- Olahraga bagi beberapa orang justru menjadi hal yang ingin dihindari.
- Banyak penyebab mengapa mereka kemudian bahkan tidak mau berolahraga atau latihan.
- Berikut adalah 4 penyebab yang biasa terjadi mengapa seseorang menjauhi olahraga.
SKOR.id - Ada yang tidak menyukai olahraga. Banyak alasannya, seperti tidak mau capek, malas, atau bahkan punya kenangan buruk dengan olahraga.
Mereka yang tidak menyukai olahraga tentu punya alasan tersendiri. Meski demikian, tetap saja, sikap tersebut sangat disayangkan karena olahraga akan membuat menjadi sehat dan pikiran juga lebih segar.
Ada sekelompok orang yang tidak menyukai aktivitas fisik (berolahraga).
Alasan mereka seringkali adalah pengalaman negatif di masa lalu dan keyakinan yang tidak tepat tentang salah satu aspek dari olahraga seperti berlatih.
Apa pun alasan mereka yang yang tidak menyukai olahraga, perasaan ini terkait dengan kurangnya kepedulian terhadap kesehatan, serta gaya hidup yang tidak sehat.
Dalam tingkat atlet, khususnya mereka yang baru menekuni olahraga dalam sebuah kelompok, berlatih adalah pedoman yag harus dipatuhi.
Namun, bagaimana ketika ada yang justru mulai tidak menyukai dunia olahraga? Di sinilah peran pelatih untuk mengatasi masalah ini.
Namun untuk mengatasi hal tersebut, perlu mengetahui penyebabkan. Berikut adalah 4 penyebab yang membuat seseorang tidak menyukai berolahraga (latihan):
1. Pengalaman Negatif Masa Lalu
Ada satu lasan paling kuat mengapa ada orang membenci olahraga yaitu memiliki pengalaman negatif terkait olahraga atau olahraga tertentu.
Dari pengalaman yang tidak menyenangkan, biasanya mereka telah dikondisikan oleh ingatan momen pahit tersebut yang kemudian cenderung menghasilkan penolakan.
Lalu apa saja pengalaman negatif tersebut? Tentu luas cakupannya bisa dari latihan, intensitas, atau bahkan sampai kepada kekecewaan yang terlalu tinggi namun kemudian gagal diraih.
2. Keyakinan atau Persepsi yang Salah
Hal paling mencolok dari mereka yang membenci berolahraga adalah bahwa mereka tidak memiliki aktivitas fisik.
Mereka mengembangkan prasangka dan keyakinan negatif melalui hal-hal yang mereka lihat atau dengar.
Informasi ini, misalnya bahwa olahraga menyebabkan cedera atau olahraga menimbulkan kelelahan.
Meski demikian, seringkali semua itu hanya asumsi sebagai alasan bagi mereka mempertahankan gaya hidup yang sudah biasa mereka lakukan yaitu gaya hidup yang tidak aktif.
Untuk menemukan solusi terkait pemikiran tersebut, sebenarnya mudah yaitu mengajak mereka untuk berolahraga yang dapat membuat persepsi mereka tentang olahraga akan berubah.
3. Frustrasi dengan Perbandingan
Ketika Anda seorang pemula dalam latihan fisik, Anda tidak memiliki dasar untuk mengevaluasi kemajuan Anda dan Anda sering menggunakan perbandingan eksternal untuk melakukannya.
Namun, membandingkan dengan orang lain bisa menjadi obsesi justru bisa menurunkan kepercayaan diri dan motivasi untuk melanjutkan pelatihan atau olahraga.
Lalu, apa sebenarnya perbandingan terbaik dalam olahraga? Perbandingan terbaik adalah diri kita sendiri.
Tidak dapat dilupakan bahwa setiap orang memiliki tingkat kemajuannya sendiri, dan setiap orang baik-baik saja meski belum mencapai keinginan atau level tertentu dalam latihan.
Yang penting bukanlah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, tetapi untuk mencapainya Anda tidak menyerah apalagi ada rasa takut atau frustrasi.
Musuh terburuk Anda adalah pikiran negatif dan ketidaksabaran Anda.
4. Kurang Istirahat
Kelelahan adalah sensasi (kondisi dan rasa) yang tidak menyenangkan yang bisa saja muncul setelah aktivitas fisik yang berkepanjangan. Mengalami sensasi ini pada waktu yang tepat tidak berbahaya.
Namun, situasi tersebut akan menjadi masalah ketika atlet tidak cukup istirahat dan kelelahan menjadi kronis.
Karena itu, istirahat yang cukup adalah hal yang paling mendasar sebelum Anda beraktivitas atau berolahraga.
Selama istirahat, proses pemulihan sel terjadi dan pertumbuhan otot dirangsang. Waktu istirahat akan bervariasi tergantung pada tujuan dan karakteristik pribadi.
Sebagai pedoman umum, adalah tepat untuk menetapkan minimal 2 hari dalam seminggu. Bebaskan pikiran Anda dari keinginan atau "ketagihan" berolahraga.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
YANG TERBAIK DI J1 LEAGUE - BULAN MEI
Mulai dari penyerang Denmark sampai penyerang Brasil, sepanjang bulan Mei 2021, beberapa pemain dan pelatih tampil gemilang di @J_League_En
Selengkapnya: https://t.co/p8CO8vAsDe pic.twitter.com/gaJ5VY31rC— SKOR.id (@skorindonesia) June 15, 2021
Berita Tips Bugar lainnya: