- NBA mengkhawatirkan kesehatan mental pemain dan staf seiring dibukanya kembali fasilitas klub.
- Sejumlah pihak menyebut sebagian pemain dan staf mengalami germophobe karena pandemi Covid-19.
- NBA tidak memaksa pemain dan staf kembali menjalani aktivitas di klubnya masing-masing.
SKOR.id - Pada Jumat (8/5/2020), beberapa fasilitas klub NBA mulai dibuka kembali setelah lebih dari sebulan tutup akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Tim seperti Cleveland Cavaliers telah memulai program reguler dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pengawasan ketat di Rocket Mortgage Field House, Ohio.
Kevin Love dan kawan-kawan mulai mempersiapkan diri meskipun belum dapat dipastikan kapan kompetisi NBA 2019-2020 akan dimulai kembali bergulir.
Namun pembukaan arena latihan dan pusat kebugaran ini memunculkan kekhawatiran baru perihal kesehatan mental yang mungkin dialami pemain dan staf tim.
Berita NBA Lainnya: Cleveland Cavaliers Buka Pusat Kebugaran dan Mulai Latihan Pekan Ini
Pihak NBA cemas dengan dimulainya aktivitas, para atlet dan staf yang mengalami gangguan seperti germophobe atau ketakutan akan kuman dan bakteri secara berlebihan.
Ketakutan ini membuat penderita cenderung mengalami fobia soal kebersihan sehingga enggan untuk melakoni rutinitas yang bisa mengancam "kesehatan".
"Beberapa pemain akan sangat mudah melewati wabah ini sedangkan yang lainnya akan sangat kesulitan," ujar salah satu ofisial pelatihan Wilayah Timur kepada ESPN.
Pejabat pelatihan Wilayah Barat pun berpikiran demikian karena ada pemain atau staf yang mungkin akan menganggap enteng dibukanya kembali fasilitas latihan klub.
Namun, ada juga yang tetap merasa khawatir terinfeksi Covid-19 yang pada akhirnya bisa membahayakan keluarganya meski telah ada prosedur kesehatan.
Pasalnya, Amerika Serikat (AS) jadi negara dengan persebaran wabah virus corona terbesar saat ini. Total kasus positif hingga Jumat (8/5/2020) mencapai lebih dari 1,2 juta.
"Beberapa mungkin tidak menganggap (gangguan mental) itu nyata. Mereka hanya berpikir, 'Oh kami hanya berlebihan saja'," ujar perwakilan Wilayah Barat.
"Ada juga yang berpikir (kembali latihan) adalah bagian dari pekerjaan sehingga tidak ingin melanggarnya. Walau dia cemas karena tak ingin membuat keluarga dalam bahaya."
Berita NBA Lainnya: NBA Bakal Gelar Forum Virtual dengan Seluruh Pemain
Salah satu manajer umum tim NBA menambahkan bahwa kondisi pasca Covid-19 akan serupa dengan setelah tragedi 11 September 2001 atau acap disebut 9/11.
Usai tragedi tersebut sebagian orang mengalami fobia naik pesawat meskipun tak sedikit yang tetap nyaman melakukan penerbangan ke berbagai tempat.
Kesehatan mental inilah yang menjadi salah satu rambu bagi NBA untuk tidak memaksakan pemain atau staf kembali beraktivitas di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Meski pusat kebugaran telah dibuka, NBA tetap memperbolehkan pemain atau staf setiap tim yang memilih tetap di rumah saja hingga pandemi benar-benar reda.
Selain itu, NBA pun tidak buru-buru mengambil keputusan mengenai kelanjutan kompetisi musim 2019-2020 yang berhenti sejak 11 Maret lalu.