- Marc Marquez mampu menyelesaikan sprint race perdana MotoGP di zona podium, tepatnya urutan ketiga.
- Pembalap Repsol Honda itu menilai tingkat agresi dalam sprint race tak beda jauh dari balapan normal MotoGP.
- Untuk sprint race, Marc Marquez mengaku mengambil risiko yang sama dengan balapan normal MotoGP.
SKOR.id – Menurut Marc Marquez penilaian yang benar terhadap sprint race MotoGP harus menunggu beberapa putaran. Meski begitu, ia merasa tingkat agresi kurang lebih sama dengan balapan biasanya.
MotoGP menggelar sprint race pertamanya di Grand Prix Portugal, Sabtu (25/3/2023) kemarin. Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo Team memenangi kontes 12 lap itu, sementara Marquez finis ketiga.
Dan penggemar MotoGP langsung disuguhkan dengan balapan yang sangat menghibur, persaingan yang intens sejak lap pertama hingga akhir. Namun, tidak semuanya puas, terutama pembalap.
Beberapa rider mengkritik agresi berkendara selama sprint. Namun, Marc Marquez mengatakan tingkat serangan atau manuver intens untuk race yang lebih pendek harusnya tak mengherankan, mengingat apa yang biasa terlihat ketika balapan MotoGP ditandai dengan red flag dan harus restart.
Pembalap Repsol Honda tersebut juga merasa sprint race MotoGP Portugal mungkin tidak akan terulang di putaran berikutnya karena setiap rider sudah menjajal Sirkuit Algarve pada dua hari tes awal Maret.
“Maksud saya, tentang sprint race, ketika mereka mengusulkannya, memang untuk itu (menjadi balapan yang lebih menyerang). Tidak perlu melakukan sprint untuk menyadari bahwa setiap orang akan agresif,” ujar Marquez dikutip dari Motorsport.
“Terutama di sirkuit ini, kami harus menunggu trek-trek lain. Di sini, kami punya kecepatan yang sangat mirip dengan semua orang karena tes, (kami telah melakukan) banyak lap di sirkuit ini. Semua orang berada di jalur yang sempurna.
Marc Marquez sendiri mengaku senang bisa menyelesaikan sprint race perdana MotoGP di podium, meski gagal mengonversi pole position-nya jadi kemenangan. Ia finis 1,517 detik di belakang Francesco Bagnaia.
Marquez sempat melaju di posisi terdepan pada tahap awal sprint. Tetapi ia disalip oleh Bagnaia dan Jorge Martin (Pramac Racing-Ducati). Lalu, sang rider kembali disalip oleh Jack Miller (KTM Factory Racing) dan Miguel Oliveira (RNF Racing-Aprilia).
Kendati demikian, pemilik nomor #93 tersebut tidak benar-benar jauh dari empat pembalap di depannya. Hingga di satu titik, Marquez memanfaatkan kesalahan Oliveira dan Miller untuk merebut posisi ketiga.
“Saya agak tenang. Awalnya saya agresif, tapi kemudian tenang karena posisi saya lebih baik dari yang saya harapkan dan target utama adalah lima besar,” juara dunia enam kali MotoGP itu mengungkapkan.
“Selangkah demi selangkah saya mulai kalah (kehilangan posisi) dan saya kembali agresif, namun risikonya kurang lebih sama dengan yang saya ambil dalam balapan normal.”
“Fisik saya memungkinkan saya untuk mengompensasi kekurangan motor kami (Honda RC213V). Di atas segalanya, di titik pengereman. Itu sangat melelahkan, tapi race singkat ini memungkinkan,” tambahnya.