SKOR.id – Era digitalisasi melahirkan eSports sebagai salah satu cabang olahraga yang belakangan ini menjadi sangat populer di Indonesia.
Para gamers yang dulunya sekadar mengisi waktu luang dengan bermain game, kini banyak yang berstatus sebagai atlet eSport dengan mengikuti berbagai kompetisi.
Bahkan eSports sudah menjadi cabang olahraga resmi yang dipertandingan dalam ajang multievent seperti SEA Games dan Asian Games.
Saat pertandingan berlangsung biasanya atlet eSports hanya duduk menatap layar, tidak terlalu banyak bergerak.
Tapi, apakah mereka juga bisa mengalami cedera seperti cabang olahraga pada umumnya? Jawabnya adalah, bisa!
Dikutip dari situs Rumah Sakit Royal Progress, hal yang menyebabkan cedera pada atlet eSports pada umumnya karena adanya intensitas gerakan mikro dan keterampilan motorik halus.
Akibatnya adalah para atlet eSports rentan merasakan sakit pada area tangan, pergelangan tangan, punggung, pinggang, leher, hingga kelelahan mata.
Berikut ini adalah jenis-jenis cedera yang biasa dialami atlet eSport:
1. Sindrom Carpal Tunnel
Jenis cedera pertama yang secara umum banyak terjadi pada atlet eSports adalah Sindrom Carpal Tunnel, atau istilah lainnya, Nintendinitis.
Nama Nintenditis itu memang mengingatkan pada Nintendo, merek video game yang populer pada era 1990-an.
Akibat dari cedera jenis ini, para atlet eSports bisa merasakan kesemutan dan masalah lain pada area tangan.
Penyebab utama dari cedera ini adalah adanya tekanan yang terjadi pada saraf median.
Tekanan pada saraf median terjadi karena pembengkakan atau penyempitan pada carpal tunnel.
Adanya intensitas gerakan tangan yang terjadi berulang kali, terlebih lagi jika pergelangan tangan tertekuk dapat menjadi cikal bakal terjadinya cedera ini.
Sebagai antisipasinya, para atlet eSports bisa melakukan peregangan tangan ketika sedang bermain game.
2. Cedera Punggung
Para atlet eSports juga sangat rentan terkena cedera punggung. Hal ini karena pada saat bermain, para atlet eSport duduk konstan dalam waktu yang lama.
Akibatnya terjadi ketegangan pada otot yang akhirnya menyebabkan cedera punggung.
Gejala yang umum pada cedera punggung adalah rasa sakit yang menjalar dari bagian leher hingga ke punggung bagian bawah.
Untuk mengantisipasi cedera punggung adalah para atlet sebaiknya menggunakan kursi khusus gaming, yang ergonomis.
Selain itu, bisa juga mengantisipasi dengan sesekali melakukan gerakan-gerakan relaksasi pada sela-sela bermain game.
3. Mata Lelah
Intensitas menatap layar atau monitor dari para atlet eSports sangatlah tinggi. Baik pada saat latihan maupun saat mengikuti turnamen.
Akibatnya adalah rentan terjadi kelelahan pada mata, karena mata terus-terusan menatap hanya pada satu arah pada waktu yang lama.
Para atlet eSports sebaiknya berhati-hati terhadap cedera ini. Apabila dibiarkan, kelelahan pada mata dapat menyebabkan kerusakan pada saraf optik mata. Bahkan, kondisi terparah dapat menyebabkan kebutaan.
Cara mencegah cedera atlet eSports yang satu ini adalah, sebaiknya Anda mulai biasakan melihat obyek lain yang berjarak sekitar 20 kaki atau kurang lebih 6 meter, selama 20 detik.
Lakukan hal tersebut tiap 20 menit sekali setelah melihat layar.
4. Cedera Siku
Cedera yang mengancam atlet eSports selanjutnya adalah cedera siku. Hal ini terjadi karena adanya ketegangan otot akibat dari intensitas latihan yang berlebihan.
Perlu Anda perhatikan bahwa aktivitas latihan yang berlebihan dapat menyebabkan retakan halus pada dasar otot tendon bagian siku.
Untuk itu, atur waktu latihan seefektif mungkin agar Anda bisa menghindari jenis cedera yang satu ini.
Sebab, akan menjadi percuma apabila Anda menghabiskan waktu dan energi untuk latihan, tetapi kemudian malah terjadi cedera dengan risiko yang cukup berat.
5. Cedera Jempol (Gamers Thumb)
Selanjutnya risiko cedera atlet eSports adalah pada bagian jempol. Gejala dari cedera ini yaitu adanya peradangan tendon ibu jari atau tenosinovitis akibat terlalu sering Anda gunakan.
Cedera ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan, penebalan, serta mengerasnya selubung tendon.
Bahkan pada kondisi tertentu, cedera ini mengharuskan penderitanya menjalani operasi sebagai tindak lanjut dari proses penyembuhannya.
Untuk itu, sebaiknya para atlet eSports melakukan latihan dengan ritme yang tidak berlebihan.
Atur jadwal latihan dengan waktu yang cukup, agar Anda bisa menghindari jenis cedera yang satu ini.
Nah, itulah tadi lima jenis cedera yang kerap terjadi pada atlet eSport dan cara pencegahannya. Kesimpulannya, atlet eSports tetap rawan cedera jika tidak diantisipasi lebih dahulu.