- PT LIB merespons aksi ratusan orang yang diduga suporter PSS Sleman di Solo yang kemudian dihalau oleh pihak kepolisian.
- Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, meminta suporter memahami situasi saat ini yang harus mematuhi protokol kesehatan.
- Permasalahan diharap bisa diselesaikan suporter bersama klub dengan baik sebab kepolisian bisa mencabut izin kompetisi.
SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) merespons peristiwa penghalauan 900 orang yang diduga kelompok suporter PSS Sleman di Solo.
Aksi 900 orang itu terjadi Jumat (15/10/2021) malam dan dihadang polisi setempat. Mereka yang tertangkap didata dan diminta pulang ke Yogyakarta.
Sementara itu, sanksi tilang juga dikenakan untuk berbagai pengendara sepeda motor yang tidak memiliki surat-surat lengkap.
Penghalauan ratusan orang asal Yogyakarta itu dikonfirmasi Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, yang hadir di lokasi kejadian.
Peristiwa tersebut mendapat respons dari PT LIB selaku operator kompetisi, dengan berharap suporter di Indonesia dapat bersikap lebih bijak dalam mendukung tim kesayangannya.
Apalagi, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Munculnya kerumunan dan pergerakan suporter dapat merugikan banyak pihak di kompetisi sepak bola Indonesia.
"Kami memohon dengan sangat dan hormat, rekan-rekan suporter untuk memahami kondisi yang terjadi saat ini," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
"Kita masih dalam situasi dan kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kita harus mematuhi penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sudah diumumkan oleh pemerintah."
"Jangan sampai berkerumun, apalagi pergerakan massa dalam jumlah yang sangat banyak," ia menjelaskan.
Akhmad Hadian Lukita mengingatkan, tindakan kurang bijak dari suporter yang melakukan pergerakan massa bisa berdampak buruk bagi kelangsungan kompetisi.
Pihak kepolisian bisa saja mencabut izin penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi apabila terdapat banyak pelanggaran yang berpotensi membahayakan masyarakat umum.
Ia sangat memahami perihal tuntutan-tuntutan suporter ke tim kesayangannya. Meski begitu, cukup disayangkan jika cara penyampaiannya mengabaikan protokol kesehatan.
"Kalau pun ada yang perlu dikomunikasikan dengan klub, kami mengimbau agar dilakukan dengan cara yang lebih aman dan memikirkan situasi yang masih terjadi," ucap Akhmad Hadian Lukita.
"Komunikasikan di internal. Duduk bersama satu meja. Ingat, dampak dari kesalahan salah satu kelompok atau suporter, akan bisa menyeluruh. Semua dapat kena getahnya."
"Pada akhirnya, pihak yang merugi bukan saja salah satu klub. Namun seluruh klub profesional dan sepak bola Indonesia," ia menambahkan.
Sebelum insiden ratusan orang tersebut, diketahui kelompok suporter Persib Bandung, Bobotoh, juga melakukan demonstrasi di depan kantor manajemen klub.
Sejumlah orang yang berasal dari berbagai daerah berkumpul di Graha Persib hingga pukul 23.00 WIB dan baru membubarkan diri setelah ditemui perwakilan dari manajemen.
View this post on Instagram
Berita Liga 1 Lainnya:
Profil Stadion Katalpal, Calon Homebase Baru Persipura Jayapura
Liga 1 2021-2022: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap