SKOR.id – Banyak cara yang bisa dilakukan manusia untuk berpartisipasi dalam menjaga kondisi dan kebersihan lingkungan, yang semuanya berujung pada tujuan agar Bumi tetap indah dan nyaman.
Memilih untuk mengonsumsi makanan dan kudapan yang lebih berkelanjutan menjadi salah satu cara untuk mendukung praktik ramah lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak produsen makanan dan konsumen yang menyadari pentingnya keberlanjutan dalam sistem pangan. Memahami keserbagunaan makanan dan bahan serta mengurangi limbah makanan dan air semuanya memainkan peran penting dalam kesehatan planet Bumi ini.
Berikut beberapa camilan mudah dan padat nutrisi dari bahan-bahan berkelanjutan agar Anda dapat menyehatkan tubuh dan Bumi secara bersamaan.
Popcorn dari Biji Bunga Teratai

Jika Anda penggemar berondong jagung, inilah kesempatan untuk mencoba biji bunga teratai sebagai bahan pengganti jagung. Biji teratai yang muncul adalah makanan pokok dalam budaya Ayurveda dan merupakan makanan ringan yang berkelanjutan.
Budidaya benih teratai tidak merusak ekosistem, dan tidak ada bunga lili air yang rusak dalam proses pemetikan.
Popcorn biji teratai kemasan keluaran Bohana Life muncul dalam rasa seperti keju putih, garam laut, cokelat, dan kayu manis.
Kacang Tanah
Bagian besar dari upaya menjaga keberlanjutan adalah teknik pertanian yang bertanggung jawab. Dari sisi teknis, kacang tanah termasuk legum alias jenis tanaman hijau dengan biji berkeping dua.
Jadi, tidak seperti kacang pohon, mereka tumbuh di bawah tanah. Karena itu, kacang tanah memiliki sifat pengikat nitrogen yang bermanfaat bagi tanah tempat mereka tumbuh dan menambah nutrisi kembali ke tanah, sehingga membantu tanaman lain tumbuh.

Praktik-praktik ini memungkinkan kacang tanah membantu menghemat pupuk untuk tanaman lain. Selain itu, kacang tanah lebih hemat air dibanding jenis kacang lainnya. Sebagian besar air keperluan kacang tanah juga berasal dari hujan.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat, sektor pertanian di negara tersebut menyumbang hampir 80% dari konsumsi air rata-rata.
Sementara, data dari studi besar UNESCO – yang telah menjadi sumber informasi utama yang andal untuk mengukur konsumsi air suatu komoditas – menemukan jejak air kacang tanah menjadi 4,7 galon per ons atau jauh lebih sedikit daripada jenis kacang lainnya.
Kacang Lentil

Lentil adalah biji yang berasal dari keluarga kacang-kacangan yang mirip dengan kacang hijau. Jenis kacang-kacangan ini berbentuk menyerupai biji jagung dan dikenal sebagai makanan pokok yang ditemukan pada masakan Asia dan Afrika Utara.
Melansir Mayo Clinic, kacang lentil mengandung zat gizi protein yang tinggi tetapi rendah serat dan lemak. Maka dari itu, kacang dengan warna berbagai macam ini sering menjadi pilihan bagi mereka dengan pola makan vegetarian.
Lentil mungkin bukan hal pertama yang terlintas dalam pikiran Anda saat memikirkan makanan ringan. Namun, lentil panggang atau hidangan berbahan dasar lentil pasti cocok untuk Anda.
Lentil adalah salah satu tanaman tertua dan paling ramah lingkungan di Bumi. Mereka juga hemat sumber daya dan membutuhkan sedikit air untuk menghasilkan dan menyuburkan tanah tempat mereka tumbuh. Seperti kacang, mereka menyerap dan menggunakan nitrogen dari udara.
Lenties, salah satu produsen snack berbahan kacang lentil, memiliki banyak pilihan yang bisa Anda ambi, salah satunya lentil panggang kering dengan minyak zaitun dan rempah-rempah premium.
Setiap kantong dapat ditutup kembali dan dapat terurai secara hayati serta menawarkan makanan ringan dapur yang sehat dan berkelanjutan dengan jejak karbon minimal. Lenties juga mendonasikan 10 sen ke Feeding America untuk setiap kemasan yang terjual.
Telur

Telur rebus adalah salah satu makanan ringan paling ramah anggaran, nyaman, dan mengandung protein.
Industri telur telah bekerja keras untuk mengurangi jejak lingkungan telur selama 50 tahun terakhir. Di antaranya melalui pakan ayam dan pengendalian penyakit yang lebih baik, kemajuan dalam kandang ayam, serta pengurangan ketergantungan pada penggunaan sumber daya alam.
Menurut sebuah studi penting yang didanai oleh Dewan Telur Amerika, saat ini hanya dibutuhkan 32% lebih sedikit air untuk menghasilkan selusin telur dibanding 50 tahun yang lalu.
Produksi telur juga melepaskan emisi gas rumah kaca 71% lebih rendah daripada di masa lalu. Selanjutnya, ayam menggunakan sekitar setengah dari pakan untuk menghasilkan lebih banyak telur daripada sebelumnya.
Ada banyak istilah berbeda pada label telur. Tetapi biasanya, membeli telur yang dibudidayakan secara lokal adalah pilihan terbaik.
Organik, peternakan padang rumput, dan label manusiawi bersertifikat, semuanya membantu memastikan ayam dapat berkeliaran di luar, dirawat dengan baik, dan bebas dari antibiotik.
Telur tanpa kandang biasanya berasal dari ayam yang dibesarkan di tempat yang sangat sempit dan padat dengan kemungkinan polusi udara, air, dan tanah yang lebih tinggi. Jadi, membeli telur yang dibesarkan di padang rumput lebih baik untuk lingkungan.
Almond

Mereka yang mencermati kacang-kacangan mungkin tahu bila almond selama ini membutuhkan lebih banyak air untuk produksi daripada kacang tanah. Namun, para petani almond dan peneliti terus bekerja keras menyiasati kondisi ini.
Hasilnya, antara era tahun 1990-an sampai 2010-an, para petani telah mampu mengurangi jumlah air yang dibutuhkan untuk menanam setiap almond hampir 33%. Mereka juga berkomitmen untuk terus mengurangi penggunaan air hingga tahun 2025.
Menariknya, tidak ada bagian dari almond yang terbuang sia-sia selama produksi. Itu karena lambung, cangkang, dan pohon, semuanya memiliki manfaat dan dapat digunakan untuk tujuan pertanian lainnya.
Penelitian saat ini sedang mengeksplorasi penggunaan komponen lambung dan cangkang almond sebagai media tumbuh untuk budidaya jamur, tempat tidur ternak, sumber pakan unggas, akuakultur, dan masih banyak lagi.