- Konsol video games yang mulai merajalela sejak dua dekade terakhir ini, hingga akhirnya membuat banyak orang yang kecanduan video game, terutama anak-anak dan remaja.
- Tak ayal kecanduan video game tersebut akan menggangu elemen lain dari kehidupan remaja dan anak-anak.
- Mereka akan berpotensi kehilangan pola tidur yang sehat, hubungan keluarga dan teman sebaya, serta prestasi di sekolah yang menurun.
SKOR.id - Pada era globalisasi seperti ini tak diragukan lagi kebutuhan akan teknologi sangatlah tinggi.
Apalagi untuk masalah komunikasi dan hiburan, banyak sekali teknologi yang tersedia untuk kedua jenis kebutuhan tersebut.
Salahsatunya adalah smartphone dan konsol video games yang mulai merajalela sejak dua dekade terakhir ini.
Hingga akhirnya membuat banyak orang yang kecanduan video game, terutama anak-anak dan remaja.
Tak ayal kecanduan video game tersebut akan menggangu elemen lain dari kehidupan remaja dan anak-anak.
Mereka akan berpotensi kehilangan pola tidur yang sehat, hubungan keluarga dan teman sebaya, serta prestasi di sekolah yang menurun.
Oleh karena itu, Jenny Radesky seorang dokter anak dan peneliti perkembangan perilaku anak memberikan beberapa saran untuk bisa mengurangi kecanduan tersebut.
SKOR.id telah merangkum beberapa tips untuk mengurangi kecanduan video game, berikut paparannya:
1. Set Waktu Bermain Video Game
Kebanyakan remaja dan anak-anak kecanduan video game dikarenakan tidak ada batas waktu pasti yang ditetapkan oleh orang tua kepada anaknya.
Lebih baik setiap orang tuan memberikan batas waktu tertentu bagi anak untuk bermain video game.
Menurut penelitian, batas waktu bermain video game paling baik adalah maksimal 2 jam.
Sangatlah penting untuk membatasi waktu bermain agar waktu belajar dan bersosialisasi tidak berkurang.
2. Awasi saat Anak Bermain
Belakangan ini banyak sekali video game yang mempertontonkan kekerasan dalam gameplay-nya.
Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting dalam mengawasi anak dalam bermain gim.
Apalagi menjaga perkataan anak agar tidak mengeluarkan kata-kata umpatan.
Selain itu, orang tuan juga bisa megarahkan anak untuk memainkan gim yang minim kekerasan seperti Minecraft atau The Sims.
3. Pahami Inti Masalah Kecanduan
Selain faktor internal, masalah kecanduan video game juga bisa berasal dari eksternal.
Misalnya, seorang anak yang sering dirundung akan berpotensi meluapkan segala emosinya melalui permainan video game.
Oleh karena itu, setiap orang tua harus paham terlebih dahulu inti masalah seorang anak.
Apabila sudah mengetahui akar masalah sebenarnya maka orang tua bisa mendapatkan solusi yang tepat untuk permasalahan kecanduan video game.
4. Bermain Bersama
Dalam beberapa aspek bermain video game bersama anak akan menambahkan ikatan antara orang tua dan anak.
Karena biasanya akan terjadi pola komunikasi dua arah yang bisa menambahkan quality time bagi keduanya.
Bermain bersama bisa menjadi cara lain bersosialisasi dengan anak secara langsung, karena seorang anak biasanya lebih nyaman berbicara saat kondisi santai dan tanpa tekanan.
5. Tawarkan alternatif
Jika semua cara sebelumnya belum mampu menghilangkan kecanduan video game seorang anak maka seorang orang tua harus memberikan opsi yang lain.
Orang tua memberikan alternatif hobi lain untuk bisa menghabiskan waktu dengan lebih berfaedah.
Kegiatan luar ruangan seperti mendaftarkan ke sekolah sepakbola atau sekolah seni informal dinilai sebagai langkah yang tepat untuk memberikn kesibukan lain bagi anak dengan lebih manfaat.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Segera Berhenti Bemain Gim Jika Alami 3 Hal Ini https://t.co/icm0rGLTPx— SKOR.id (@skorindonesia) June 23, 2021
Berita Fitur Esport lainnya:
Cara Mengurangi Efek Radiasi HP karena Terlalu Lama Bermain Game Bagian 1
Tips Merawat Smartphone Supaya Awet Ketika Digunakan untuk Main Game