- Senjata wushu tidak tersedia di Palestina karena dianggap berbahaya, mendapatkannya pun sulit.
- Perbatasan sering ditutup akibat sering terjadi konflik, sehingga atlet wushu tidak bisa menjalani latihan.
- Tim wushu Palestina bererima kasih atas dukungan warga Indonesia.
SKOR.id – Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 yang saat ini sedang berlangsung di Hall 5-6 ICE BSD, Tangerang, menghadirkan cerita menyentuh dari tim Palestina.
Sebelum datang ke Indonesia, mereka terpaksa menggelar persiapan di tengah konflik yang memanas antara warga Palestina dan tentara Israel.
Kondisi ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi tim Wushu Palestina saat persiapan tampil jelang Kejuaraan Dunia Wushu Junior, 5-11 Desember 2022 di Indonesia.
Kepada Skor.id, Tarek Khalifa, Presiden Federasi Wushu Palestina, menceritakan berbagai rintangan yang harus dihadapi timnya selama masa persiapan.
"Kesulitan kami yang pertama terkait persiapan tim adalah pada nomor-nomor yang menggunakan senjata (Taolu)," kata Tarek, Rabu (7/12/2022) di ICE BSD.
Dijelaskan Tarek, peralatan senjata yang dipergunakan untuk nomor Taolu tidak tersedia maupun dijual di Palestina, dan untuk mendapatkannya pun sulit.
Sebab, kalaupun harus membeli dari negara lain, berbagai senjata itu tidak akan bisa masuk ke Palestina.
"Banyak perbatasan di Palestina yang dibuat oleh Israel. Mereka melarang kami membawa senjata-senjata ini karena mereka pikir itu berbahaya untuk mereka," Tarek menambahkan.
Akibat banyaknya perbatasan ini pula, para atlet mengalami kesulitan untuk menjalani latihan persiapan.
Menurut Besan Jarrar, anggota tim pelatih Palestina, tempat tinggal salah satu atletnya yakni Batool Salahaldin (nomor Sanda putri) harus melintasi perbatasan untuk ke tempat latihan.
“Perbatasan itu sering ditutup akibat sering terjadi konflik. Kalau ditutup, Batool terpaksa tidak bisa menjalani latihan,” kata Besan.
Wanita ini juga mengaku heran dengan orang-orang di sana yang menganggap wushu sebagai olahraga berbahaya.
"Mereka mungkin tidak tahu bahwa senjata dan peralatan adalah hal yang biasa dalam olahraga ini,” ucapnya.
"Wushu adalah seni (bela diri). Mereka harus melihat sisi kesenian dari wushu ini. Kami ingin tunjukkan betapa indahnya olahraga ini,” ujar Besan.
Meski menghadapi berbagai kesulitan, tim Palestina tidak putus asa. “Kami hadapi dan lawan berbagai rintangan itu, hingga akhirnya bisa berada di sini,” Besan menegaskan.
“Saat tampil di sini kami juga ingin menunjukkan bahwa orang-orang Palestina cinta damai,” Besan menuturkan.
Berlaga dalam Kejuaran Dunia Wushu Junior 2022, tim Palestina yang membawa dua atlet tidak mencanangkan target apa pun.
“Misi utama kami di sini adalah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa wushu juga eksis di Palestina,” kata Besan.
Selain itu, dijelaskan Besan, ajang ini juga merupakan kesempatan yang baik bagi mereka untuk memperkenalkan dan menyebarkan wushu kepada warga Palestina.
Sementara itu Tarek juga mengucapkan terima kasih kepada warga Indonesia yang selalu memberikan dukungan kepada Palestina dalam segala hal.
“Kami sangat mengapresiasi sikap warga Indonesia, termasuk saat memberi semangat kepada atlet-atlet kami dalam kejuaraan dunia wushu ini,” ujar Tarek.
Berita Terkait Lainnya:
Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022: Kylie Suyoto Kwok Tambah Perolehan Emas Indonesia
Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022: Indonesia Raih Dua Emas Nomor Taolu di Hari Pertama