekspresikan frustrasi saya, saya pikir saya memiliki ambisi berbeda tapi kita lihat nanti."
Jose Mourinho tiba di AS Roma pada musim 2021-2022. Dia berhasil mengantar tim ibu kota juara UEFA Europa Conference League pada musim pertamanya, dengan mengalahkan Feyenoord di final.
Dia menjadi pelatih ketiga yang menyabet tiga gelar mayor Eropa setelah Liga Champions 2010 bersama Inter Milan, Liga Europa 2017 dengan Manchester United dan terakhir di Roma.