5 Kesalahan Pelari yang Wajib Dihindari

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Cover artikel wellness soal fisik.
Sejumlah hal harus diperhatikan saat berolahraga dalam kondisi tengah berpuasa. (Kredit: Dede S. Mauladi/Skor.id)
  • Sejumlah kesalahan kerap dilakukan para pelari sebelum melakukan latihan.
  • Tidak sedikit yang mengabaikan nutrisi maupun cairan yang masuk tubuh.
  • Jika sejumlah faktor ini diabaikan, tujuan dan manfaat berlari yang dilakukan takkan maksimal. 

SKOR.id – Bila seseorang melakukan olahraga lari untuk menurunkan berat badan, membentuk tubuh, atau keduanya sekaligus, memilih nutrisi yang tepat bisa cukup menyulitkan. 

Berikut sejumlah kesalahan yang paling sering dan dilakukan banyak pelari, khususnya soal asupan, dan masukan untuk meningkatkannya. 

1. Tidak Cukup Mengonsumsi Karbohidrat

Olahraga lari membutuhkan banyak energi. Makin berat latihan dilakukan, kian banyak energi yang diperlukan dari karbohidrat. 

Sebelum berlari, karbohidrat sangat krusial untuk meningkatkan energi tubuh si atlet. Pelari harus mengonsumsi minimal 1 gram karbohidrat per kilogram bobot tubuhnya, per satu jam sebelum memulai latihan atau start. 

Selama berlari, riset menunjukkan bila karbohidrat mampu memberikan energi untuk mempertahankan performa tinggi. Dan seorang pelari membutuhkan sekira 45-60 gram saat berlari selama satu jam. 

Jumlah kalori untuk para pelari yang turun di lomba-lomba besar berbeda lagi. Pun begitu, hasil riset menunjukkan karbohidrat efektif bagi pelari profesional jika cukup mengonsumsi (10-12 gram/kilogram berat badan) sekira 48 jam sebelum lomba. 

Yang terpenting, pastikan konsumsi karbohidrat Anda disesuaikan dengan waktu berlari untuk mendapatkan nutrisi penting selama melakukan kegiatan itu. 

2. Hanya Meminum Air 

Banyak mengeluarkan keringat usai berlari berkilo-kilometer dalam cuaca panas atau berlatih dengan treadmill, bisa memicu pelari untuk segera menenggak H2O alias air. 

Hidrasi memang penting, meskipun jika Anda hanya mengonsumsi air saja masih bisa menjadi masalah karena belum mampu memenuhi apa yang sebenarnya diperlukan tubuh. 

Saat berkeringat, tubuh manusia akan kehilangan sejumlah unsur elektrolit seperti sodium, magnesium, dan potasium, yang semuanya vital untuk transmisi pada syaraf untuk menggerakkan fungsi otot. 

Jika seorang pelari mengalami kram (kejang otot), tubuhnya dipastikan memerlukan tambahan elektrolit. 

Selain cairan elektrolit, minuman berenergi juga bisa menambah energi. Sejumlah riset menunjukkan bila minuman berenergi ini bisa membantu pelari menghindari kelelahan yang amat sangat saat proses hidrasi berlangsung ketika berlari. 

3. Tidak Melakukan Pemulihan

Setelah berlari, orang biasanya langsung mandi dan mengunggah kegiatannya di media sosial. Ia tidak langsung mengambil makanan dan itu sama saja menunda proses pemulihan tubuh yang berpotensi menghambat kinerja di masa mendatang. 

Usahakan untuk mengonsumsi rasio 4 atau 3 gram karbohidrat banding 1 gram sesegera mungkin setelah menyelesaikan latihan. Seberapa cepat Anda mengisi bahan bakar menjadi lebih penting saat berlari beberapa kali sehari. 

Segelas susu coklat menjadi contoh paling simpel yang Anda butuhkan sebelum kembali normal, makan seimbang yang sehat untuk membantu membangun kembali jaringan otot yang rusak, mengisi simpanan glikogen dan mencegah rasa lapar yang berlebihan di kemudian hari. 

4. Terlalu Banyak Lemak Sebelum Berlatih

Seperti disebutkan di atas, karbohidrat adalah sumber bahan bakar utama untuk keegiatan lari berat. Meskipun lemak dapat memasok energi untuk upaya yang lama dan lambat, Anda tidak perlu mendapatkannya dari sumber luar sebelum berlari. 

Kadang-kadang pelari tanpa sadar menambahkan lemak dalam jumlah tinggi ke makanan pra-lari mereka dalam bentuk keju atau mentega pada bagel, batangan energi berbahan dasar selai kacang, kue-kue bertabur lemak, atau minyak kelapa dalam kopi.

Masalahnya, terlalu banyak lemak akan memperlambat efisiensi penggunaan karbohidrat, yang berarti upaya lebih lambat dan lebih lamban. Ini juga dapat menyebabkan gangguan lambung bagi banyak orang. 

Pertahankan karbohidrat biasa sebelum dan selama Anda berlari dan simpan lemak sehat untuk makanan yang jauh dari waktu lari.

5. Tidak Berlatih

Banyak pelari tahu persis apa dan kapan harus makan, tapi gagal mengeksekusi pengetahuannya. Sama seperti berlari dengan baik membutuhkan latihan yang konsisten untuk berkembang dan meningkat, demikian juga nutrisi yang tepat untuk berlari.

Tidak jarang pelari tidak dapat menoleransi makanan sebelum atau selama berlari pada awalnya. Tetapi sama seperti Anda tidak akan berhenti berlari karena kaki sakit, Anda juga tidak boleh berhenti mengisi bahan bakar karena usus Anda sakit. 

Dengan kedua situasi tersebut, dibutuhkan latihan untuk membuat tubuh Anda beradaptasi dan menoleransi rangsangan dengan lebih baik. 

Mulailah dengan sedikit konsumsi, teguk minuman olahraga, atau paket gel parsial, dan tingkatkan hingga 45–60 gram/jam yang disarankan. Berlatih mengisi “bahan bakar” juga mengacu pada keterampilan yang terlibat seperti membuka paket sambil menjaga kecepatan atau mengambil minuman dan menenggaknya tanpa tersedak atau menumpahkannya ke baju Anda. 

Menambahkan situasi ini ke pelatihan mingguan membantu Anda menjalankan rencana pengisian "bahan bakar" yang sukses. 

   

Source: activehealth.sg

RELATED STORIES

3 Manfaat Lari untuk Kebugaran Tubuh

3 Manfaat Lari untuk Kebugaran Tubuh

Lari sangat baik untuk kesehatan dan mental.

5 Alasan Olahraga Lari Cocok untuk Menjaga Kesehatan Mental

5 Alasan Olahraga Lari Cocok untuk Menjaga Kesehatan Mental

Tak hanya untuk kesehatan fisik, olahraga lari diketahui juga dapat membantu menjaga kesehatan mental.

10 Tips Sederhana agar Olahraga Lari Menjadi Lebih Seru

Menemukan motivasi untuk keluar rumah dan berlari setiap hari bisa jadi membosankan, namun tips sederhana namun efektif bisa mengatasinya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 01 Jul, 22:38

Abraham Damar Grahita- SM

Basketball

Respek Abraham Damar Grahita buat Yudha Saputera Usai Bertarung Sengit di Playoff IBL 2025

Abraham Damar Grahita bawa Satria Muda Pertamina ke semifinal Playoff IBL 2025 usai tekuk Prawira Bandung yang diperkuat Yudha Saputera.

Teguh Kurniawan | 01 Jul, 16:56

Kepa Arrizabalaga, kiper Bournemouth. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Resmi Gabung Arsenal, Kepa Arrizabalaga Berambisi Juara

Kepa Arrizabalaga menjadi rekrutan pertama Arsenal untuk menyambut musim 2025-2026.

Rais Adnan | 01 Jul, 16:14

Cover MotoGP

MotoGP

Gelar Roadshow di 4 Kota, MotoGP Malaysia 2025 Targetkan 13 Ribu Penonton Asal Indonesia

Petronas Sepang International Circuit (SIC) menjanjikan akan ada nuansa yang berbeda pada MotoGP Malaysia 2025.

Sumargo Pangestu | 01 Jul, 16:13

tim voli putra indo

Other Sports

Tiga Nama Baru Dipanggil, Timnas Voli Putra Indonesia Rotasi Skuad Jelang SEA V.League 2025

Ada sedikit perubahan skuad yang dilakukan Timnas Voli Putra Indonesia jelang SEA V.League 2025.

Teguh Kurniawan | 01 Jul, 15:38

Pemain asing Persik Kediri untuk Liga 1 2023-2024, Flavio Silva.

Liga 1

Dilepas Persebaya, Flavio Silva Gabung Klub Afrika Selatan

Flavio Silva hanya semusim bersama Persebaya dan melanjutkan petualangannya di klub Afrika Selatan.

Rais Adnan | 01 Jul, 15:21

Honor of Kings X Bleach. (Honor of Kings)

Esports

Detail Kolaborasi Honor of Kings dan Bleach

28 Juni sampai 31 Juli, pemain Honor of Kings dapat menikmati semesta BLEACH: Thousand-Year Blood War.

Gangga Basudewa | 01 Jul, 15:06

Piala AFF U-23 2025 atau ASEAN U-23 Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Pelatih Malaysia U-23 Bicara Keuntungan Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF U-23 2025

Pelatih Timnas U-23 Malaysia, Nafuzi Zain, menargetkan timnya minimal bisa ke final Piala AFF U-23 2025.

Rais Adnan | 01 Jul, 13:43

isa warps - timnas putri indo

Timnas Indonesia

Statistik Apik Debut Isa Warps di Timnas Putri Indonesia, Siap Lanjutkan Ketajaman Kontra Pakistan

Penyerang Timnas Putri Indonesia, Isa Warps, siap kembali pamer ketajaman di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 01 Jul, 13:10

MobaZane (Hendy Andika/Skor.id)

Esports

Team S8ul Didiskualifikasi dari MSC 2025 karena Mobazane dan Hoon Streaming HOK

Dalam keterangannya, Team S8ul didiskualifikasi lantara dua pemainnya Mobazane dan Hoon melakukan live streaming game MOBA lain.

Gangga Basudewa | 01 Jul, 12:49

Load More Articles