- Stretching (peregangan) dan warming up (pemanasan) adalah dua hal yang sangat berbeda.
- Jika pemanasan harus dilakukan sebelum olahraga, lain dengan peregangan.
- Melakukan peregangan sebelum latihan justru berpotensi membuat cedera.
SKOR.id - Melakukan peregangan sebelum olahraga menjadi topik kontroversial. Bagi sebagian orang peregangan sebelum olahraga adalah kewajiban.
Namun, stretching atau peregangan ini bisa saja tidak cocok, tergantung pada jenis olahraga yang akan dilakukan.
Dalam pembahasan kali ini, Skor.id akan menjelaskan mengapa peregangan tidak perlu dilakukan sebelum berlatih.
Memang, pada beberapa kasus stretching sebelum olahraga dapat berdampak positif, namun kita juga perlu tahu bagaimana membedakan kapan tak boleh melakukannya.
Harus diketahui bahwa peregangan dan pemanasan adalah dua hal berbeda.
Pemanasan adalah sesuatu yang harus kita lakukan sebelum berolahraga. Namun terkadang ketika melakukan pemanasan terdapat gerakan stretching.
Berikut alasan mengapa peregangan sebelum olahraga tidak perlu dilakukan.
1. Berisiko Cedera
Jika olahraga yang kita lakukan berdasarkan pada kekuatan, pada otot yang berkontraksi, maka tidak perlu melakukan peregangan.
Sebelumnya, peregangan dianggap dapat mengurangi risiko cedera. Namun opini ini berubah pada awal 1999, seperti yang dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Journal of Sports Medicine.
Jika kita akan melakukan sesi angkat beban di gym, contohnya, kita butuh otot untuk mempersiapkan diri dan mengerahkan kekuatan selama kegiatan. Namun dengan melakukan peregangan, maka otot-otot menjadi lebih kendur dan rileks.
Hal ini akan meningkatkan risiko cedera, karena jika kita mendorong otot yang rileks untuk melakukan kekuatan maksimal, dan itu dapat membuatnya menderita.
Bahkan dalam kasus bermain sepak bola, akan lebih baik melakukan pemanasan ketimbang stretching sebelum tampil.
2. Menampilkan Performa Buruk
Peregangan sebelum berolahraga tidak perlu karena hanya akan menurunkan kinerja. Jika kita melakukan pemanasan berdasarkan pada gerakan olahraga yang akan dilakukan, hal tersebut bisa saja memberikan dampak positif.
Namun jika melakukan peregangan, maka kita memulai olahraga dengan tubuh dalam situasi kurang ideal. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Sports Medicine menegaskan bahwa peregangan sebelum olahraga akan membuat kita kehilangan kekuatan.
3. Tubuh Menjadi Tidak Siap
Tujuan dari setiap pemanasan adalah mempersiapkan tubuh untuk kegiatan selanjutnya. Namun jika melakukan peregangan yang tidak perlu, maka seperti yang telah disinggung, akan menghilangkan ketegangan otot karena otot menjadi lebih rileks, dan kita tidak memompa lebih banyak darah.
Jika dalam kondisi otot yang rileks kita tiba-tiba mulai berlari, menendang, melompat, atau mengangkat beban serta kegiatan olahraga lainnya, tubuh kita akan kaget dan berisiko cedera.
Selain itu, hal ini juga tidak baik untuk peredaran darah. Kita hanya akan merasa lebih cepat lelah serta kekurangan oksigen.
Peregangan sebelum Olahraga Tidak Harus Selalu Dilakukan
Untuk meningkatkan daya tahan terhadap cedera dan memberikan hasil maksimal dalam olahraga, maka peregangan perlu dilakukan. Hanya saja, stretching dilakukan dua atau tiga kali sepekan selain berlatih olahraga favorit Anda.
Sementara itu, pemanasan perlu dilakukan secara menyeluruh sebelum olahraga. Pemanasan dimulai secara lembut dan meningkat sedikit demi sedikit. Barulah di akhir sesi kita harus melakukan peregangan.
Dengan resep sederhana ini, dapat dipastikan otot tetap lentur sekaligus meningkatkan kapasitas olahraga.
Pelatih Timnas Belgia Khawatir Eden Hazard Tak Lagi Menikmati Sepak Bola https://t.co/LD4j7yxV0F— SKOR.id (@skorindonesia) November 9, 2021
Baca Juga: