- Mengajari anak nilai kejujuran butuh waktu lama dan konsistensi.
- Ketika anak belajar jujur sejak kecil, mereka berpeluang memiliki kehidupan sosial yang lebih baik.
- Berikut cara mengajari anak nilai kejujuran sejak dini.
SKOR.id - Menanamkan nilai kejujuran dalam diri anak-anak sangat penting, sehingga mereka bisa menjadi orang jujur dan sukses ketika besar nanti.
Kejujuran adalah salah satu kebaikan terbesar manusia. Hal inilah yang kita dapat dipercaya orang di sekitar. Tidak hanya itu, jujur juga dapat membuat kita berdmai dengan diri sendiri.
Untuk menjadi pribadi yang jujur, nilai-nilai mulia ini harus diasah sejak kecil sehingga bisa menjadi fondasi di masa depan. Peran orang tua maupun mengasuh sangat penting dalam menerapkan nilai kejujuran pada anak.
Mungkin masih banyak orang tua yang mewajarkan kebohongan-kebohongan kecil kepada anak, dengan dalih demi kebaikan mereka. Padahal, dengan begitu orang tua berarti secara tidak langsung mengajarkan anak untuk berbohong.
Butuh waktu lama memang untuk mengajari anak tentang kejujuran. Berikut adalah cara bagaimana mengajari anak-anak untuk jujur.
1. Menghargai Kejujuran Anak Sekecil Apa Pun
Salah satu kesalahan yang paling sering terjadi saat mengajari nilai kejujuran adalah, banyak orang tua yang menekankan perilaku negatif anak-anak dan mengabaikan kebaikan mereka.
Misalnya, mereka memberlakukan hukuman atau omelan kepada anak-anak yang berbohong. Namun saat berkata jujur, anak-anak diabaikan.
Ketika mengajarkan kejujuran, yang harus dilakukan adalah bertindak sebaliknya. Artinya, orang tua harus mengenali dan menghargai keberanian anak saat mereka berkata jujur. Bahkan ketika ada hal yang perlu dikoreksi dari kejujurannya, para orang tua harus tetap memuji keberanian anak-anak.
2. Memberi Contoh yang Baik
Children see, children do. Begitu orang bijak berujar. Artinya, perilaku anak-anak sebagian besar karena meniru orang tua mereka.
Anda tidak bisa menuntut anak-anak untuk berkata jujur jika orang tuanya saja berbohong di depan mereka, bahkan meminta mereka berbohong kepada orang lain. Kebohongan kecil atau yang biasa disebut white lie sekali pun akan ditiru anak-anak jika orang tua melakukan itu kepada mereka.
3. Beri Konsekuensi, Bukan Hukuman
Salah satu alasan anak berbohong adalah untuk menghindari kejadian negatif. Misalnya, karena tidak mau menerima hukuman atau tak mau mengecewakan orang tua.
Karena itu, jika reaksi terhadap kesalahan anak berlebihan atau tidak proporsional, mereka cenderung berbohong demi menghindari hukuman.
Di sisi lain, jika Anda merespons dengan tenang, mereka akan menganggap orang tua sebagai tempat yang aman untuk dituju bahkan setelah gagal.
Tentu saja ini bukan berarti bersikap permisif atau mengabaikan kesalahan mereka, melainkan menjadi kesempatan untuk belajar.
4. Memberi Kesempatan Lain Ketika Gagal
Sebagaimana orang dewasa, anak-anak juga akan merasakan berkali-kali kegagalan sepanjang hidup mereka. Untuk itu, para orang tua perlu menawarkan kesempatan lain saat mereka gagal agar tidak terjerumus dalam kebohongan.
Dalam hal ini, orang tua dapat memberi tahu mereka untuk menerima kegagalan, lalu mencoba memperbaiki kesalahannya.
5. Jangan Menguji Kejujuran Mereka
Hindari menguji kejujuran anak Anda. Misalnya adalah ketika Anda melihatnya menumpahkan segelas air, jangan bertanya “Siapa yang menumpahkannya?”.
Karena dalam situasi ini, anak di bawah ini cenderung berbohong supaya tidak ketahuan. Lama kelamaan hal ini bisa menjadi kebiasaan. Jadi sebaiknya berkata tegas meminta anak membersihkan air yang tumpah.
Menanamkan kejujuran sejak dini memiliki banyak manfaat. Secara khusus, anak apat memahami nilai kejujuran dan nilai kepercayaan antara dua orang atau lebih.
Untuk jangka panjang, hal ini juga akan memengaruhi anak untuk bergaul dengan orang lain yang juga jujur. Artinya, mereka berpeluang memiliki hubungan sosial yang lebih sehat.
Yang ceritanya “menyelamatkan” Ole di video ini, nama lengkapnya siapa hayo? Fans United sejati pasti kenal ???? @indomanutd @UtdIndonesia @SimpatisanUtd @unitedarmyfc pic.twitter.com/b1nVjrvwOY— SKOR.id (@skorindonesia) October 26, 2021
Berita Lainnya
Manfaat dan Kandungan Gizi pada Jagung yang Harus Diketahui
Meski Terkenal dan Tampan, 5 Pesepak Bola Ini Pernah Diselingkuhi Pasangannya