SKOR.id - Kontingen Indonesia akan menghadapi perjuangan berat pada SEA Games 2023 Kamboja. Apalagi, Kontingen Merah Putih telah kehilangan 39 medali emas akibat cabang olahraga (cabor) unggulan Indonesia seperti panahan, menembak, hingga rowing dan kano tidak dipertandingkan di ajang multievent dua tahunan negara Asia Tenggara ini.
Hal ini disadari Chef de Mission (CdM) Kontingen pimpinan Lexyndo Hakim. Makanya, Deputi 2 CdM Kontingen Indonesia, RM Ibnu Riza Pradipto, terus memompa semangat atlet dalam setiap kunjungannya. Harapannya, upaya pengurus induk organisasi (PB/PP) dan perjuangan atlet pilihan yang sedang menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) akan berbuah hasil dan bisa menutupi kehilangan medali emas.
"Kita memang telah kehilangan 39 medali emas akibat cabor unggulan kita tidak dipertandingkan di SEA Games 2023 kali ini. Namun itu tidak perlu lagi dipermasalahkan. Dalam dunia olahraga itu tidak ada yang tidak mungkin bisa dicapai," kata Ibnu Riza, panggilan akrabnya saat menyambangani pelatnas taekwondo, bola voli, dan Kun Bukator di Jakarta, Senin (3/4/2023).
"Makanya, kerja keras pengurus cabor dan perjuangan atlet menjadi penentu kesuksesan Kontingen Merah Putih di Kamboja nanti," ia menegaskan.
Sebagai contoh, Ibnu Riza menyebut Taekwondo yang hanya meraih 1 emas, 1 perak, dan 8 perunggu di SEA Games 2021 Vietnam bisa lebih ditingkatkan.
"Semoga taekwondo lebih galak lagi di SEA Games Kamboja. Di Vietnam kalian banyak mendapat perunggu (8 perunggu). Semoga kalian bisa membuktikan diri mengonversikan perunggu ke medali yang lebih tinggi lagi sehingga meraih lebih banyak medali emas dibanding di Vietnam," ucap Ibnu Riza, mewakili Lexyndo Hakim yang saat itu bertemu Menpora Dito Ariotedjo yang dilantik Presiden Jokowi.
Kemudian, timnas bola voli putri yang semula meraih perunggu, diharapkan bisa meraih prestasi lebih baik.
"Kita yakin timnas bola voli putra bisa menunjukkan dan mempertahankan keperkasaannya dengan meraih emas. Dan untuk putri saya percaya dengan persiapan yang matang bisa memperbaiki posisi. Mudah-mudahan bisa mengawinkan emas," ujarnya.
"Semoga temen-teman atlet taekwondo dan atlet bola voli di sini memiliki mindset untuk bisa mengumandangkan lagu Indonesia Raya karena itu tandanya kita merebut emas," ia menambahkan.
Ibnu Riza yang juga Ketua IESPA meminta agar para atlet tak terbebani dengan situasi yang ada karena pemerintah bersama stakeholder, tengah mencarikan solusi dengan mengincar nomor-nomor dari cabor lain yang memiliki potensi medali. Dengan demikian, para atlet tetap harus semangat dengan satu tujuan mengharumkan Indonesia di ajang SEA Games dengan cara membawa pulang medali emas.
Keberadaan Ibnu Riza Pradipto di tim CdM memang bisa menambah kekuatan tim untuk terus memupuk semangat para atlet. Masih muda dan sudah banyak pengalaman membuatnya sangat paham apa yang harus dijalankan dalam menyiapkan persiapan yang berhubungan dengan atlet.
Tercatat pada SEA Games sebelumnya di Vietnam, Ibnu Sukses mengangkat prestasi cabor esports. Dari SEA Games 2019 tanpa medali, di SEA Games Vietnam, salah satunya berkat suntikan Ibnu Riza, esports Indonesia mampu mendulang dua medali emas.
Pada SEA Games 2023 Kamboja, diharapkan Ibnu Riza bisa menularkan prestasi yang pernah dicontohkannya di cabor esports, di mana sebelumnya nirmedali emas, lalu bisa berkibar dengan membawa pulang emas.
Secara khusus Ibnu juga meminta seluruh atlet ikut mendukung olahraga Indonesia di media sosial seperti dilontarkan Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, bahwa olahraga tidak boleh ada kata diskriminasi.
"Olahraga itu mempersatukan bukan justru menghancurkan. Jadi kalian atlet juga harus #standforindonesiansport," ia memungkasi.