SKOR.id – Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) diperingati tiap tanggal 8 Maret, dan tahun ini jatuh pada Jumat (8/3/2024) ini.
Terkait perayaan Hari Perempuan Internasional 2024, Skor.id merangkum deretan atlet wanita yang mencatat sejarah dan membawa perubahan dalam dunia olahraga.
Olahraga, yang awalnya merupakan domain eksklusif laki-laki, kini telah berubah berkat prestasi yang dicapai oleh kaum perempuan.
Ada yang menjadi korban diskriminasi, namun perjuangan dan prestasi mereka menjadi preseden dan inspirasi bagi banyak orang lainnya.
Minat perempuan terhadap olahraga juga telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
Olahraga kompetitif telah berusia berabad-abad. Olimpiade dimulai sejak zaman Yunani kuno, ketika kekuatan fisik para pesertanya masih menjadi yang utama.
Seiring bejalannya waktu, popularitas olahraga sebagai sebuah acara bagi masyarakat baru terjadi pada paruh kedua abad ke-21.
Pada saat itu lingkungannya masih didominasi laki-laki. Mulai dari sepak bola, rugbi, tenis, senam, hingga atletik.
Dipimpin oleh beberapa pionir yang ulet, perempuan sedikit demi sedikit meruntuhkan hambatan tersebut.
Kaum Hawa mencapai tonggak sejarah dan menghilangkan diskriminasi untuk mencapai sesuatu yang saat ini terbilang normal.
Sekelompok anak perempuan kini jamak bermain sepak bola, hingga seorang ibu main basket bersama putranya atau bermain tenis.
Wanita dalam Sejarah Olahraga
Banyak perempuan yang melanggar aturan demi mencapai kesetaraan atau sekadar diperbolehkan berolahraga.
Nama Kathrine Switzer, sebagai contoh, tercantum dalam tinta emas sejarah olahraga justru karena alasan tersebut.
Pada 1967 Switzer berjuang mati-matian untuk mengatasi aturan yang melarang perempuan berkompetisi dalam lomba maraton.
Switzer dan banyak orang lainnya menjadi preseden dengan berkompetisi.
Hingga kemudian, wanita lainnya tercatat dalam buku sejarah karena berhasil mencapai prestasi, seperti pesenam Uni Soviet, Larisa Latynina, dengan 18 medali Olimpiadenya pada era 1960-an.
Dalam beberapa dekade terakhir, makin banyak perempuan berolahraga secara teratur dan makin banyak pula yang melakukannya pada level tertinggi.
Keberhasilan mencapai level atas merupakan cerminan kerja keras mereka di lapangan.
Dan inilah 8 olahragawan perempouan yang membuat sejarah dalam olahraga. Mereka melakukannya bukan hanya melalui karier mereka yang sempurna.
Melainkan dengan menjadi pionir dan “memecahkan langit-langit kaca”, menjadi inspirasi dan membuka jalan bagi wanita lain untuk mengikuti jejak mereka.
Petenis Serena Williams menjadi terkenal dengan sangat cepat bersama saudara perempuannya Venus, dan tetap berada di puncak karier selama hampir dua dekade (era 2000-an hingga 2020).
Serena telah memenangkan empat medali emas Olimpiade dan total 39 gelar Grand Slam, 23 di antaranya di nomor tunggal (rekor untuk putri dan putra dalam Open Era).
Sisanya 14 gelar dari ganda putri (bersama saudara perempuannya Venus) dan 2 di ganda campuran.
2. Nadia Comaneci
Nama Nadia Comaneci akan selalu disandingkan dengan kata kesempurnaan. Pada usia 14 tahun pesenam Rumania ini tampil di Olimpiade Montreal 1976.
Nadia mencapai skor sempurna, 10 (yang pertama dalam sejarah), pada nomor palang asimetris dalam ajang multievent olahraga dunia itu.
Bakat, keseimbangan, kelenturan, konsentrasi, kekuatan, dan banyak latihan menjadikan Nadia sebagai sosok legenda.
Selama kariernya ia memenangkan total sembilan medali Olimpiade dan pensiun dari kompetisi pada tahun 1981, ketika usianya masih 20 tahun.
Quote Nadia Comaneci:
“Saya tidak lari dari tantangan, saya berlari ke arah tantangan tersebut karena satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari rasa takut adalah dengan mengatasinya dan menginjak-injaknya di bawah kaki Anda.”
3. Edurne Pasaban
Mungkin tidak ada wanita lain dalam olahraga yang mampu melahap rekor seperti Edurne Pasaban. Perempuan dari Guipuzkoa, Spanyol, ini mendaki Mont Blanc pada usia 16 tahun.
Kemudian pada usia 28 tahun Pasaban menaklukkan Everest, sekaligus kali pertama ia mendaki gunung dengan tinggi di atas 8.000 meter.
Namanya kemudian terukir dalam buku rekor pendakian gunung ketika pada 17 Mei 2010 mencapai puncak Shisha Pangma (8.027 meter di atas permukaan laut).
Pasaban pun menjadi wanita pertama yang menyelesaikan prestasi pendakian di 14 gunung dengan ketingggian di atas 8.000 meter.
4. Alice Coachman
Kisah perempuan dalam olahraga tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa seseorang yang hampir tidak dikenal masyarakat umum: Alice Coachman.
Pada tahun 1900, petenis Charlotte Cooper menjadi juara Olimpiade wanita pertama.
Lalu 48 tahun berlalu sebelum seorang wanita kulit hitam bernama Alice Coachman memenangkan medali emas Olimpiade untuk pertama kalinya.
Alice Coachman memenangkannya dalam nomor lompat tinggi Olimpiade London 1948, di mana ia melewati mistar pada jarak 1,68 m.
Kembali ke kampung halamannya di Albany, sebuah penghormatan disiapkan untuknya, tetapi auditoriumnya dipisahkan.
Sang wali kota, yang berkulit putih, menolak untuk menjabat tangannya, dan Coachman harus meninggalkan upacara melalui pintu samping.
Quote Alice Coachman:
“Saya selalu percaya bahwa saya bisa melakukan apa pun yang saya putuskan. Saya mendorong perempuan untuk bekerja lebih keras dan berjuang lebih keras.”
5. Yelena Isinbayeva
Yelena Isinbayeva juga mendapat tempat untuk kategori atlet legendaris.
Atlet lompat galah juara Olimpiade dua kali dan juara dunia delapan kali itu dinobatkan sebagai Atlet Wanita Terbaik Tahun Ini pada tiga kesempatan.
Prestasi-prestasinya terus bermunculan, namun keunggulannya selama satu dekade dalam cabang tersebut sudah melampaui rekor.
Isinbayeva bukan hanya menjadi wanita pertama yang mampu melompat setinggi lima meter.
Ia juga memecahkan rekor dunianya sendiri sebanyak 28 kali, di udara terbuka dan di dalam ruangan, sesuatu yang mungkin tidak akan pernah kita lihat lagi.
6. Marta Vieira da Silva
Marta Vieira da Silva hanya dikenal sebagai Marta di Brasil. Sama seperti Edson Arantes do Nascimento disebut Pele atau Ronaldo Luis Nazario de Lima disingkat Ronaldo.
Marta memiliki karier yang panjang dan sukses. Pada level klub dia telah memenangkan hampir segalanya.
Bersama timnya Marta telah mencetak 111 gol dalam 131 pertandingan, yang merupakan angka yang luar biasa.
Selain itu, dia adalah satu-satunya pesepak bola yang memenangkan penghargaan FIFA untuk pemain wanita terbaik dunia sebanyak lima kali berturut-turut (2006-2010).
Dan Marta kemudian menambahkan gelar yang keenamnya delapan tahun kemudian (2018).
Quote Marta Vieira da Silva:
“Percaya pada diri sendiri dan sekali lagi percayalah pada diri sendiri, karena jika Anda tidak percaya pada diri sendiri, tidak ada orang lain yang akan percaya.”
7. Jutta Kleinschmidt
Jutta Kleinschmidt adalah bagian dari sejarah balap motor. Wanita pencinta mobil ini terjun ke dunia otomotif sebagai mekanik BMW.
Kleinschmidt memulai karier relinya sebagai pengendara sepeda motor dalam reli Dakar pada tahun 1988 lalu.
Setelah berpindah ke roda empat (mobil), pertama berperan sebagai co-pilot, ia memenangkan tahap pertamanya pada tahun 1997. Wanita pertama yang melakukannya.
Pada Reli Dakar 2001, Kleinschmidt meraih kemenangan terakhir untuk kategori mobil, sesuatu yang belum pernah diraih oleh wanita lain sebelum atau sesudahnya.
8. Ellen MacArthur
Salah satu dari sedikit disiplin olahraga yang sebanding dengan Reli Dakar dalam hal ketahanan adalah berlayar dengan satu tangan (single-handed sailing).
Pada tahun 2005, Ellen MacArthur memutuskan untuk melangkah lebih jauh dan berlayar keliling dunia.
Ia tidak hanya mengelilingi dunia sendirian, melainkan juga melakukannya lebih cepat daripada yang pernah dilakukan siapa pun sebelumnya: 71 hari, 14 jam, 18 menit dan 33 detik.
Itu artinya Ellen berhasil mencatat 1 hari 8,5 jam lebih cepat daripada atlet layar putra Prancis, Francis Joyon.
Setelah pensiun, Ellen mendedikasikan dirinya untuk melindungi lautan melalui MacArthur Foundation.
Quote Ellen MacArthur:
“Anda tidak akan takut hidup di tengah badai, meski Anda tidak mampu melakukannya.”