4 Kesalahan dari Strategi Bertahan Ronald Koeman di Barcelona

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Ronald Koeman membuat kesalahan ketika menerapkan strategi bertahan saat lawan Bayern Munchen.
  • Barcelona mengalami kekalahan 0-3 pada pertandingan tersebut dan membuat Ronald Koeman terancam pemecatan.
  • Berikut ini adalah analisis dalam melihat strategi Ronald Koeman dan hasil yang dirahnya dalam laga lawan Bayern munchen.

SKOR.id - Tidak ada yang salah jika sebuah tim bermain bertahan. Tapi, bagaimana jika yang melakukannya adalah Barcelona? Mereka tentu harus melakukannya dengan sangat baik.

Masalahnya, Blaugrana bukan tim yang diciptakan untuk bermain bertahan dan Ronald Koeman memaksakan cara ini ketika menghadapi Bayern Munchen, 14 September 2021 lalu.

Ronald Koemen kini dalam posisi terancam pemecatan. Ini pernah dialami Jose Mourinho ketika masih sebagai pelatih Real Madrid.

Jose Mourinho menerapkan sepak bola bertahan ketika Los Merengues menghadapi Barcelona dalam laga El Clasico tahun 2011 silam. Hasilnya, Real Madrid kalah dengan kemasukan empat gol.

Untuk Barcelona, bermain bertahan bukanlah ide yang tepat. Karena itu, wajar jika kemudian belakangan Ronald Koeman menjadi sorotan.

Setelah kekalahan dari Bayern Munchen, 0-3, di ajang Liga Champions 2021-2022 ini, nasib Ronald Koeman sebagai pelatih dipertanyakan.

Pria asal Belanda ini diyakini tidak akan bertahan lama, kecuali Ronald Koeman mampu memperbaiki kesalahannya.

Ronald Koeman membuat Barcelona, tim besar, justru terlihat seperti sebuah tim yang kecil.

Cukup dengan melihat kekalahan dari Bayern Munchen, ada setidaknya empat kesalahan yang dilakukan Ronald Koeman. Berikut analisis 4 kesalahan Barcelona saat menghadapi Bayern Munchen:

1. Pola Tiga Bek

Dalam pertandingan tersebut, Ronald Koeman menempatkan trio Ronald Araujo, Gerard Pique, dan Eric Garcia di pertahanan.

Hanya, dia menempatkan Sergi Roberto dan Jordi Alba sebagai bek sayap. Barcelona tidak terbiasa bermain dengan tiga bek.

Bahkan, dengan tambahan dua bek sayap tersebut, Barcelona justru menjadi bermain dengan lima bek, atau 5-3-2 bukannya 3-5-2.

Dari statistik menurut harian Barcelona, Sport, Eric Garcia melepaskan 62 operan dan Gerard Pique 61 operan.

Keduanya menjadi pemain yang paling banyak merebut atau membendung bola dan pergerakan lawan.

Ya, dari statistik pula memperlihatkan bahwa penguasaan bola kedua tim imbang 50-50. Meski demikian, mereka melakukannya lebih banyak di daerah sendiri.

Fakta lainnya, kiper Barcelona Marc-Andre Ter Stegen lebih banyak menyentuh bola yaitu 44 kali dengan kakinya dibandingkan dengan dua pemain depan Barcelona, Memphis Depay dan Luuk de Jong.

Memphis Depay yang 28 kali menyentuh bola sedangkan Luuk de Jong 15 kali. Dengan demikian, jelas bahwa Barcelona lebih banyak bermain di daerah mereka sendiri.

Dengan data tersebut mudah disimpulkan bahwa Ronald Koeman ingin mencegah risiko yang terjadi dalam transisi dan juga ketika kehilangan bola.

Tapi, hasilnya, itu tadi, Blaugrana lebih banyak mengamankan bola. Jadilah 17 tembakan mengarah ke gawang mereka dengan tiga di antaranya menjadi gol.

Yang menarik melihat statistik yang terjadi di gawang Bayern Munchen, tidak satu pun ada tembakan Barcleona yang mengarah ke gawang kiper Manuel Neuer.

Jadi, Ronald Koeman harus mengkaji ulang lagi, kembalikan pola 4-3-3 Barcelona karena tim ini tidak terbiasa bermain dengan tiga bek di pertahanan.

2. Alternatif Lini Depan

Menghadapi Bayern Munchen, Barcelona bermain dengan dua pemain depan (forwards). Ronald Koeman menempatkan Luuk de Jong dan Memphis Depay.

Keputusan tersebut tampaknya karena Ronald Koeman melihat tidak ada pilihan lain. Sejatinya, Ronald Koeman dapat memanfaatkan Yusuf Demir.

Meski demikian, Ronald Koeman memiliki skenario Yusuf Demir akan dimanfaatkannya sebagai pemain yang masuk dari bangku cadangan dan mengubah situasi.

Dalam poin tersebut, Barcelona tidak memiliki cukup pilihan untuk penyerang di lini depan. Situasi ini terjadi karena Barcelona telah melepas Antoine Griezmann ke Atletico Madrid sementara Sergio Aguero belum fit.

Dengan situasi tersebut, jika memang Barcelona tidak memiliki pilihan lagi untuk lini depan, Ronald Koeman idealnya bermain tanpa penyerang murni.

Dalam strategi menyerang, sebuah tim tetap bisa melakukan serangan dengan cara dominasi penguasaan bola.

Menciptakan penguasaan bola dari lini tengah sampai kemudian bergerak ke jantung pertahanan. Dari sana, pemain Barcelona dapat menciptakan peluang, melepaskan tembakan.

Hal inilah yang dilakukan pelatih Barcelona sebelum Ronald Koeman seperti Johan Cruyff dan Josep Guardiola.

Luis Enrique memiliki trio lini depan yang unik tapi dia tetap membuat Barcelona tidak melupakan penguasaan bola dari lini tengah.

Kini, Ronald Koeman justru mengambil jalan berbeda. Dia lebih fokus dengan pertahanan timnya.

Jika ini yang menjadi cara Ronald Koeman, tentu akan banyak yang harus diubah. Bukan hanya dari tim melainkan juga harus mengubah pelatihnya.

3. Tanpa Kreator

Apakah kekalahan Barcelona ada kaitannya dengan aspek kondisi fisik pemain mereka? Pada pertandingan tersebut, pemain Barcelona tidaklah berlari lebih banyak dibandingkan pemain Bayern Munchen.

Masalahnya adalah dalam pertandingan tersebut tidak ada pemain Barcelona yang dapat bermain bebas mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Sergio Busquets, Frenkie de Jong, dan Pedri, memang bermain bagus tapi mereka tidak memiliki kemampuan menjadi pembeda dengan kualiitas individu.

Mereka tidak mampu mengalahkan lima gelandang Bayern Munchen (Bayern bermain dengan pola 4-2-3-1) yaitu Joschua kimmich, Leon Goretzka, Leroy Sane, Thomas Muller, dan Jamal Musiala.

Dari jumlah saja dapat dilihat: 3 lawan 5. Ronald Koeman idealnya sudah bisa menganalisis apa yang terjadi di babak pertama dan mengubahnya di babak kedua. Namun, itu tidak dia lakukan.

4. Umpan-Umpan Panjang

Barcelona bermain dengan operan-operan panjang (long ball) saat menghadapi Bayern Munchen.

Total, ada 33 kali operan panjang dalam permainan Barcelona. Marc-Andre Ter Stegen 14 kali, Ronald Araujo 6 kali melakukan operan panjang, Gerard Pique 4 kali, Eric Garcia 3 kali, Jordi Alba 2 kali.

Sedangkan Sergi Roberto, Frenkie de Jong, Gavi, dan Alejandro Balde masing-masing satu kali.

Barcelona bermain menggunakan cara tersebut dengan target ke arah pemain baru mereka yaitu Luuk de Jong.

Tapi, strategi tersebut terbukti bukanlah solusi terbaik karena cara seperti ini jarang diterapkan dalam latihan Los Azulgrana.

Jadi, tidak ada cara lain kecuali kembali ke basic yaitu bermain dengan operan-operan pendek.

Laga lawan Bayern Munchen memang hanya satu pertandingan, namun itu merupakan momen penting.

Bagaimana Ronald Koeman bereaksi menghadapi laga seperti itu dengan keputusannya, justru membuat Barcelona dalam bahaya.

Berita Bola Internasional lainnya:

16 Statistik Menarik pada Matchday 1 Liga Champions

5 Stadion Indah, Unik, dan Canggih di J.League

Source: Sport Es

RELATED STORIES

Jadwal Davis Cup Grup Dunia II: Gugun Jadi Pembuka Laga Indonesia vs Barbados

Jadwal Davis Cup Grup Dunia II: Gugun Jadi Pembuka Laga Indonesia vs Barbados

Perjalanan Indonesia di Piala Davis Grup Dunia II akan dimulai pada Jumat (17/9/2021).

10 Pemain yang Langsung Hengkang ke Klub Rival, Termasuk Figo dari Barcelona ke Real Madrid

10 Pemain yang Langsung Hengkang ke Klub Rival, Termasuk Figo dari Barcelona ke Real Madrid

Daftar pemain yang memutuskan pindah dari timnya ke tim rival, seperti Luis Figo yang setuju bergabung ke Real Madrid dari Barcelona.

Hasil Liga Spanyol: Atletico Madrid Imbang, Rayo Vallecano Menang Telak

Hasil Liga Spanyol: Atletico Madrid Imbang, Rayo Vallecano Menang Telak

Berikut ini merupakan hasil pekan kelima Liga Spanyol 2021-2022, Atletico Madrid hanya meraih hasil imbang usai Joao Felix mendapat kartu merah.

 Prediksi Barcelona vs Granada: Awas Tergelincir, Tim Tamu Menang di Camp Nou Musim Lalu

Prediksi Barcelona vs Granada: Awas Tergelincir, Tim Tamu Menang di Camp Nou Musim Lalu

Barcelona vs Granada akan dimainkan di Camp Nou pada Senin (20/9/2021) atau Selasa dini hari WIB.

5 Alasan Barcelona Patut Depak Ronald Koeman

Barcelona sedang tidak baik-baik saja di awal musim ini, setelah hanya mengeruk dua kemenangan dari lima laga di berbagai ajang.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Kejuaraan Dunia Senam 2025 atau 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Tonggak Sejarah Penting, Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Indonesia Siap Dimulai

Untuk kali pertama, Kejuaraan Dunia Senam akan digelar di Indonesia, tepatnya di Indonesia Arena, Jakarta, mulai Minggu (19/10/2025).

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:35

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:16

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 16:13

Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Gresik Petrokimia Hat-trick Juara Sektor Putri, Bank Jatim Peringkat Ketiga

Gresik Petrokima Pupuk Indonesia berhasil mempertahankan gelar Livoli Divisi Utama sektor putri untuk kali ketiga beruntun.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 16:11

livoli divisi utama 2025

Other Sports

Livoli Divisi Utama 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen Livoli Divisi Utama 2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 15:19

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, pebulu tangkis ganda campuran Indonesia. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Rinov/Pitha Pamit dari Pelatnas PBSI, Diikuti Lisa Ayu dan Yeremia Rambitan

Eksodus dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI sepanjang 2025 masih berlanjut.

Teguh Kurniawan | 18 Oct, 12:34

Hasil kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Persela Hentikan Dominasi Barito Putera, Garudayaksa FC Masih Belum Terkalahkan

Rekap hasil tiga pertandingan lanjutan pekan keenam Championship 2025-2026 pada Sabtu (18/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 11:12

Borneo FC vs Persik Kediri di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 18 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Hasil Borneo FC vs Persik: Pesut Etam Jaga Rapor Sempurna di Super League 2025-2026

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada Sabtu (18/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 10:28

Persija Jepara vs Bali United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persijap vs Bali United di Super League 2025-2026

Jelang laga pekan kesembilan, Minggu (19/10/2025) malam, Persijap Jepara kondisi tak baik menjamu Bali United.

Taufani Rahmanda | 18 Oct, 08:55

Pelatih asal Belanda, Louis van Gaal. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Mengapa Louis van Gaal Tak Suka dengan Julukan Iron Tulip?

Iron Tulip, itulah julukan pelatih legendaris asal Belanda, Louis van Gaal. Akan tetapi, ternyata sang pelatih tak menyukai julukan ini.

Thoriq Az Zuhri | 18 Oct, 08:44

Load More Articles