SKOR.id - Pertandingan Derby della Madonnina (Derby Milan) antara AC Milan vs Inter Milan akan tersaji pada giornata ke-33 Liga Italia (Serie A) 2023-2024.
Pertandingan antara AC Milan vs Inter Milan akan dilangsungkan di Stadion San Siro, Selasa (23/4/2024) pukul 01.45 dini hari WIB.
Laga Derby della Madonnina ini akan bertambah spesial karena dapat menjadi penentu dalam perburuan gelar Liga Italia antara Inter Milan dan A Milan musim ini.
I Nerazzurri sementara ini masih memimpin di puncak klasemen dengan koleksi 83 poin dari 32 pertandingan, sedangkan I Rossoneri ada di peringkat kedua dengan koleksi 69 poin, sehingga jarak Inter dan Milan saat ini 14 poin.
Inter berpeluang kembali merengkuh gelar Serie A untuk pertama kali sejak terakhir mereka memperolehnya di musim 2020-2021.
Sementara itu Milan yang terakhir meraih gelar Liga Italia pada musim 2021-2022, harus memenangkan laga ini dan butuh keajaiban agar mereka bisa meraih Scudetto musim ini.
Meski Milan masih memiliki peluang meraih gelar Liga Italia, ada beberapa fakta menarik seputar laga Derby Milan ini yang membuat mereka harus waspada.
Berikut ini 10 fakta menarik menjelang Derby Milan antara Milan vs Inter:
1. Inter berhasil memenangkan lima laga Derby milan terakhir di semua ajang, ini menjadi rekor Nerazzurri melawan Rossoneri. Secara umum, hanya dua kali dalam sejarah Derby Milan salah satu dari dua tim meraih enam kemenangan beruntun, yaitu Milan antara tahun 1946 dan 1948 dan antara tahun 1911 dan 1913.
2. Milan hanya meraih satu kemenangan dari delapan derby terakhir melawan Inter saat bermain sebagai tuan rumah di semua kompetisi (3 imbang, 4 kalah).
3. Jika Nerazzurri menang dalam Derby ini, Scudetto akan diberikan secara matematis pada akhir pertandingan antara Milan dan Inter untuk pertama kalinya dalam sejarah Serie A. Inter akan memenangkan Scudetto dengan lima matchday tersisa, menyamai rekor Serie A (lima juga untuk Napoli 2022-2023, Juventus 2018-2019, Inter 2006-2007, Fiorentina 1955-1956, dan Torino 1947-1948).
4. Stefano Pioli adalah pelatih dengan catatan kekalahan terbanyak pada laga Derby Milan di semua kompetisi: sembilan kekalahan, semuanya saat menangani Milan. Sejak melatih Rossoneri, Milan hanya memenangkan tiga dari 14 pertandingan keseluruhan melawan Inter (imbang 2, kalah 9), mencetak 12 gol dan kebobolan 29 kali.
5. Milan punya catatan tak terkalahkan dalam 16 dari 17 pertandingan di Serie A (menang 12, imbang 4), mencetak 37 gol (rata-rata 2,2 gol per laga); satu-satunya kekalahan dalam periode tersebut terjadi saat melawan Monza pada 18 Februari.
6. Inter tidak terkalahkan dalam 26 pertandingan liga terakhir mereka (menang 21, imbang 5), hanya tiga kali dalam sejarah mereka di Serie A mereka mencatatkan lebih banyak pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan: 31 laga (April 2007 dan Februari 200, 33 laga (Mei 2006 dan April 2007), dan 27 laga (Mei 2004 dan Februari 2005).
7. Inter telah mencetak gol dalam 40 pertandingan liga terakhir mereka, mencetak rekor Serie A mereka. Hanya Juventus (dua kali) yang mencatat rekor gol berturut-turut lebih lama dalam sejarah kompetisi ini: 44 pertandingan antara Oktober 2016 dan Desember 2017 dan 43 pertandingan antara Februari 2013 dan Maret 2014.
8. Inter (77) dan Milan (63) menjadi dua tim yang paling banyak mencetak gol di Serie A musim ini, tetapi Rossoneri (37) kebobolan 20 gol lebih banyak dibandingkan Nerazzurri (17).
9. Tercatat alam empat pertandingan Serie A melawan Inter, Olivier Giroud telah mencetak tiga gol dan memberikan dua assist kemenangan. Inter adalah salah satu dari tiga tim, selain Cagliari dan Frosinone, di mana penyerang Prancis ini memiliki partisipasi lebih aktif dibandingkan melawan tim lain di Liga Italia.
10. Lautaro Martinez (delapan gol) merupakan pencetak gol terbaik ketiga Inter dalam sejarah Derby Milan di semua kompetisi, hanya di belakang Giuseppe Meazza (12) dan Stefano Nyers (11). Pemain Argentina ini bisa menjadi pemain kelima yang mencapai dua digit gol dalam pertandingan antara Milan dan Inter dengan satu seragam, setelah Andriy Shevchenko (14, Milan), Giuseppe Meazza (12, Inter), Gunnar Nordahl (11, Milan), dan Stefano Nyers (11, Inter).