- Pemerintah Jepang dan Tokyo 2020 menggelar hitung mundur 100 hari jelang Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (14/4/2021).
- Hitung mundur 100 hari jelang Olimpiade Tokyo diiringi kabar tak sedap.
- Skor.id merangkum beberapa masalah yang mewarnai persiapan Olimpiade Tokyo 2020.
SKOR.id - Pemerintah Jepang dan Tokyo 2020 menggelar hitung mundur 100 hari jelang Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (14/4/2021).
Sayang, momen yang seharusnya bersejarah tersebut hanya digelar sederhana oleh beberapa orang karena pandemi Covid-19.
Kabar tak sedap juga mengiringi countdown 100 jelang Olimpiade Tokyo 2020 yang dijadwalkan bergulir 23 Juli-8 Agustus 2021.
Kemarin, pejabat senior di partai yang berkuasa di Jepang, Toshihiro Nikai (Demokrat Liberal) mengungkap fakta mengejutkan.
Menurutnya, pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 masih jadi opsi menyusul tingginya kasus Covid-19 di Negeri Sakura.
Dan, jika merujuk perjalanan Jepang menyiapkan Olimpiade Tokyo 2020, pandemi Covid-19 bukan satu-satunya masalah.
Olimpiade Tokyo 2020 yang sejatinya dijadwalkan pada 24 Juli-9 Agustus 2020 sempat diterpa isu korupsi dan lingkungan hidup.
Menandai hitung mundur 100 hari menuju Olimpiade Tokyo, Skor.id merangkum beberapa masalah yang menghantui persiapan.
Berikut masalah yang mengiringi persiapan Olimpiade Tokyo 2020:
1. Suap untuk Menangkan Bidding
Jauh sebelum pandemi Covid-19 mengacaukan persiapan Olimpiade Tokyo 2020, isu suap lebih dulu menghampiri.
Jepang dikabarkan melakukan kecurangan saat memenangi bidding tuan rumah pesta olahraga terbesar dunia itu.
Saat kasus ini mencuat pada 2016, Jepang disebut membayar 2,8 juta dolar Singapura (sekitar Rp30 miliar).
Uang tersebut diserahkan kepada salah satu anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Lamine Diack.
Namun, seperti dilansir BBC, 1 September 2016, hasil investigasi menyatakan tuduhan penyuapan itu tak terbukti.
Kasus korupsi kembali menghampiri Olimpiade Tokyo 2020 pada Maret 2021, sebagaimana diungkap Reuters.
Haruyuki Takahashi, mantan eksekutif Dentsu Inc, dibayar 8,2 juta dolar AS untuk memuluskan upaya Tokyo.
Kala itu, Haruyuki Takahashi bertugas melobi anggota IOC. Salah satunya, Lamine Diack, dengan beberapa barang.
2. Isu Lingkungan Hidup
Dua tahun jelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020, Pemerintah Jepang direcoki dengan masalah lingkungan hidup.
Seperti dilansir scmp.com dan The Guardian, 2018, aktivis mengecam pembangunan infrastruktur Olimpiade Tokyo.
Pemerintah Jepang disebut telah menggunakan kayu yang berasal dari pohon-pohon di hutan hujan Asia Tenggara.
Setidaknya, 134.000 lembar besar kayu lapis tropis dari Malaysia dan Indonesia dipakai untuk cetakan beton stadion.
Lalu, untuk Indonesia, ada 8.700 lembar kayu lapis tropis yang sebagian besar dipasok perusahaan Korea-Indonesia.
Namun, Korindo mengatakan sudah sesuai dengan hukum Indonesia dan tidak menggunakan kayu secara ilegal.
Akibat ulah Pemerintah Jepang dan oknum di Malaysia dan Indonesia, terjadi kerusakan permanen cagar keanekaragaman hayati.
3. Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia mulai 2020, seolah jadi puncak dari rangkaian masalah yang dihadapi Jepang.
Merebaknya virus yang berasal dari Cina itu melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali olahraga.
Segala persiapan yang dilakukan Jepang dan IOC pun terpaksa berhenti selama beberapa bulan seiring kebijakan lockdown.
Puncaknya adalah menunda Olimpiade Tokyo selama sehatuh dari 24 Juli-9 April 2020 menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.
Tak terhitung berapa kerugian yang dialami Jepang akibat penundaan ini. Belum lagi kesulitan mendapatkan sponsor.
Beragam upaya pun sudah dilakukan Pemerintah Jepang dan IOC selaku organisasi yang menaungi Olimpiade.
Tujuannya hanya satu, yakni bisa menggelar pesta olahraga terbesar dunia tersebut dengan sebaik-baiknya.
Salah satunya soal penonton dari luar Jepang. Padahal, turis menjadi sumber pemasukan bagi tuan rumah Olimpiade.
Ketiga masalah di atas belum termasuk internal organisasi dengan mundurnya sosok-sosok penting di tengah persiapan.
Lalu, penolakan dari masyarakat setempat yang meminta Olimpiade Tokyo 2020 dibatalkan demi keselamatan bersama.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Olimpiade Lainnya:
Jelang Olimpiade Tokyo, NOC Indonesia Berharap Tambah Atlet dan Jaga Tradisi Emas
100 Hari Jelang Olimpiade Tokyo, Wacana Pembatalan Masih Jadi Opsi
Hitung Mundur Olimpiade Tokyo, Presiden IOC Ibaratkan Lap Terakhir