SKOR.id - Indonesian Basketball League (IBL) resmi memasuki edisi penyelenggaraan ke-21 pada Sabtu (13/1/2024).
IBL 2024 bisa dibilang jadi penanda dimulainya era baru kompetisi basket profesional di Tanah Air karena ada sejumlah perubahan berdampak masif yang diterapkan.
Perubahan masif yang dimaksud berkaitan dengan penerapan sistem laga kandang-tandang serta ketentuan terkait pemain asing, lokal naturalisasi, dan heritage
Pekan pertama IBL 2024 sendiri sudah digelar akhir pekan lalu dengan menggelar delapan laga pada 13–14 Januari lalu.
Berikut lima fakta menarik terkait berlangsungnya pekan pertama IBL 2024 versi redaksi Skor.id.
Tuan Rumah Tak Selalu Diuntungkan
IBL 2024 jadi momen perdana di mana kompetisi basket tertinggi di Tanah Air menggunakan sistem kandang-tandang sejak musim reguler.
Secara teori, tim tuan rumah lebih diuntungkan karena bakal tampil di hadapan pendukung sendiri. Namun, ternyata tak semua tim bisa memanfaatkan keuntungan itu.
Hal itu tercermin pada hasil laga pekan pertama IBL 2024 di mana dari delapan laga yang berlangsung hanya separuhnya yang berakhir dengan kemenangan untuk tuan rumah.
Tim papan atas seperti Satria Muda Pertamina Jakarta dan Prawira Harum Bandung pun harus mencicipi kekalahan di kandang sendiri pada pekan pertama IBL 2024.
Bahkan, Pacific Caesar Surabaya selalu kalah dalam dua laga perdananya di IBL 2024 saat menjamu Rajawali Medan dan Tangerang Hawks Basketball di Kota Pahlawan.
Start Kurang Menjanjikan Sang Juara Bertahan
Tim juara bertahan, Prawira Harum Bandung, belum menunjukkan performa menjanjikan dalam dua laga perdananya di IBL 2024.
Pada laga pertama yang digelar Sabtu (13/1/2024), tim asuhan David Singleton kalah 66-76 kala menjamu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di GOR C-Tra Arena Prawira, Bandung.
Sejak IBL reborn pada 2016, Prawira jadi juara bertahan kedua yang tumbang di laga perdana. Sebelumnya, Satria Muda mengalami hal serupa pada musim 2022.
Performa tim asal Kota Kembang pun masih jauh dari kata memuaskan kala kedatangan tim debutan, Kesatria Bengawan Solo, pada laga keduanya di IBL 2024.
Tim tuan rumah harus berjuang keras hingga detik-detik terakhir untuk memastikan kemenangan tipis dengan skor 66-64 atas Kesatria Bengawan Solo.
Rekor Skor Tertinggi Ke-7 di IBL
High scoring game tersaji saat Satria Muda Pertamina Jakarta menjamu Dewa United Banten pada Minggu (14/1/2024).
Laga yang berlangsung di Hall Basket Senayan, Jakarta itu berakhir dengan skor 101-92 untuk kemenangan tim tamu, Dewa United Banten.
Duel Satria Muda vs Dewa United yang menghasilkan total 193 poin itu pun tercatat sebagai laga dengan skor tertinggi tertujuh sepanjang sejarah IBL sejak 2016.
Pertandingan kemarin masih kalah produktif dibanding enam laga lain, termasuk partai Satya Wacana Salatiga vs Amartha Hangtuah Jakarta pada seri pertama IBL 2020.
Kala itu, Amartha Hangtuah Jakarta menang 115-109 atas Satya Wacana Salatiga (total 224 poin) dalam laga yang bergulir hingga masa overtime di GOR Sahabat, Semarang.
Pemain Asing Makin Mendominasi
Seluruh tim kontestan IBL 2024 diperbolehkan mendatangkan tiga pemain asing dan bisa menurunkan dua di antaranya secara bersamaan di atas lapangan.
Tim juga bisa merekrut masing-masing satu pemain lokal naturalisasi maupun heritage (punya garis keturunan Indonesia maksimal dari kakek-nenek) di luar kuota pemain asing.
Pemain asing maupun lokal naturalisasi/heritage pun langsung unjuk gigi pada pekan pertama IBL 2024 dengan mendominasi daftar leaderboard untuk lima aspek permainan.
Dari catatan rata-rata lima aspek permainan (poin, assist, rebound, block, dan steal), hanya kategori steal yang dipuncaki pemain lokal via Gregorio Claudie Wibowo.
Namun, pemain Pacific Caesar Surabaya itu harus berbagi posisi teratas dengan Taylor John (Kesatria Bengawan Solo) yang sama-sama mencetak lima steal per game.
Menit Bermain Pebasket Lokal Terkikis
Ketentuan anyar terkait pemain asing maupun lokal naturalisasi/heritage pada IBL 2024 turut memengaruhi peluang bermain para pebasket lokal.
Apalagi pihak IBL tak lagi membatasi menit bermain para pebasket asing maupun lokal naturalisasi/heritage sehingga kian mengikis kesempatan untuk pemain lokal.
Bahkan, ada 14 pemain lokal yang harus rela hanya jadi penghangat bangku cadangan dalam sejumlah pertandingan pada pekan pertama IBL 2024.
Fenomena itu turut dirasakan tiga pemain lokal andalan Pelita Jaya Bakrie Jakarta musim lalu, yakni Yesaya Saudale, Hendrick Xavi Yonga, dan Vincent Rivaldi Kosasih.
Yesaya Saudale, Hendrick Xavi Yonga, dan Vincent Rivaldi Kosasih sama sekali tak diturunkan saat Pelita Jaya Bakrie Jakarta mengalahkan Prawira Harum Bandung.