SKOR.id – Sepak bola dan musik kerap berjalan beriringan. Kita selalu mendengar alunan musik dalam berbagai pertandingan sepak bola.
Mulai dari lagu atau chant yang dinyanyikan para penggemar di tribune, soundtrack kejuaraan, hingga lagu-lagu motivasi yang menggelegar di ruang ganti sebelum kick-off.
Maka, seharusnya tidak mengherankan bahwa banyak pesepak bola LaLiga juga mencoba bermain musik, baik selama karier mereka atau setelahnya.
Kebetulan tiap 21 Juni diperingati sebagai Hari Musik Sedunia, dan, mengingat hal ini, mari kita lihat beberapa pemain Liga Spanyol yang kini beralih profesi menjadi musisi.
1. Asier Villalibre
Saat Athletic Bilbao menjuarai Piala Super Spanyol 2021, Asier Villalibre terlihat dalam video viral memainkan terompet di dalam stadion.
Hal ini menyebabkan terciptanya band rock bernama Orsai, di mana penyerang berusia 25 tahun itu memimpin dan bernyanyi bersama dengan dukungan dari pemain Athletic Bilbao lainnya.
Yaitu Inigo Lekue, Mikel Balenziaga, Dani Garcia, Mikel Vesga, dan Oscar de Marcos.
Lagu pertama mereka bertajuk One Club Men, mengacu pada penghargaan khusus yang diberikan Athletic Bilbao tiap tahun.
Villalibre dipinjamkan ke Deportivo Alaves pada 2022/23 dan mengeluarkan terompet sekali lagi, setelah mencetak gol penalti dramatis yang mengamankan promosi untuk klub Basque itu.
2. Borja Iglesias
Striker LaLiga lainnya yang sangat musikal adalah Borja Iglesias. Pemain Real Betis ini sangat menyukai musik rap.
Ia sendiri melakukan solo 40 detik di trek dari Eldoblezero, di mana streamer terkenal Ibai Llanos juga berkolaborasi.
Borja Iglesias juga menghadiri festival musik tiap tahun selama musim panas.
3. Sergio Ramos
Sebagai penggemar berat Flamenco, mantan bek Real Madrid ini sudah lama suka menyanyi dan bermain gitar.
Ramos secara teratur mengungkapkan kecintaannya pada musik dan mengaku sering bersantai dengan menulis lagunya sendiri.
Dia juga berkontribusi pada lagu-lagu resmi untuk kampanye Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 tim nasional Spanyol, berkolaborasi dengan artis terkenal dunia seperti Nina Pastori dan Demarco.
4. Jese
Lulusan muda Real Madrid ini telah lama tertarik dengan musik, dan pada tahun 2014 Jese membentuk band reggaeton dengan teman akrabnya, DJ Nuno.
Grupnya, Big Flow, merilis lagu melalui YouTube dan meraih beberapa kesuksesan. Tidak lama kemudian Jese bersolo karier.
Ia mulai merilis musiknya sendiri dengan nama Jey M, dan menyumbangkan keuntungan dari musiknya untuk penelitian pencegahan penyakit.
5. Jose Manuel Pinto
Jose Manuel Pinto mendirikan label musiknya sendiri, Wahin Makinaciones, berdasarkan nama panggungnya Pinto “Wahin”.
Labek itu didirikannya saat ia masih bermain sepak bola untuk RC Celta dan sebelum pindah untuk bergabung dengan FC Barcelona asuhan Pep Guardiola.
Pinto telah tampil dalam berbagai lagu dan juga sukses besar sebagai produser. Ia memperoleh gelar sarjana bidang teknik suara dan master dalam produksi musik.
Pinto termasuk di antara para insinyur yang mengerjakan lagu Amame Como Soy milik Nina Pastori, yang memenangkan Grammy Latin 2016 untuk Album Flamenco Terbaik.
6. Royston Drenthe
Royston Drenthe, mantan pemain sayap Real Madrid, memulai karier rap-nya dengan nama Roya2Faces.
Bagi mereka yang mengenalnya dengan baik, ini tidak mengherankan. Drenthe memang sudah lama memiliki minat pada musik rap dan memiliki banyak teman di industri ini.
Salah satu temannya dalam bermusik rap adalah U-Niq yang, seperti Drenthe, berasal dari Rotterdam dan mengajarinya cara menulis musik.
7. Julio Iglesias
Julio Iglesias adalah salah satu penyanyi legendaris Spanyol dan terkenal di seluruh dunia, terutama yang menggunakan Bahasa Spanyol.
Pada 2013 lalu, ia diakui oleh Guinness World Records sebagai artis Latin pria terlaris dalam sejarah.
Secara mengesankan, albumnya tahun 1983 menjadi album berbahasa non-Inggris pertama yang mencapai angka penjualan dua juta keping di Amerika Serikat.
Sebelum menekuni karier musiknya, pria asli Madrid itu pernah bermain bermain sepak bola untuk Real Madrid Castilla, tim B Los Blancos.
Namun, cedera memotong karier sepak bolanya, sekaligus membuka pintu baru ke dunia musik yang kemudian membesarkan namanya.
8. Alvaro Benito
Kisah Alvaro Benito memiliki banyak persamaan dengan Julio Iglesias. Benito juga merupakan lulusan akademi muda Real Madrid.
Ia sempat menjadi pemain gelandang yang menjanjikan, dan mencatat 21 penampilan kompetisi LaLiga untuk tim utama Madrid musim 1995/96 dan 1996/97.
Benito bahkan sempat mencetak dua gol. Namun, ia juga diganggu oleh cedera dan harus pensiun dari sepak bola pada usianya yang baru 27 tahun.
Setelah pensiun, Benito kemudian mendirikan band punk rock bernama Pignoise dengan menjadi vokalis dan gitaris.
Dipengaruhi oleh Green Day dan Blink-182, mereka telah merilis delapan album hingga saat ini.
9. German Burgos
Mantan penjaga gawang dan asisten pelatih Atletico de Madrid ini adalah penggemar berat musik lainnya, dalam hal ini musik rock.
Sebagai penyanyi utama band rock GARB sejak 1990-an, grup ini merilis beberapa album berbahasa Spanyol awal tahun 1990-an saat karier bermainnya mereda.
Fakta menariknya, nama GARB berasal dari inisial nama lengkap Burgos, German Adrian Ramon Burgos.
10. Gaizka Mendieta
Setelah pensiun dari sepak bola, mantan sayap Valencia CF, FC Barcelona, dan timnas Spanyol, Gaizka Mendieta, beralih profesi menjadi DJ pada 2008 dan meraih sukses besar.
Ia secara teratur tampil sebagai DJ di London, dan bahkan pernah diundang sebagai DJ menjelang final Liga Champions.
Mendieta, yang juga merupakan Duta LaLiga, saat masih bermain, sering terlihat di toko-toko kaset. Kini ia mendedikasikan banyak waktu untuk gairah keduanya, sebagai DJ.