SKOR.id - French Open 2023, yang akan segera berlangsung akhir pekan ini, diprediksi akan menjadi saksi lahirnya berbagai sejarah baru dalam dunia tenis.
Turnamen grand slam lapangan tanah liat tersebut dijadwalkan berlangsung di Stade Roland Garros, Paris, pada 28 Mei s.d. 11 Juni 2023.
Petenis terbaik dunia dipastikan akan berpartisipasi di French Open 2023, meskipun Sang Raja Tanah Liat Rafael Nadal (Spanyol) memutuskan mundur karena cedera.
Oleh karena itu, banyak pihak yang memprediksi bahwa French Open 2023 akan menjadi saksi lahirnya berbagai sejarh baru bagi tenis dunia.
Berikut ini 3 sejarah tenis dunia yang mungkin tercipta selama perhelatan French Open 2023:
3. Dominasi Pemain Muda
French Open 2023 diprediksi akan menjadi arena pertandingan bagi para pemain muda dunia.
Beberapa nama yang diprediksi akan moncer di Stade Roland Garros, Paris, antara lain Holger Rune (Denmark) dan Jannik Sinner (Italia).
Holger Rune menorehkan catatan manis ketika menembus perempat final French Open 2022 di usia yang belum genap 20 tahun.
Kemudian, Jannik Sinner juga menunjukkan konsistensinya di berbagai ajang ATP setelah menembus perempat final French Open 2020.
2. Perubahan Takhta No.1 Dunia
Setidaknya ada empat petenis yang berpeluang merebut posisi tunggal putra nomor satu dunia yang saat ini menjadi milik Carlos Alcaraz (Spanyol).
Mereka adalah Daniil Medvedev (Rusia), Novak Djokovic, Casper Ruud (Norwegia), dan Stefanos Tsitsipas (Yunani), yang mengekor di belakang peringkat Carlos Alcaraz.
French Open 2023 berpotensi menjadi ajang gladiator bagi kelima petenis tersebut dalam memperebutkan takhta tunggal putra terbaik dunia.
1. Novak Djokovic dan Gelar Grand Slam Ke-23
Absennya Rafael Nadal (Spanyol) membuat peluang Novak Djokovic merebut gelar grand slam terbanyak di French Open 2023 semakin terbuka.
Rafael Nadal dan Novak Djokovic tercatat mengoleksi 22 gelar grand slam dan menjadi yang terbanyak dalam sejarah tenis tunggal putra hingga saat ini.
Jika Novak Djokovic mampu menjuarai French Open 2023 maka predikat tunggal putra peraih trofi grand slam terbanyak otomatis menjadi miliknya.