- Roger Milla, eks pemain timnas Kamerun, menjadi pemain kelas dunia pertama yang berlabuh ke Liga Indonesia.
- Roger Milla pernah membela dua klub Indonesia yakni Pelita Jaya dan Putra Samarinda medio 1990-an.
- Berikut Skor.id menyajikan kabar terbaru dari Roger Milla pasca gantung sepatu.
SKOR.id - Legenda sepak bola dunia, Roger Milla, sempat singgah di Indonesia pada medio 1990-an, ini kabarnya sekarang.
Roger Milla, mantan pemain timnas Kamerun, pernah membela dua klub Indonesia yakni Pelita Jaya dan Putra Samarinda.
Roger membela Pelita Jaya pada 1994 sebelum hengkang ke Samarinda setahun kemudian.
Pemain yang berposisi sebagai striker itu juga menjadi pemain kelas dunia pertama yang bermain di Liga Indonesia.
Setelah Roger, beberapa nama beken seperti Pierre Njanka, Mohamed Sissoko, hingga Michael Essien juga pernah bermain di Tanah Air.
Roger pensiun dari dunia sepak bola pada 1996, Putra Samarinda menjadi klub terakhir yang dibela pemegang rekor pencetak gol tertua di Piala Dunia ini.
Aktivis Lingkungan
Selepas gantung sepatu sebagai pesepak bola, Roger Milla mengabdikan diri untuk lingkungan.
Lelaki kelahiran 1952 itu terlibat dalam beberapa kampanye untuk menjaga kelestarian alam.
Pada 2015, Roger Milla bersama yayasan Heart of Africa yang ia dirikan membuat program mendaur ulang plastik menjadi paving block.
Berangkat dari keresahan soal sampah plastik yang semakin banyak dan susah terurai, Roger memulai program ini di Douala, lalu ke kampung halamannya Yaounde.
"Selama 50 tahun, para ilmuwan telah memperingatkan kemungkinan kerusakan Planet Bumi. Kita melihat dengan tanpa daya saat lingkungan berubah secara negatif. Melalui suara saya, para atlet memutuskan untuk berkomitmen melawan perubahan iklim," ucap Roger Milla dalam laman resmi WWF pada 2018.
"Setiap menit berlalu, lapangan sepak bola hancur. Saya berseru kepada komnitas nasional dan internasional untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah-masalah di planet ini," ia melanjutkan.
Roger juga membuat yayasan NOMA Found pada 2019 untuk membantu memerangi penyakit noma yang menjangkiti anak-anak di Afrika.
Penyakit noma adalah penyakit yang merusak jaringan mulut dan struktur di sekitarnya. Utamanya terjadi pada anak dengan gizi buruk dan kesehatan mulut yang tak terjaga.
Yayasan NOMA Found ini juga menggandeng beberapa pesepak bola Kamerun seperti Patrick Mboma dan Samuel Eto'o.
"Mata saya terbuka soal penyakit Noma ini pada 2018. Saya melihat penderitaan anak-anak yang sakit dan keluarga mereka. Namun, di atas itu semua, saya terpukul oleh ketidakadilan yang ditunjukkan penyakit ini," kata Roger Milla di laman resmi NOMA Fund.
"Perlu dicatat, 90 persen anak-anak yang terkena noma tidak bertahan hidup! Itu angka yang yang membuat saya prihatin," tutur dia.
Rumah Roger Milla Dipugar Pemerintah
Yang paling baru, Pemerintah Kamerun memutuskan akan merenovasi kediaman Roger Milla.
Dilansir dari media Kamerun, Camfoot, Pemerintah Kamerun mengalokasikan dana sebesar 16 juta Franc CFA atau setara Rp410,9 juta untuk rehabilitasi tersebut.
Pemugaran yang dilakukan di rumah Roger Milla meliputi bingkai, langit-langit, lukisan, hingga jaringan kelistrikan.
Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Pemain Terbaik Afrika dua kali itu, renovasi rumah Roger Milla juga dalam rangka menyambut Piala Afrika pada 9 Januari-6 Februari 2022.
Rumah Roger Milla rencananya akan dibuka untuk menerima turis maupun pengunjung selama gelaran Piala Afrika 2022 berlangsung di Kamerun.
View this post on Instagram
Berita Liga Indonesia Lainnya:
Best XI Pemain Asing Terbaik Sepanjang Masa Liga Indonesia Versi Skor.id
Kilas Balik Persebaya Surabaya 1996-1997: The Dream Team Jadi Kampiun Liga Indonesia III
Kilas Balik Persib Bandung 1994-1995: Wakil Pertama Liga Indonesia di Asia