- 6 dari 23 perenang nasional Indonesia mangkir dari Pelatnas SEA Games Kamboja 2023.
- Mereka mengaku kecewa dengan pelatih Michael Piper yang dianggap tak bisa memberikan kemajuan prestasi.
- PB PRSI mempertimbangkan untuk memberi sanksi kepada keenam perenang nasional tersebut.
SKOR.id - Sebanyak 6 dari 23 perenang nasional yang mangkir dari Pelatnas SEA Games Kamboja 2023 karena kecewa dengan pelatih Michael Piper.
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) sudah menggelar pelatnas berdasarkan arahan Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora, KONI Pusat, dan NOC Indonesia.
Pelatnas tersebut juga bertujuan untuk persiapan menuju Olimpiade 2024 hingga 2032 yang berada di bawah penanganan pelatih Michael Piper dari Australia.
Sayangnya, enam atlet tidak datang berlatih sebagai bentuk protes akan stagnansi prestasi selama berada di bawah bimbingan Piper.
Mereka adalah Erick Ahmad Fathoni, Joe Aditya Wijaya Kurniawan, Farrel Armandio Tangkas, Angel Gabriella Yus, Azzahra Permatahani, dan Flairene Candrea Wonomiharjo.
Mendengar alasan itu, tim revier PPON Kemenpora, Calvin Legawa, mengatakan pihaknya telah memberi fasilitas terbaik untuk pelatnas renang, termasuk pelatih.
Menurut Calvin, Piper adalah salah satu pelatih yang memiliki kualifikasi cukup bagus sebagai arsitek timnas renang Indonesia saat ini.
"Piper ini Pelatih Renang dunia dengan lisensi platinum yang belum ada di Indonesia," tutur Calvin dalam rilis yang diterima Skor.id.
"Selain itu telah menghasilkan medali di Olimpiade. Jadi tidak wajar kalau atlet Indonesia menilai kinerja pelatih Piper."
Calvin menambahkan bahwa Piper memiliki program jangka panjang dari Olimpiade 2024 hingga 2032 bersama dengan kepala pelatih Albert Sutanto.
Keputusan itu diambil setelah evaluasi SEA Games 2022, Kejuaraan Dunia, dan Asean University Games bahwa pelatnas membutuhkan kepala pelatih baru.
"Sebelumnya, Pelatih Kepala Albert Sutanto dan Piper hanya pelatih. Makanya kita naikan sekarang jadi pelatih kepala," tutur Calvin menjelaskan.
"Karena berdasarkan evaluasi para perenang yang saat ini mangkir latihan karena pada latihan sebelumnya tidak berlatih maksimal."
"Contohnya sering absen latihan dengan berbagai malam ijin, sehingga pada SEA Games tidak menunjukan catatan waktu terbaik."
"Piper juga memantau para perenang junior pada Festival Akuatik lalu, yang kemudian memanggil mereka ke pelatnas menuju prestasi Olimpiade sesuai DBON."
PB PRSI mengaku sangat kecewa dengan keputusan enam atlet yang telah mangkir dari program latihan menuju SEA Games 2023 tersebut.
Atas dasar itu pula, federasi tengah mempertimbangkan pemberian sanksi terhadap keenam atlet tersebut dalam waktu dekat.
"Federasi sangat kecewa dengan sikap mereka. Bisa jadi mereka ada yang menghasut agar tidak disiplin," kata Ali Patiwiri selaku Sekjen PB PRSI.
"Pengurus sedang mempertimbangkan pemberian sanksi kepada mereka, agar tidak menjadi preseden," lanjutnya.
Baca Juga Berita Renang Lainnya:
Penjelasan Ketua NOC Indonesia soal Polemik Pencoretan Perenang Senior dari Pelatnas SEA Games 2023
Prestasi Perenang Senior Indonesia di SEA Games 2021 Alami Penurunan