8 Mitos yang Salah Kaprah tentang Merokok

Adif Setiyoko

Editor:

  • Bahaya, risiko, dan penyakit yang ditimbulkan akibat merokok sudah banyak beredar luas di masyarakat.
  • Namun, sisi lain yang mengiringi fenomena ini adalah mitos yang bersifat salah kaprah dan kadung diyakini oleh konsumennya.
  • Berikut Skor.id menyajikan delapan mitos yang salah kaprah yang kerap dijadikan dalih untuk tetap merokok.

SKOR.id – Sejumlah efek buruk dan penyakit yang ditimbulkan akibat merokok sudah menjadi peringatan yang terus menerus dikampanyekan kepada masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga menegaskan bahwa rokok adalah salah satu ancaman utama bagi kesehatan masyarakat.

Dalam hal ini, rokok membuktikan bahwa lebih dari separuh konsumennya kehilangan nyawa karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau.

Namun, meskipun fakta-fakta mengenai bahaya rokok sudah banyak beredar, nyatanya masyarakat tetap saja menjadi konsumen setianya.

Tentu, efek buruk yang ditimbulkan oleh rokok dan tembakau sudah tak perlu dijelaskan lagi. Sebab, fenomena ini menyajikan sisi lain yang juga menarik diulas.

Sisi itu ialah adanya delapan mitos yang bersifat salah kaprah berkaitan dengan tembakau yang paling umum kita jumpai.

Dikutip dari Mejorcon Salud, berikut ini Skor.id menyajikan delapan keyakinan yang tidak benar, mengenai rokok dan tembakau:

Merokok itu membuat rileks

Ini menjadi salah satu kepercayaan yang salah kaprah, palsu, dan paling populer mengenai tembakau dan rokok. Bahkan, seorang perokok pasti akan benar-benar meyakini hal ini.

Efeknya, banyak orang yang kecanduan merokok karena mereka berpikir bahwa rokok adalah cara efektif untuk mengurangi kecemasan dan stres.

Padahal, yang sebetulnya terjadi adalah racun yang terkandung dalam rokok memengaruhi sistem saraf dan memicu perubahan suasana hati secara tiba-tiba.

Jadi, untuk sementara waktu, rokok sebetulnya hanya menghasilkan perasaan rileks yang palsu.

Beberapa batang saja

Merokok beberapa batang sehari juga menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap tubuh manusia. Meski hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil, efeknya tetap sama bahayanya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal of Circulation, merokok secara berlebihan juga meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Sementara itu, merokok dengan intensitas sedang bisa memicu perkembangan penyakit kardiovaskular.

Tembakau tidak berbahaya jika Anda dalam keadaan sehat

Tembakau tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam keadaan sehat adalah mitos yang juga banyak dipercaya oleh para perokok.

Mitos ini juga semakin memantapkan para perokok untuk terus melakukan aktivitas yang merusak tubuh ini.

Sebab, bagaimanapun juga, orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan yang baik akan mengurangi kualitas hidup. apabila memasukkan asap hasil pembakaran tembakau ke dalam tubuh.

Rokok ringan tak terlalu berbahaya

Rokok yang memiliki kandungan nikotin dan tar yang rendah memang lebih populer dan memiliki pasarnya sendiri.

Mereka meyakini bahwa kandungan nikotin dan tar yang lebih rendah bisa meminimalkan risiko berbahaya dari asap rokok.

Padahal, faktanya, semua jenis tembakau menjadi musuh bagi kesehatan. Sebab, asap hasil pembakarannya jadi racun dan memengaruhi kesehatan pernapasan. Seperti dinyatakan National Cancer Institue.

Racun akibat rokok bisa dihilangkan dengan olahraga

Mitos lain yang juga dipahami secara serampangan dan salah kaprah ialah keringat yang dihasilkan setelah berolahraga bisa mengeluarkan racun yang terkandung dalam tembakau.

Padahal, gagasan yang menyebut bahwa keringat adalah racun yang dikeluarkan oleh tubuh adalah disinformasi yang berbahaya.

Keringat memang berfungsi untuk mengeluarkan racun. Namun hanya sebagian kecil racun yang dapat dikeluarkan melalui keringat.

Oleh sebab itu, gagasan bahwa olahraga dapat menghilangkan zat beracun yang disebabkan oleh tembakau tak lebih dari sebatas mitos belaka.

"Tidak mungkin berhenti merokok"

Anggapan "tidak mungkin berhenti merokok" menjadi salah satu slogan yang sama sekali tak memiliki nilai kebenaran.

Terlepas dari sulitnya terbebas dari belenggu kecanduan rokok, semua orang pasti bisa berhenti merokok.

Bagi orang-orang yang telah kecanduan rokok, mereka harus mengatasi sejumlah tantangan, termasuk munculnya kegugupan dan kecemasan.

Hal ini karena otak bakal menuntut suplai nikotin yang biasa didapatkan ketika seseorang tengah merokok.

Meski demikian, dengan dukungan dan saran yang tepat, seseorang bisa menghentikan kebiasaan buruk ini secara bertahap.

"Kalau kerusakan sudah terlanjur terjadi, kenapa dibiarkan?"

Merokok memang menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Namun, satu hal yang patut diingat, tidak ada kata terlambat untuk berhenti.

Siapa saja yang mampu berhenti dari kecanduan rokok akan mengalami sejumlah perubahan yang positif.

Seperti terhindar dari risiko kanker paru-paru, kesehatan peredaran darah membaik, jantung mulai bekerja optimal, tekanan darah menjadi normal, dan kulit kembali pulih serta sehat.

"Merokok mati, tidak merokok juga tetap mati"

Barangkali, kalimat ini menjadi salah satu ungkapan paling klise yang pernah diungkapkan oleh para pecandu rokok.

Kalimat-kalimat semacam ini sebetulnya hanya bersifat apologi sebagai bentuk pemakluman terhadap aktivitas yang tak berfaedah bagi kesehatan ini.

Sebetulnya, pertanyaan yang harus diberikan kepada mereka adalah, "Apakah Anda bersedia terserang penyakit kronis yang timbul akibat merokok?".

Hal-hal seperti ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, mereka yang biasa mengucapkan kalimat ini adalah orang yang belum mengalami gejala yang muncul ketika tembakau mulai menggerogoti kesehatan.

Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di InstagramFacebookTwitterYouTubeLinkedInTikTok, dan Helo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Bugar Lainnya:

5 Manfaat Kembang Kol, Sumber Antioksidan dan Penjaga Imun Tubuh

5 Manfaat Oregano Bagi Kesehatan

Source: mejorconsalud

RELATED STORIES

Cara Alami Mengembalikan Warna Kulit yang Menghitam Akibat Bekas Luka

Cara Alami Mengembalikan Warna Kulit yang Menghitam Akibat Bekas Luka

Terdapat 5 cara mengaluskan kulit yang menghitam akibat bekas luka.

5 Dampak Negatif dari Olahraga yang Berlebihan dalam Jangka Panjang

Meski olahraga bisa membuat tubuh tetap sehat dan bugar, namun jika dilakukan berlebihan akan berdampak buruk.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Penyerang Manchester City, Erling Haaland. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris Pekan Ini Diwarnai Konsistensi Erling Haaland hingga Pemecatan Ange Postecoglou

Liga Inggris 2025-2026 pekan ini diwarnai konsistensi Erling Haaland hingga pemecatan Ange Postecoglou.

Pradipta Indra Kumara | 19 Oct, 00:35

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 18 Oct, 23:14

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga Inggris musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Inggris 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 18 Oct, 23:07

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 18 Oct, 22:55

Skuad Barcelona di musim 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Gelombang Protes di La Liga Berlanjut, Barcelona dan Villarreal Ikut Terlibat

Barcelona dan La Liga ikut protes dalam pertandingan pekan sembilan La Liga 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 18 Oct, 22:42

Turnamen bulu tangkis Denmark Open

Badminton

Denmark Open 2025: Fajar/Fikri dan Jonatan Christie Harapan Indonesia Juara

Ganda putra ajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan tunggal putra Jonatan Christie lolos ke final Denmark Open 2025.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 19:16

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Tonggak Sejarah Penting, Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia Siap Dimulai

Untuk kali pertama, Kejuaraan Dunia Senam akan digelar di Indonesia, tepatnya di Indonesia Arena, Jakarta, mulai Minggu (19/10/2025).

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:35

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:16

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:13

Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Gresik Petrokimia Hat-trick Juara Sektor Putri, Bank Jatim Peringkat Ketiga

Gresik Petrokima Pupuk Indonesia berhasil mempertahankan gelar Livoli Divisi Utama sektor putri untuk kali ketiga beruntun.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:11

Load More Articles