- Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales, akhirnya buka suara terkait hengkangnya sang putra dari Yamaha.
- Angel Vinales menyebut anaknya tidak lagi merasa bahagia bersama Yamaha.
- Salah satu penyebabnya adalah Yamaha tidak lagi mengembangkan motor seturut preferensi Maverick Vinales.
SKOR.id - Bak petir di siang bolong, pengumuman Maverick Vinales bakal berpisah dengan Yamaha mengejutkan banyak penggemar MotoGP.
Maverick Vinales menyatakan bahwa dirinya bakal berpisah dengan pabrikan Yamaha pada akhir musim MotoGP 2021.
Kabar ini mengejutkan mengingat Maverick Vinales sejatinya masih terikat kontrak dengan Yamaha hingga 2022.
Setelah sekian lama menimbulkan teka-teki, alasan Maverick Vinales meninggalkan Yamaha pun diungkap oleh sang ayah.
"Dia pergi karena dia tidak bahagia. Setiap kali dia pulang, dia selalu merasa sedih. Ada sesuatu yang terjadi (di Yamaha)," ujar Angel Vinales dilansir dari Tuttomotoriweb.
"Belum lagi serangan media yang bertubi-tubi kepadanya. Pada satu momen, dia akhirnya 'meledak' dan mengatakan cukup."
"Dia meninggalkan Yamaha karena tidak diberi motor yang sesuai dengan keinginannya. Berulang kali, dia mengeluhkan sulitnya beradaptasi dengan YZR-M1," tuturnya.
Maverick Vinales memang apes. Pada empat musim pertamanya sebagai pembalap Yamaha, 2017-2020, ia selalu berada di bawah bayang-bayang Valentino Rossi.
Padahal, Maverick Vinales sudah membuktikan diri dengan tiga kali berada di atas Valentino Rossi pada klasemen akhir MotoGP (musim 2017, 2019, dan 2020).
Pembalap berjuluk Top Gun itu seolah mendapat angin segar setelah tim pabrikan Yamaha akhirnya berani melepas Valentino Rossi dan menggantinya dengan Fabio Quartararo.
Akan tetapi, situasi ternyata tak banyak berubah. Maverick Vinales kini justru seperti di bawah bayang-bayang Fabio Quartararo yang saat ini memuncaki klasemen MotoGP 2021.
Berpisah dari Yamaha akhirnya menjadi langkah yang diambil Maverick Vinales. Sang ayah pun menganggap ini sebagai win-win solution bagi kedua belah pihak.
"Keputusan ini menguntungkan kedua pihak. Awalnya, pihak Yamaha tak menginginkannya tetapi Maverick butuh diperhatikan," ujarnya.
"Para mekanik Maverick tak bekerja dengan sepenuh hati. Mereka gagal memberinya setelan terbaik yang membuatnya tak mampu tampil 100 persen," Angel Vinales menambahkan.
Pihak Yamaha, menurut Angel Vinales, telah berupaya sekuat mungkin membujuk putranya bertahan tetapi Maverick Vinales memilih untuk mendengarkan kata hatinya.
"Mereka membujuknya bertahan tetapi ini semua soal kebahagiaan. Dia tidak bisa bahagia di satu tempat (keluarga) tapi merana di tempat lain (tim)," tuturnya.
"Akhirnya, Maverick memilih jujur. Akan selalu ada yang menganggapnya gila tetapi dia telah membuat keputusan dengan berani," ujar Angel Vinales memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita MotoGP lainnya:
Miguel Oliviera Masih Optimistis Soal Kans Juara Dunia MotoGP 2021
Gosip Paddock: Franco Morbidelli Gantikan Maverick Vinales di MotoGP 2022
Pengamat MotoGP: Fabio Quartararo Tak Sehebat Marc Marquez