- Dengan usia 34 tahun, Aleix Espargaro, adalah rider paling senior di grid MotoGP saat ini.
- Espargaro tak ingin mengikuti jejak Valentino Rossi dengan membalap hingga usia 42 tahun.
- Ia juga mengaku belum memiliki rencana untuk terus membalap setelah MotoGP 2024.
SKOR.id - Pensiunnya Andrea Dovizioso pada MotoGP San Marino 2022, Aleix Espargaro kini menjadi pembalap paling tua di grid MotoGP.
Rider Aprilia tersebut akan memasuki usia 34 tahun pada Juli mendatang, yang merupakan umur yang cukup uzur bagi pembalap MotoGP.
Hanya sedikit pembalap yang masih bisa menggeber motor di atas usia 34 tahun. Valentino Rossi salah satunya.
Legenda MotoGP tersebut masih mengikuti balapan hingga usia 42 tahun sebelum pensiun di pengujung MotoGP 2021.
Dilansir dari Crash, Espargaro sendiri tidak berencana mengikuti jejak Rossi balapan hingga usia kepala empat.
Bahkan, kakak dari pembalap Pol Espargaro tersebut mengaku belum punya rencana untuk melanjutkan balapan selepas usia 35 tahun pada 2024 mendatang.
"Untuk sekarang, saya tidak melihat diri saya ada di MotoGP seusai musim 2024," ujar Espargaro.
"Apa yang dilakukan Valentino (membalap hingga usia 42 tahun) luar biasa, tapi saya tidak merasa punya kekuatan untuk melakukannya."
"Mari kita lihat saja apa yang saya rasakan pada 2024. Bagaimanapun, saya kira, dengan kalender saat ini dan sprint race, akan sulit untuk terus balapan setelah mencapai usia 35 tahun," tuturnya.
MotoGP 2023 sendiri direncanakan menggelar 21 seri balapan, dengan dua balapan (sprint race dan balapan normal) di setiap serinya.
Bagi Espargaro, ini bukan cuma soal fisik, namun juga kesiapan mental untuk dapat memberikan yang terbaik di setiap balapan.
"Jujur, permasalahan utamanya di sini adalah soal mental. Kalender 2023 gila-gilaan, terutama di bagian akhir musim," ujarnya.
"Kami akan menghabiskan banyak waktu jauh dari rumah. Ini mudah kalau Anda masih berusia di bawah 25 tahun."
"Tentu, MotoGP adalah olahraga yang sangat menuntut fisik. Sebagai profesional, Anda harus selalu berada di performa terbaik."
"Olahraga ini mungkin tidak terlalu relevan dari sudut pandang atletik. Tapi kami tetap harus menjaga fisik kami di level teratas."
"Kami semua sangat berhati-hati dengan apa yang kami makan, bagaimana menu latihan kami, dan bagaimana kami memulihkan diri," pungkasnya.
Berita MotoGP lainnya:
Indonesia di Mata Pembalap Yamaha MotoGP, Antara Macet hingga Lato-lato
Yamaha Tak Cemas Tanpa Tim Satelit di MotoGP 2023
Monster Energy Yamaha Luncurkan Motor 'Kamuflase' untuk MotoGP 2023