SKOR.id – Disadari atau tidak, liver atau hati Anda bisa menjadi masalah besar. Itu adalah satu-satunya organ yang terlibat dalam tiap proses metabolisme dalam tubuh Anda.
Masalahnya, meskipun penting bagi kesehatan kita secara keseluruhan, banyak orang yang menyalahgunakannya.
Penyalahgunaan ini menempatkan kita pada risiko suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak non-alkohol, atau NAFLD.
NAFLD telah menjadi penyebab utama kanker hati dan penyakit hati di seluruh dunia, bahkan 25%-58% orang Amerika Serikat mengidapnya.
Meskipun tidak ada obat atau pengobatan yang dapat menyembuhkan perlemakan hati, ada beberapa pilihan makanan yang dapat Anda makan dan hindari untuk menjaga kesehatan hati Anda.
Sebelumnya, temukan makanan ramah hati yang mungkin ingin Anda beli saat berbelanja berikutnya. Tapi pertama-tama, apa itu penyakit hati berlemak non-alkohol?
NAFLD adalah suatu kondisi yang ditandai dengan terlalu banyaknya lemak di hati dan penyebab kelebihan lemak tersebut, dalam hal ini tidak berkaitan dengan konsumsi alkohol.
Sebaliknya, penumpukan lemak yang tidak normal berhubungan dengan faktor metabolisme.
Seperti resistensi insulin, diabetes tipe 2, lingkar pinggang yang tinggi, atau kadar lipid yang tidak normal.
Penyakit ini sangat didorong oleh metabolisme sehingga Asosiasi untuk Studi Penyakit Hati di AS baru-baru ini menciptakan subkelas NAFLD.
Subkelas ini disebut penyakit hati steatosis terkait disfungsi metabolik, atau MASLD, untuk menyoroti hubungan antara lemak di hati dan penyakit terkait metabolisme.
Faktanya, kriteria diagnostik kedua penyakit tersebut tumpang tindih 99%, sehingga orang yang mengidap NAFLD cenderung juga memenuhi kriteria MASLD.
Apa Penyebab NAFLD dan MASLD?
Para ilmuwan masih menemukan akar penyebabnya, namun penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini kemungkinan besar disebabkan oleh berbagai faktor.
Termasuk genetika, pola makan, perilaku kurang gerak, dan bahkan disregulasi dalam mikrobioma.
Bagaimana NAFLD dan MASLD Didiagnosis?
Perbedaan antara NAFLD dan MASLD terletak pada cara diagnosisnya. NAFLD adalah hasil dari kelebihan lemak di hati yang tidak berhubungan dengan alkohol atau penyakit hati lainnya.
MASLD didefinisikan sebagai lemak di hati dengan kelainan metabolisme.
Diagnosis MASLD memerlukan adanya lemak di hati ditambah setidaknya satu dari lima kriteria sindrom metabolik.
Ini termasuk lingkar pinggang yang tinggi, tekanan darah tinggi, kadar lemak yang tinggi dalam darah, HDL yang rendah, dan gula darah yang tinggi.
Tingkat penyakit hati berlemak tidak membaik. Prevalensinya hanya meningkat dalam dua dekade terakhir, dan meskipun meningkat, belum ada pengobatan farmakologisnya.
Selain itu, penyakit ini didiagnosis pada pasien yang lebih muda. Kabar baiknya, penyakit ini dapat disembuhkan jika diketahui pada tahap awal penyakit.
Kabar baik lainnya, makanan yang Anda makan dan makanan yang tidak Anda konsumsi tidak membuat perbedaan besar bagi kesehatan hati Anda.
Meskipun tidak ada diet formal untuk hati berlemak, ada makanan ramah hati yang bisa Anda masukkan ke dalam keranjang belanjaan Anda.
5 Makanan dan Minuman yang Meningkatkan Kesehatan Hati Anda
Dalam buku baru “Kesehatan Regeneratif,” dibahas mengenai makanan super terbaik untuk hati. Berikut lima di antaranya:
1. Teh Hijau
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2020 menemukan bahwa kombinasi ekstrak teh hijau dan olahraga mengurangi keparahan perlemakan hati pada tikus.
Selain itu, tikus yang diberi ekstrak teh hijau atau berolahraga sendiri masih mengalami penurunan keparahan 50% dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Pada manusia, teh hijau dapat dikonsumsi baik melalui daun teh tradisional maupun melalui matcha.
Teh hijau terbukti bermanfaat bagi banyak penyakit karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
2. Minyak Zaitun Ekstra-murni
Minyak zaitun ekstramurni adalah lemak sehat yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, penyakit alzheimer, dan bahkan beberapa jenis kanker.
Studi juga menunjukkan hal ini dapat membantu mengurangi lemak hati dan meningkatkan enzim hati.
Konsumsilah setidaknya tiga sendok makan minyak zaitun ekstra-murni sehari dalam salad dan saus, atau gunakan sebagai pengganti mentega saat memasak.
3. Buah Kiwi
Buah kiwi mengandung antioksidan yang disebut sebagai Pyrroloquinoline quinone, atau PQQ.
Sebuah studi dari University of Colorado menemukan bahwa ketika antioksidan diberikan kepada tikus bunting yang mengalami obesitas.
Hal ini membantu mengurangi risiko NAFLD pada keturunannya di kemudian hari. Nikmati kiwi sebagai camilan saja atau sebagai tambahan oatmeal atau yogurt.
4. Cokelat Hitam
Cokelat hitam didefinisikan memiliki setidaknya 50% kandungan kakao. Makin gelap cokelatnya, makin besar kandungan flavonoid-nya.
Itu sebabnya para ahli sering merekomendasikan cokelat yang rendah gula dengan setidaknya 70% kakao.
Sebuah studi tahun 2017 menemukan konsumsi coklat hitam memperbaiki perlemakan hati dan sindrom metabolik dengan mengurangi stres oksidatif (ketidakseimbangan antara radikal bebas dan pertahanan antioksidan).
Gantikan makanan penutup manis dengan beberapa kotak cokelat hitam setelah makan malam.
5. Kopi
Secangkir kopi pagi hari bisa jadi penyelamat bagi hati Anda. Sejumlah penelitian menunjukkan manfaat perlindungan kopi terhadap kesehatan hati.
Kopi mungkin berperan dalam mengurangi risiko kanker hati, meningkatkan enzim hati, dan mengurangi risiko kematian akibat sirosis hati.
Sebuah studi tahun 2021 yang menilai 11 studi epidemiologi menemukan bahwa konsumsi kopi secara teratur mengurangi risiko NAFLD secara signifikan.
Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari
Selain mengonsumsi makanan yang ramah hati, mengurangi beberapa makanan yang dapat membahayakan hati juga dapat membantu.
1. Alkohol
Alkohol adalah penyebab paling jelas bagi kesehatan hati, dan penelitian menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi alkohol (lima atau lebih minuman untuk pria atau empat atau lebih minuman untuk wanita pada satu waktu) mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan hati.
2. Karbohidrat Olahan dan Makanan Bergula
Berdasarkan profil metabolisme Anda, mengonsumsi makanan berkarbohidrat sedang hingga rendah juga dapat bermanfaat bagi hati berlemak karena penyakit ini terkait erat dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
3. Makanan Olahan
Mengurangi makanan ultra-olahan dapat membantu mencegah perlemakan hati.
Sebuah studi tahun 2023 yang menilai makanan cepat saji menemukan hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan perkembangan perlemakan hati.
Bisakah Menyembuhkan Penyakit Hati dengan Olahraga?
Pola makan Anda memainkan peran penting dalam kesehatan hati yang lebih baik.
Namun, itu bukan satu-satunya komponen yang dapat meningkatkan kesehatan hati atau mengurangi keparahan perlemakan hati.
Studi menunjukkan aktivitas fisik secara signifikan dapat memengaruhi pengendalian gula darah dan kesehatan hati.
Baik latihan interval intensitas tinggi maupun intensitas sedang dapat mengurangi lemak di hati.
Jika olahraga intensif terlalu banyak, lebih banyak bergerak dapat membantu mengurangi perlemakan hati.
Anda tidak perlu lari maraton. Pilih tangga daripada lift dan parkir jauh dari pintu masuk.
Mengelola kesehatan mental juga dapat membantu mengurangi lemak di hati.
Sebuah studi tahun 2015 menemukan hubungan antara depresi dan kecemasan serta peningkatan risiko kematian akibat penyakit hati.
Terakhir, jika Anda memiliki kelebihan berat badan pada bagian tengah tubuh, mengurangi lingkar pinggang akan berdampak signifikan terhadap kesehatan hati yang lebih baik.
Jagalah hatimu. Jika bisa, hatimu akan menjagamu juga.