- Mantan pelari nasional, Hj. Suryati meninggal dunia pada Sabtu (24/4/2022).
- Hj. Suryati menghembuskan napas terakhirnya akibat kecelakaan mobil saat hendak mudik di jalan tol.
- Selama berkarier sebagai atlet, almarhumah menjadi salah satu pelari terbaik yang mempersembahkan banyak prestasi untuk Tanah Air.
SKOR.id - Kabar duka kembali menyelimuti dunia olahraga Tanah Air. Mantan pelari nasional, Hj. Suryati meninggal dunia pada Sabtu (24/4/2022).
Hj. Suryati menghembuskan napas terakhirnya di usia ke 52 tahun akibat kecelakaan mobil yang terjadi di jalan tol menuju Pekanbaru saat perjalanan mudik ke Semarang bersama suami serta putri sulungnya.
Menurut dugaan, Hj. Suryati meninggal karena benturan di bagian kepala. Sementara sang suami, Irwan Pulungan dan putrinya mengalami luka-luka.
Dalam keterangan yang dirilis KONI, jenazah Hj. Suryati dimakamkan di Medan pada Minggu (24/4/2022) setelah diberangkatkan dari RS Awal Bross Pekanbaru.
Selama berkarier sebagai atlet, almarhumah berhasil menjadi salah satu pelari terbaik nasional di nomor lari 5.000m, 10.000m dan maraton.
Setelah meninkah dengan Irwan Pulungan yang juga mantan atlet atletik Sumatera Utara, Hj. Suryati pindah ke Medan dari daerah asalnya Semarang.
Hj. Suryati pun menjadi atlet andalan Sumatera Utara dan berhasil meraih emas pada PON Tahun 1989.
Tak hanya skala nasional, Hj. Suryati juga sukses membawa nama Indonesia di kancah internasional.
Berdasarkan laman athleticspodium.com, almarhumah pernah menyabet tiga medali sekaligus pada SEA Games 1989 di Kuala Lumpur dengan rincian satu emas (maraton), perak (3000m) dan perunggu (10.000m).
Kemudian pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina, Suryati meraih perak pada nomor 10.000m.
Pada tahun yang sama, almarhumah juga meraih perunggu nomor 1km pada Kejuaraan Asia.
Hj. Suryati kembali mempersembahkan dua medali SEA Games 1993 di Singapura untuk Indonesia dengan rincian, satu emas (maraton) dan satu perunggu (3000m).
Pasca pensiun, Suryati yang mengabdi di Dispenda Medan ini tetap berkontribusi bagi atletik. Ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih.
Bersama suaminya Irwan Pulungan, mereka mengasah talenta-talenta atletik Sumut, termasuk menggulirkan program andalan “Pelatda Menteng”. Para atlet diinapkan bersebelahan dengan tempat tinggal mereka.
Beberapa atlet Sumut lahir berkat sentuhan keduanya, seperti Edy Haryanto Harahap, Nyai Prima Agita Siregar, Jende Ngena Bangun, Yogi Triono, Sugianto dan lainnya.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman pun menyampaikan rasa duka cita mendalam atas berpulangnya Hj.Suryati.
“Selaku Ketua Umum KONI Pusat, dan mewakili masyarakat olahraga prestasi Indonesia, saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Hj.Suryati,” kata Marciano Norman.
“Selamat jalan Patriot Olahraga Indonesia. Prestasimu akan selalu kami kenang, jasamu akan terus memotivasi kami. Kesetiaanmu kepada olahraga prestasi, kami apresiasi."
"Semoga sosokmu terus menginspirasi lahirnya atlet-atlet hebat yang akan membanggakan Indonesia,” pungkasnya.
Baca Berita Olahraga Lainnya:
Juventus vs Sassuolo: Arthur Absen Lagi, Massimiliano Allegri Makin Pusing
PBSI Ungkap Penyebab Operasi Marcus Fernaldi Gideon
Dillian Whyte KO, Tyson Fury Masih Jadi Juara Kelas Berat WBC