5 Pelajaran Berharga dari Timnas Indonesia yang Meraih Medali Emas SEA Games 1991

Hanputro Widyono

Editor:

  • Para pencinta sepak bola nasional sudah merindukan timnas Indonesia yang berprestasi.
  • Medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina menjadi salah satu persembahan timnas Indonesia yang akan selalu dikenang.
  • Minimal ada lima pelajaran berharga yang bisa diperoleh dari timnas Indonesia di SEA Games 1991.

SKOR.id - SEA Games 1991 masih menjadi salah satu goresan tinta emas yang berhasil ditorehkan timnas Indonesia dari cabang sepak bola.

Kesuksesan yang pada tahun ini telah genap 30 tahun itu belum dapat dicapai lagi. Padahal sejak saat ini, timnas Indonesia sudah sering bongkar pasang pelatih maupun pemain.

Para pencinta sepak bola nasional tentu sudah merindukan timnas Indonesia dapat kembali tampil apik dan mempersembahkan gelar juara.

Maka tak ada salahnya bagi timnas Indonesia untuk kembali menengok kelebihan-kelebihan skuad Garuda di SEA Games 1991 untuk menjadikannya sebuah pelajaran berharga.

Berikut lima pelajaran berharga yang bisa didapat dari kesuksesan timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991.

1. Pelatih berkualitas

Kesuksesan timnas Indonesia merenggut medali emas di ajang SEA Games 1991 tak terlepas dari peran pelatih berkebangsaan Rusia, Anatoli Polosin.

Pelatih kelahiran 30 Agustus 1935 itu datang menjadi pelatih timnas Indonesia pada 1989 dengan membawa segudang pengalamannya menangani tim-tim di Eropa.

Untuk diketahui, Polosin sudah memulai kariernya sebagai pelatih dalam usia yang masih sangat muda. Menurut Transfermarkt, Polosin sudah menjadi asisten pelatih pada usia 28 tahun.

Pengalamannya mengarsiteki banyak tim di Eropa itu menjadi modal penting Polosin ketika menerima tawaran dari PSSI untuk melatih timnas Indonesia pada 1989.

Sejak awal, ia tahu bahwa para pemain Indonesia memiliki fisik yang tak terlalu kuat sehingga ia lebih fokus menggembleng fisik pemain ketimbang taktik.

Harus diakui bahwa dalam masa persiapan menuju SEA Games 1991, timnas Indonesia tak terlalu mendapat hasil bagus dan banyak diragukan oleh pencinta sepak bola nasional.

Namun pengalaman dan kualitas Polosin berhasil membuktikan bahwa meragukan kemampuan timnas Indonesia merupakan sebuah kesalahan.

Ia membawa skuad Garuda meraih medali emas SEA Games 1991 yang digelar di Manila, Filipina.

Raihan 30 tahun lalu tersebut belum mampu diulang lagi hingga saat ini.

2. Kedalaman skuad

Salah satu pelajaran berharga yang juga dapat dari kesuksesan timnas Indonesia di SEA Games 1991 yakni pemilihan pemain yang memiliki kualitas setara.

Level antarpemain yang diboyong pelatih Anatoli Polosin ke Manila dapat dikatakan setara sehingga tidak ada yang namanya pemain inti dan pemain cadangan.

Sebagai contoh, di lini depan, timnas Indonesia SEA Games 1991 memiliki Peri Sandria, Bambang Nurdiansyah, Widodo C Putro, dan Rochi Putiray yang sama-sama berkualitas.

Hal tersebut jelas membuat pelatih lebih mudah dalam memilih pemain yang akan diturunkan menurut strategi yang akan diterapkan.

3. Persiapan panjang

Untuk mendapatkan pemain yang berkualitas, tentu tidak diperoleh secara instan. Pelatih mesti menggelar persiapan dalam jangka yang cukup panjang.

Latihan bersama dalam waktu yang panjang dan membutuhkan kerja keras seakan menjadi proses seleksi alam bagi para pemain.

Para pemain yang merasa tidak cocok atau tidak tahan dengan materi latihan pelatih Polosin akhirnya memilih kabur atau mundur dari pemusatan latihan.

Oleh sebab itu, pemain-pemain yang bertahan hingga akhir pemusatan latihan menunjukkan bahwa ia memang pemain yang layak di timnas dan sesuai dengan kebutuhan pelatih Polosin.

4. Fisik yang prima

Polosin dikenal sebagai pelatih yang keras dan lebih mementingkan latihan fisik ketimbang latihan taktik. Para pemain beberapa kali diajak berlatih di pantai maupun di pegunungan.

Salah satu pemain timnas Indonesia SEA Games 1991, Maman Suryaman, mengatakan bahwa program latihan fisik yang diberikan Polosin sangat gila.

Para pemain timnas Indonesia pernah diajak lari sejauh 5-7 kilometer menanjaki gunung di daerah Cimahi. Melahap menu latihan Polosin sempat membuat Maman berpikir ia atlet atletik.

"Merinding juga ini kalau ingat masa lalu. Justru di awal persiapan itu latihannya kan super gila kalau bisa dibilang. Saya pernah berpikir, kami ini atlet cabang atletik atau sepak bola, latihnya fisik terus," kata Maman Suryaman.

Namun latihan demi latihan itu membuat fisik para pemain timnas Indonesia dalam kondisi prima dan siap tempur di SEA Games 1991.

Terbukti, meski di babak semifinal timnas Indonesia harus bekerja keras hingga babak adu penalti, mereka tak kalah fit kala berduel dengan timnas Thailand di babak final.

5. Mental yang kuat

Program latihan fisik yang seakan tiada berakhir itu akhirnya juga membuat para pemain memiliki mental baja. Mereka tak gentar menghadapi tim manapun.

Ketika sempat tertinggal 0-1 dari tuan rumah di laga terakhir Grup B, Indonesia berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1. Waktu itu Indonesia meraih poin sempurna di fase grup.

Demikian juga kala harus adu mental menjalani dua babak penalti di babak semifinal dan final.

Kesuksesan mengalahkan Singapura dan Thailand lewat adu penalti juga menunjukkan bahwa skuad asuhan Polosin memiliki mental yang kuat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Timnas Indonesia lainnya:

AFC Tanggapi Usulan Piala Dunia 2 Tahun Sekali, Timnas Indonesia Ikut Diuntungkan

Apa Kabar Markus Horison, Eks Kiper Andalan Timnas Indonesia?

Pemain Timnas Indonesia Pernah Buat Ruud Gullit Kecewa di Jakarta

Source: Skor.idTransfermarkt

RELATED STORIES

Cara Berkelas Shin Tae-yong Menjawab Kritik dari Pelatih PSM Makassar

Cara Berkelas Shin Tae-yong Menjawab Kritik dari Pelatih PSM Makassar

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjawab kritik yang dilayangkan pelatih PSM Makassar, Milomir Seslija.

Dikritik Pelatih Bhayangkara FC, Shin Tae-yong Tanggapi Polemik Pemanggilan Evan Dimas dan Adam Alis

Dikritik Pelatih Bhayangkara FC, Shin Tae-yong Tanggapi Polemik Pemanggilan Evan Dimas dan Adam Alis

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjawab pertanyaan pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, terkait pemanggilan Evan Dimas dan Adam Alis.

Indonesia Bersua Vietnam dan Malaysia, Shin Tae-yong Menyebut Itu Menarik

Indonesia Bersua Vietnam dan Malaysia, Shin Tae-yong Menyebut Itu Menarik

Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong berada di Grup B Piala AFF 2020 dengan dua dari empat calon lawannya adalah Vietnam dan Malaysia

Jadwal Piala AFF 2020: Timnas Indonesia vs Malaysia Jadi Penutup

Jadwal Piala AFF 2020: Timnas Indonesia vs Malaysia Jadi Penutup

Berikut Skor.id menyajikan jadwal timnas Indonesia di Piala AFF 2020, diawali dua laga mudah kemudian bertemu dua lawan tangguh.

Timnas Indonesia Panggil 30 Pemain untuk Laga Lawan Taiwan, Saddil Ramdani Kembali

Timnas Indonesia Panggil 30 Pemain untuk Laga Lawan Taiwan, Saddil Ramdani Kembali

Timnas Indonesia akan berlaga di playoff Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan, berikut daftar pemain yang dipanggil.

Rifad Marasabessy Dipulangkan Shin Tae-yong, Efek Telat Datang ke Hotel

Rifad Marasabessy Dipulangkan Shin Tae-yong, Efek Telat Datang ke Hotel

Keputusan tegas kembali diambil pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan memulangkan Rifad Marasabessy

Yusuf Ekodono Mengenang Tendangan ala Panenka di Final SEA Games 1991

Yusuf Ekodono Mengenang Tendangan ala Panenka di Final SEA Games 1991

Hingga saat ini, Yusuf Ekodono masih mengenang laga final SEA Games 1991 yang kala itu digelar di Ibu Kota Filipina, Manila

SEA Games Hanoi 2021 Digelar Tahun Depan, Jadwal Padat Menanti Kontingen Indonesia

SEA Games Hanoi 2021 Digelar Tahun Depan, Jadwal Padat Menanti Kontingen Indonesia

SEA Games ke-31 yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19 akhirnya mengumumkan tanggal penyelenggaraan yang baru.

CdM Indonesia Garis Bawahi Tantangan Besar di SEA Games 2021

Ferry J Kono menyebut jarak yang jauh hingga kemacetan lalu lintas menjadi tantangan yang akan dihadapi kontingen Indonesia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Babak Play-off Degradasi Liga 2 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Pekan 2 Play-Off Degradasi Liga 2 2024-2025

Ada 8 pertandingan yang akan tersaji pada pekan kedua babak play-off degradasi Liga 2 2024-2025, Jumat (24/1/2025).

Rais Adnan | 22 Jan, 15:47

Laga Sparta Praha vs Inter Milan di Liga Champions 2024-2025 akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Sparta Praha vs Inter Milan di Liga Champions 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Sparta Praha vs Inter Milan di Liga Champions 2024-2025 yang akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Jan, 12:51

Borneo FC vs Kaya FC di ASEAN Club Championship 2024-2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)

National

Prediksi dan Link Live Streaming Borneo FC vs Kaya FC di ASEAN Club Championship 2024-2025

Laga Borneo FC vs Kaya FC akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Kamis (23/1/2025).

Rais Adnan | 22 Jan, 12:46

Lerby Eliandry (PSPS Pekanbaru). (Foto: Instagram @pspsriau/Grafis: Jovi Arnanda/Skor.id)

Liga 2

Player of The Week Liga 2 2024-2025: Lerby Eliandry, Misi Bangkit Usai Cedera Parah

Lerby Eliandry menjadi salah satu pemain yang berperan membawa PSPS Pekanbaru menang di kandang Persiraja.

Rais Adnan | 22 Jan, 11:37

PBESI (Dede Mauladi/Skor.id)

Esports

Tanggapan PBESI Soal Freeze Contract di Esports

Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) berharap ke depan tidak ada kejadian serupa.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 11:03

Konferensi Pers EVOS X Chupa Chups Big Babol. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

EVOS Esports Umumkan Kolaborasi dengan Chupa Chups Big Babol

Keduanya ingin menciptakan pengalaman unik yang memadukan dunia gaming dan keseruan menikmati bubble gum.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 10:50

 Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pebulu tangkis ganda putra Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Indonesia Masters 2025: Penuh Drama, Fajar/Rian Berhasil Lolos ke 16 Besar

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjalani pertandingan penuh drama pada babak pertama Indonesia Masters 2025.

Arin Nabila | 22 Jan, 08:59

Laga Paris Saint-Germain vs Manchester City. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming PSG vs Man City di Liga Champions 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Paris Saint-Germain vs Manchester City di Liga Inggris 2024-2025 yang akan digelar pada Kamis (23/1/2025) pukul 03.00 WIB.

Irfan Sudrajat | 22 Jan, 08:19

Honor of Kings Invitational Season 3. (Level Infinite)

Esports

Global Ban Bakal Hadir di HOK Invitational Season 3

Honor of Kings Invitational S3 akan dimulai pada 21 Februari 2025 dan berakhir pada 1 Maret di Manila, Filipina.

Gangga Basudewa | 22 Jan, 07:47

Laga Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Prediksi dan Link Live Streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Arsenal vs Dinamo Zagreb di Liga Champions 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Jan, 02:45

Load More Articles