SKOR.id – Koleksi seni unik muncul untuk pertama kalinya jelang Olimpiade Paris 2024. Delapan lukisan perenang peraih medali emas Olimpiade, Michael Phelps, yang berkompetisi di Olimpiade Beijing 2008 lalu saat ini sedang dijual.
Koleksi lukisan berjudul "Golden Eight", yang ditandatangani Phelps sendiri dan dibuat oleh seniman Brian Fox, menggambarkan momen ikonik dari salah satu penampilan Phelps paling berkesan di Olimpiade.
Delapan lukisan tersebut mewakili delapan medali emas yang diraih perenang asal Amerika Serikat itu pada Olimpiade Beijing tahun 2008 silam.
“Koleksi eksklusif dan pribadi ini adalah satu-satunya yang mengabadikan salah satu momen terhebat dalam sejarah olahraga Amerika Serikat, saat Phelps tumbuh menjadi atlet Olimpiade paling berprestasi sepanjang masa," kata siaran pers.
Masing-masing lukisan bernilai 250.000 dolar AS (Rp 4 miliar) dan dijual oleh pemilik pribadi saat ini.
Sepertiga dari hasil penjualan akan disumbangkan untuk amal, menurut materi siaran pers tersebut.
Brian Fox, seniman AS yang terkenal dengan keahliannya melukis atlet dan selebritas di atas kanvas, mengungkapkan dalam pernyataannya kepada Fox News Digital betapa monumentalnya melukis Phelps.
“Saya telah melukis banyak atlet selama bertahun-tahun, namun menerjemahkan gerakan Michael Phelps dan fluiditas air ke dalam lukisan ini merupakan tantangan baru,” katanya.
"Tujuan saya adalah membuat pemirsa merasa seperti mereka kembali ke Olimpiade 2008, membangkitkan kegembiraan menyaksikan Phelps membawa pulang kemenangan tersebut."
Perenang peraih medali emas Olimpiade tiga kali, Rowdy Gaines, yang juga atlet Olimpiade 1984 di Los Angeles, mengatakan kepada Fox News Digital tentang pentingnya koleksi ini.
Gaines menyoroti "momen yang tidak terhapuskan dalam sejarah Olimpiade AS" tersebut.
“Michael (Phelps) adalah satu-satunya atlet Olimpiade terhebat yang pernah ada,” kata Gaines.
“Anda tidak dapat menyangkal 28 medali Olimpiade, 23 di antaranya emas. Badai sempurna seperti yang terjadi pada 2008 tidak akan pernah terjadi lagi,” ucapnya.
Gaines, yang tinggal di Florida, memuji sang ilustrator, Fox, atas karya seni olahraganya yang luar biasa, menggambarkan lukisan "Delapan Emas" miliknya seolah-olah "melihat sebuah gambar".
“(Orang-orang) bertanya kepada saya apa Olimpiade favorit saya dan saya selalu menjawab, selain Olimpiade saya di LA pada 1984, saya pikir tahun 2008,” katanya. "Hanya karena episode itu kita tidak akan pernah melihatnya lagi."
Lantaran AS menempati peringkat pertama dalam renang sejak 1956, Gaines mencatat orang AS terus merasakan rasa persahabatan ketika Olimpiade kembali.
Mereka menurutnya ingin memperjuangkan atlet yang terus mengharumkan nama AS di Olimpiade.
“Saya merasa sangat beruntung dan diberkati bisa mewakili negara saya di Olimpiade,” kata Gaines.
“Dan saya pikir orang-orang menyadari betapa istimewanya (Olimpiade) ini karena diadakan setiap empat tahun sekali. Ini jelas menyatukan negara dan dunia,” ucapnya.
“Kita bisa bertarung semau kita, tapi Olimpiade adalah momen kebersamaan di mana kita tentu saja bersorak untuk negara kita sendiri.”
“Ini juga merupakan kesempatan di mana para atlet terhebat di dunia berkumpul,” ujar Gaines.
Ia juga menyuarakan kegembiraan masyarakat terhadap Olimpiade 2024 di Paris karena Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, terasa “kosong” akibat pandemi virus corona.
“Saya pikir orang-orang kembali ‘kelaparan’ untuk menyaksikan Olimpiade,” katanya.