- Alex Rins berhasil memberikan kemenangan kedua Suzuki pada MotoGP 2022 usai finis P1 pada balapan terakhir, GP Valencia.
- Bersama rekan setimnya Joan Mir, Rins membuktikan Suzuki GSX-RR memiliki kapasitas untuk memenangi balapan.
- Pembalap Spanyol itu akan berganti motor tahun depan dengan memperkuat Tim LCR Honda.
SKOR.id - Melihat kesulitan yang dialami Tim Suzuki Ecstar pada pertengahan musim, menyusul keputusan mundur mereka dari MotoGP pada akhir musim 2022, dua kemenangan Alex Rins dalam tiga balapan terakhir jelas mengejutkan.
Pada saat yang sama, pabrikan asal Hamamatsu, Jepang, tersebut sepertinya pantas jika menyesal dengan keputusan mereka meninggalkan kelas premier di Kejuaraan Dunia Balap Motor tersebut.
Pasalnya, dengan proyek yang dibayangi kebangkrutan, Suzuki GSX-RR mampu selalu memberikan performa terbaik, khususnya saat balapan.
Keberhasilan Joan Mir merebut gelar juara dunia MotoGP 2020 tentu saja menjadi puncak performa Suzuki di kelas tertinggi.
Tetapi, lima kemenangan Alex Rins dan hanya satu dari Mir serta tidak mampu bersaing memperebutkan gelar dalam dua musim terakhir, memang menyulitkan bagi tim Suzuki untuk meyakinkan prinspal mereka agar bertahan di MotoGP.
Keputusan mundur Suzuki membuat kedua pembalap mereka yang sama-sama berasal dari Spanyol, bakal menggeber Honda RC213V pada MotoGP 2023 nanti. Mir ke tim pabrikan Repsol Honda sedangkan Rins bersama tim satelit LCR Honda.
“Dalam beberapa balapan, saya kehilangan posisi pada fase-fase awal balapan. Tetapi di Valencia, saya ingin membuat start bagus dan berhasil,” kata Rins usai memenangi GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, usai start dari grid kelima, Minggu (6/11/2022) lalu.
“Saya memimpin sejak di Tikungan 1 dan meskipun terus di depan, balapan sebenarnya tidak mudah untuk dikontrol karena tahu tidak boleh membuat kesalahan.
“Kepergian Suzuki sudah menjadi keputusan mereka. Rencana masa depan mereka yang fokus pada lingkungan, jelas harus dihormati.
“Yang pasti, kami sudah membuktikan memiliki motor yang mampu memenangi balapan di MotoGP. Namun kami tidak memiliki pilihan kecuali menerima keputusan mereka.”
Alex Rins pun menyebut bila MotoGP musim 2022 ini tidaklah mudah bagi dirinya dan Suzuki. Awalnya, mereka percaya mampu ikut bersaing memburu gelar.
Tetapi ketika Suzuki mengumumkan mundur, gap mereka dengan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) yang saat itu memimpin klasemen, sudah terlalu jauh.
“Bagaimanapun, kami juga manusia dan di beberapa balapan bisa membuat kesalahan. Tidak mudah untuk mengatasinya. Kadang, saya yang kecelakaan dan lain waktu kehilangan poin,” kata Rins.
“Dalam enam tahun, Suzuki tidak mampu membuat motor yang kompetitif untuk kualifikasi. Itu bisa dibuktikan. Honda? Saya mengharapkan motor yang berbeda. Jadi, sudah tak sabar rasanya untuk menanti mengujinya.”
Setelah selalu turun di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor sejak awal era 1970-an (tepatnya 1971), Suzuki menarik diri pada akhir musim 2011, saat kategori tertinggi sudah bernama MotoGP.
Suzuki kemudian memutuskan kembali ke MotoGP pada musim 2015. Sejak itu, dalam 143 balapan, Suzuki hanya berhasil memenangi tujuh Grand Prix, 38 podium, dan cuma sekali pole position.
Alex Rins sendiri langsung membela Suzuki saat melakukan debut di MotoGP pada 2017. Selama enam musim memperkuat Suzuki di MotoGP, peringkat ketiga Moto3 2014 dan Moto2 2016 itu berhasil memenangi 5 Grand Prix dan 17 podium dalam 99 start.
Berita MotoGP Lainnya:
Ini Tuntutan Marc Marquez kepada Honda untuk MotoGP 2023
Aleix Espargaro Sempat Berniat Lewatkan Tes usai Gagal Finis di Valencia
Rahasia Kehebatan Ducati Desmosedici GP22 Milik Francesco Bagnaia